Tidak Hanya Satu, Berikut 8 Jenis Epilepsi yang Perlu Diketahui

Selasa, 16 Januari 2024 15:01 WIB

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Epilepsi atau gangguan kejang adalah kondisi otak yang menyebabkan kejang berulang. Epilepsi bagi beberapa orang memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi. Sementara itu, bagi beberapa orang lain memiliki penyebab yang tidak dapat diidentifikasi. Kondisi ini dapat memengaruhi semua orang tidak mengenal jenis kelamin, ras, etnis, dan usia.

Mengacu mayoclinic.org, epilepsi didiagnosis, jika seseorang mengalami minimal dua kali kejang tanpa alasan selama 24 jam. Seseorang yang mengalami kejang tunggal tidak berarti menderita epilepsi. Kondisi ini dapat ditangani dengan mengonsumsi obat, operasi, atau perawatan seumur hidup.

Penyedia layanan kesehatan mengklasifikasikan epilepsi atau awam mengenalnya sebagai ayan berdasarkan jenis kejang. Kategori kejang didasarkan pada pengaruh dari otak, tingkat kesadaran, dan gerakan otot. Adapun, jenis-jenis epilepsi sebagai berikut, yaitu:

1. Kejang sadar onset fokus

Jenis epilepsi ini berarti seseorang terjaga dan sadar selama kejang atau kerap disebut kejang parsial sederhana. Gejala dari epilepsi jenis ini, di antaranya perubahan indra, perubahan emosi, gerakan otot tidak terkendali, dan memiliki sensasi kesemutan.

Advertising
Advertising

2. Kejang gangguan kesadaran onset fokus

Jenis epilepsi ini menunjukkan bahwa seseorang bingung atau kehilangan kesadaran selama kejang. Jenis kejang ini kerap disebut kejang parsial kompleks. Biasanya, seseorang yang mengalami jenis epilepsi ini akan mengalami gejala tatapan mata kosong dan gerakan berulang (berkedip mata atau menggosok tangan).

3. Kejang ketidakhadiran

Kejang ketidakhadiran menyebabkan tatapan kosong atau kehilangan kesadaran secara singkat disertai gerakan otot kecil. Kejang ketidakhadiran lebih sering terjadi pada anak-anak yang hanya berlangsung selama beberapa detik (sekitar 10 detik). Biasanya, kondisi ini kerap disalahartikan sebagai melamun.

4. Kejang atonik

Menurut clevelandclinic.org, atonik berarti tanpa nada. Kejang atonik berarti kehilangan kontrol otot atau otot yang lemah selama kejang. Bagian tubuh seseorang akan terkulai atau jatuh selama kejang yang biasanya terjadi 15 detik.

5. Kejang tonik

Jika atonik tanpa nada, tonik berarti ada nada. Kejang tonik berarti tonus otot telah meningkat pesat. Akibatnya, sebagian atau seluruh tubuh akan tegang dan kaku sehingga membuat seseorang jatuh yang terjadi sekitar 20 detik.

6. Kejang klonik

Kejang klonik terjadi ketika kejang otot terus-menerus tersentak selama beberapa detik hingga satu menit. Jenis epilepsi ini juga bisa diartikan otot dalam tubuh yang menjadi kaku, lalu tersentak selama beberapa detik hingga dua menit.

7. Kejang tonik-klonik

Jenis kejang ini adalah kombinasi dari kekakuan dan sentakan otot berirama berulang. Kejang ini adalah apa yang kebanyakan orang pikirkan ketika mendengar kata “kejang.” Seseorang akan kehilangan kesadaran, jatuh ke tanah, dan kehilangan kontrol otot usus selama 1-5 menit. Bahkan, kejang ini membuat seseorang buang air besar atau buang air kecil.

8. Kejang mioklonik

Jenis epilepsi ini menyebabkan sentakan atau kedutan otot yang singkat. Biasanya, kejang ini hanya berlangsung beberapa detik.

Pilihan Editor: Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

Berita terkait

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

Teknik distraksi dapat dimanfaatkan sebagai cara mengendalikan emosi agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

11 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

13 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

20 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

20 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

21 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

28 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

39 hari lalu

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.

Baca Selengkapnya

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

46 hari lalu

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

46 hari lalu

Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.

Baca Selengkapnya