Ini Penyebab dan Kiat Menghindari Morning Sickness bagi Ibu Hamil

Jumat, 24 November 2023 15:58 WIB

Ilustrasi Morning Sickness atau ibu hamil. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Morning sickness atau juga dikenal sebagai nausea and vomiting during pregnancy (NVP) adalah gejala umum yang sering kali dialami oleh ibu hamil selama tahap awal kehamilan. Beberapa faktor, mulai dari hormon hingga sensitivitas, dianggap bertanggung jawab atas terjadinya morning sickness selama kehamilan.

Dilansir dari Times of India, berikut sejumlah penyebab morning sickness.

1. Peningkatan kadar gonadotropin korionik manusia

Fluktuasi hormonal, terutama peningkatan kadar human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen, berperan penting dalam memicu morning sickness. Perubahan hormonal ini lebih terasa pada trimester pertama kehamilan.

2. Sensitivitas yang meningkat terhadap bau

Advertising
Advertising

Kehamilan dapat meningkatkan kepekaan terhadap bau. Bau tertentu yang sebelumnya bisa ditoleransi dapat jadi mengganggu. Sensitivitas yang meningkat ini dapat menyebabkan rasa mual dan muntah.

3. Perubahan saluran cerna

Kehamilan dapat menyebabkan perubahan pada saluran cerna, termasuk tertundanya pengosongan lambung dan relaksasi sfingter esofagus bagian bawah. Perubahan ini dapat menyebabkan refluks asam dan regurgitasi isi lambung, sehingga menyebabkan mual dan muntah.

4. Hiperemesis gravidarum

Meskipun morning sickness umumnya dianggap sebagai bagian normal dari kehamilan, kasus mual dan muntah yang parah dan terus-menerus, yang dikenal sebagai hiperemesis gravidarum dapat terjadi. Hiperemesis gravidarum adalah kondisi yang lebih serius yang dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan penurunan berat badan.

“Bila dalam satu hari terjadi muntah-muntah yang berlebihan dan ibu tidak dapat menoleransi apapun yang dikonsumsi, bila ibu tidak buang air kecil dalam jumlah yang cukup atau air kencingnya berwarna sangat pekat, dan jika ibu sangat lemah, merasa pusing dan muntah darah, maka dikatakan demikian. menjadi hiperemesis gravidarum," kata ahli obstetri & ginekologi Deepa Rajendran.

Kiat Menghindari Morning Sickness

“Morning sickness biasanya terjadi dalam 12-14 minggu kehamilan, namun bagi sebagian orang, kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa minggu lagi atau bahkan selama kehamilan,” lanjut Rajendran.

Berikut beberapa pengobatan yang mencakup perubahan pola makan dan gaya hidup yang dapat menekan gejala morning sickness.

- Istirahat yang cukup karena kelelahan dapat semakin memperparah mual dan muntah.

- Hindari makanan pedas, berminyak, dan sangat manis.

- Makanlah dalam porsi kecil namun sering yang kaya karbohidrat seperti nasi, roti panggang, kentang, dan pisang.

- Minumlah banyak cairan tetapi sedikit demi sedikit. Hindari minum dalam jumlah banyak sekaligus, terutama setelah makan.

- Hindari bau atau suara apa pun yang dirasa dapat memicu mual.

- Kenakan pakaian yang nyaman dan ruangan yang berventilasi baik.

Pilihan Editor: Manfaat Morning Sickness bagi Ibu dan Bayi

Berita terkait

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

2 hari lalu

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

7 hari lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

12 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

13 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

14 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

17 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

18 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

20 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

24 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

25 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya