Perlunya Libatkan Pelaku dan Korban untuk Atasi Perundungan

Reporter

Antara

Jumat, 24 November 2023 11:17 WIB

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kejiwaan konsultan anak dan remaja di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta, Dian Widiastuti Vietara, mengatakan untuk mengatasi kasus perundungan tak hanya lewat evaluasi terhadap pelaku tapi juga kondisi korban.

“Kita harus bisa mengevaluasi kasus bullying dari dua sisi persepsi yang berbeda, dari sisi pelaku dan korban,” katanya dalam diskusi "Katakan Tidak Pada Bullying" di Jakarta, Kamis, 23 November 2023.

Menurut Dian, ada kemungkinan besar korban perundungan sedang mengalami masalah internal di lingkungan keluarga yang membuatnya rentan menjadi sasaran bullying di lingkungan sekitar.

“Korban pun kadang-kadang punya masalah internal yang tidak bisa dipahami dan belum diselesaikan sehingga dia tampaknya menjadi korban berkali-kali,” ujarnya.

Ia mengatakan pelaku bullying juga tidak tertutup kemungkinan memiliki masalah internal yang belum terpecahkan. Kondisi ini kemungkinan membuat mereka melampiaskan tindakan perundungan kepada orang lain sebagai cara mengekspresikan atau menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Advertising
Advertising

“Jadi dua-duanya harus dilakukan evaluasi, pelaku dan korban,” saran alumni spesialisasi kejiwaan dari Universitas Indonesia itu.

Kontribusi keluarga
Dian menjelaskan orang tua di lingkungan keluarga memiliki kontribusi besar dalam mencegah kasus perundungan terhadap anak-anak. Menurutnya, orang tua harus aktif berkomunikasi dan memberikan pemahaman yang baik tentang empati serta penghargaan terhadap individu lain kepada anak-anak. Hal ini akan membantu anak memahami pentingnya menghargai perbedaan dan memiliki sikap toleransi terhadap orang lain serta membuat lebih peka terhadap perilaku-perilaku yang dapat menjadi awal terjadinya perundungan.

Dian juga menekankan pentingnya orang tua sebagai teladan yang baik dalam sikap dan perilaku sekaligus memberikan dukungan emosional kepada anak untuk membangun kepercayaan diri yang kuat.

“Anak-anak ini belum dewasa sehingga masih belum mengerti apa yang dia harus lakukan sehingga orang tua wajib membekali anak-anaknya untuk mengatasi tekanan emosional,” katanya.

Dian menyebut kasus perundungan terhadap anak dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yakni konvensional dan siber. Ia menjelaskan perundungan konvensional mencakup perilaku kekerasan fisik secara berulang-ulang, seperti pemukulan dan terkadang bentuk-bentuk verbal yang merendahkan, mencemooh, atau menghina korban perundungan. Perundungan siber adalah perilaku intimidasi, penghinaan, atau pelecehan yang terjadi di lingkungan digital atau dunia maya.

Pilihan Editor: Psikolog Sebut Penyebab Perilaku Buruk karena Kurang Stimulasi Moral

Berita terkait

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

1 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

1 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

2 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Menpan RB Harap Sekolah Kedinasan Jaga Martabat Pendidikan: Tak Ada Lagi Bullying

3 hari lalu

Menpan RB Harap Sekolah Kedinasan Jaga Martabat Pendidikan: Tak Ada Lagi Bullying

Menpan RB bilang Indonesia butuh talenta-talenta masa depan. Dia berharap sekolah kedinasan dapat menjaga kualitas dan martabatnya, tanpa bullying.

Baca Selengkapnya

5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

7 hari lalu

5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

Alasan pentingnya MPLS dilakukan kepada siswa baru, tentu saja menghindari tindakan mengarah perpeloncoan atau bullying.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

7 hari lalu

Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

Berikut alasan pergantian Masa Orientasi Siswa (MOS) jadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Apa yang dilarang dilakukan kepada siswa baru?

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

20 hari lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

45 hari lalu

Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.

Baca Selengkapnya

Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

45 hari lalu

Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

47 hari lalu

Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.

Baca Selengkapnya