Kenali Penyebab dan Gejala Pneumonia

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Nurhadi

Selasa, 5 Desember 2023 10:32 WIB

Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia

TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Penyakit ini memiliki potensi menular dari satu individu ke individu lainnya.

Penyebab pneumonia

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut penyebab pneumonia.

1. Bakteri

Penyebab paling umum dari pneumonia bakteri adalah Streptococcus pneumoniae. Jenis pneumonia ini dapat terjadi sendiri atau setelah seseorang terkena pilek atau flu. Ini dapat mempengaruhi satu bagian (lobus) paru-paru, suatu kondisi yang disebut pneumonia lobar.

2. Organisme seperti bakteri

Advertising
Advertising

Mycoplasma pneumoniae merupakan organisme yang juga dapat menyebabkan pneumonia. Ini biasanya menghasilkan gejala yang lebih ringan daripada jenis pneumonia lainnya. Pneumonia berjalan adalah nama yang diberikan untuk jenis pneumonia ini, yang biasanya tidak cukup parah untuk membutuhkan istirahat di tempat tidur.

3. Jamur

Jenis pneumonia ini paling sering terjadi pada orang dengan masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan yang lemah, dan pada orang yang telah menghirup dosis besar organisme. Jamur yang menyebabkannya dapat ditemukan di tanah atau kotoran burung dan bervariasi tergantung pada lokasi geografis.

4. Virus

Beberapa virus yang menyebabkan pilek dan flu dapat menyebabkan pneumonia. Virus adalah penyebab paling umum dari pneumonia pada anak-anak di bawah lima tahun. Covid-19 dapat menyebabkan pneumonia dan menjadi parah.

Gejala pneumonia

Dilansir dari American Lung Association, gejala pneumonia dapat bervariasi, dari sangat ringan hingga sangat parah yang memerlukan rawat inap. Bagaimana tubuh merespons pneumonia tergantung pada jenis bakteri yang menyebabkan infeksi, usia, dan kesehatan secara keseluruhan.

Pneumonia bakteri, yang merupakan bentuk paling umum, cenderung lebih serius daripada jenis pneumonia lainnya dengan gejala yang memerlukan perawatan medis. Gejala pneumonia bakteri dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba.

Demam dapat naik hingga 40,5 derajat Celsius dengan keringat yang banyak dan peningkatan pernapasan dan denyut nadi yang cepat. Bibir dan kuku akan berwarna kebiruan karena kekurangan oksigen dalam darah.

Gejala pneumonia virus biasanya berkembang selama beberapa hari. Gejala awalnya mirip dengan gejala influenza, yaitu demam, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Dalam satu atau dua hari, gejalanya biasanya memburuk, dengan meningkatnya batuk, sesak napas, dan nyeri otot.

Pada bayi gejalanya yaitu muntah, demam dan batuk, tampak gelisah, dan tidak memilikj energi. Orang tua dan orang-orang yang memiliki penyakit serius atau sistem kekebalan tubuh yang lemah akan memiliki gejala yang lebih sedikit dan lebih ringan.

Mereka bahkan memiliki suhu yang lebih rendah dari normal. Orang dewasa yang lebih tua yang menderita pneumonia terkadang mengalami perubahan mendadak dalam kesadaran mental. Untuk individu yang sudah memiliki penyakit paru-paru kronis, gejala-gejala tersebut dapat memburuk.

Pilihan Editor: Musim Hujan: Tren Pneumonia Disebut Sedang Meningkat, DKI Ingatkan Warga Jaga Kesehatan

Berita terkait

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

8 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

13 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

14 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

15 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

15 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

16 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

17 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

21 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

23 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

24 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya