Sambut Hari Gizi Nasional, Pahami Mitos dan Fakta soal Pola Makan Sehat

Reporter

Antara

Rabu, 24 Januari 2024 21:29 WIB

Seorang ibu memberikan pengetahuan soal makanan bergizi, agar anak tumbuh kuat, dalam sebuah pembelajaran jarak jauh, di Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten. Tempo/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional pada 25 Januari, spesialis gizi Putri Sakti Dwi Permanasari dan Tokopedia membagi lima fakta dan mitos seputar makan sehat dan bergizi serta penerapan pola hidup lebih sehat bagi masyarakat. Pola makan sehat mencakup semua unsur gizi yang seimbang sesuai kebutuhan tubuh.

Di sisi lain, menurut Kementerian Kesehatan jika orang mengonsumsi makanan yang melebihi kebutuhan tubuhnya akan berisiko pada timbulnya penyakit, seperti jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, artritis, batu empedu, dan penyakit lain.

Gizi seimbang menjadi hal paling penting dalam menerapkan gaya hidup sehat. Misalnya, selain karbohidrat sebagai sumber energi utama, tubuh juga membutuhkan sumber zat pembangun dan pengatur lainnya yang bisa didapat dari protein nabati dan hewani,” jelas Putri. “Keduanya juga mengandung lemak yang penting bagi tubuh asalkan dikonsumsi sesuai kebutuhan.”

Berikut lima fakta dan mitos seputar makan sehat berdasarkan saran dokter gizi.

Mitos: Makan malam membuat berat badan naik
Faktanya, makan malam tidak akan membuat berat badan naik jika jumlah kalori yang dikonsumsi dalam sehari tetap sesuai kebutuhan per orang dan membatasi konsumsi makanan manis serta berlemak. Orang yang sedang menurunkan berat badan disarankan untuk makan malam 2-3 jam sebelum waktu tidur untuk menghindari risiko asam lambung naik.

Advertising
Advertising

Ketika lapar di malam hari, dokter menyarankan memakan buah-buahan seperti bluberi yang mengandung antioksidan. Hindari juga mengemil seperti makanan olahan atau yang digoreng dengan minyak berlebih.

Fakta: Mindful eating lebih baik dibandingkan mengurangi porsi makan
Mengurangi porsi makan berlebihan hingga menghindari makanan tertentu demi menurunkan berat badan justru tidak baik. Lebih baik terapkan mindful eating karena tidak ada makanan yang terlalu baik maupun jahat.

Mindful didasarkan pada kesadaran penuh seseorang saat makan. Misalnya, memperhatikan apa saja yang dimakan, besarnya porsi makan, mengetahui kapan saat lapar dan kenyang,” ujar Putri.

Masyarakat dapat mengikuti anjuran Kemenkes dengan membagi piring menjadi tiga bagian, setengah piring diisi sayuran dan buah, sepertiga piring diisi protein hewani (ikan, ayam, daging, atau telur) sebanyak 75 gram, dan protein nabati (tempe, tahu, atau kacang-kacangan) sebanyak 100 gram, serta dua pertiga atau 150 gram lain diisi sumber karbohidrat (nasi, kentang, atau jagung).

Mitos: Mengikuti pola makan sehat berdasar tren di media sosial
Diet yang tepat menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh, bukan berdasar testimonial atau yang sedang tren di media sosial. Sebelum menjalankan diet, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter gizi atau ahli gizi. Biasanya, mereka dapat mengatur pola diet berdasarkan kondisi tubuh pasien agar kebutuhan makronutrien seperti vitamin dan mineral tetap dapat terpenuhi.

“Mengingat diet tidak boleh trial and error. Selain menerapkan diet sehat yang telah dianjurkan oleh dokter gizi atau ahli gizi, penting sekali untuk melengkapi gaya hidup sehat dengan berolahraga,” kata Putri.

Fakta: Olahraga tetap penting untuk mengurangi berat badan
Manfaat utama berolahraga adalah menjaga kesehatan tubuh dari penyakit. Selain pola makan sehat dan bergizi, Putri menganjurkan untuk berolahraga secara rutin minimal 150 menit setiap minggu dengan intensitas sedang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan berolahraga selama 150 menit setiap minggu untuk menguatkan massa otot. Pilihlah jenis olahraga kardio dengan intensitas sedang yang seimbang seperti jalan cepat, renang, atau joging. Untuk penguatan otot, lakukan olahraga seperti push up, plank, dan sit up.

Mitos: Boleh makan apa saja saat jendela makan ketika puasa intermiten
Faktanya, jendela makan saat puasa intermiten adalah waktu untuk memenuhi segala kebutuhan tubuh secara seimbang. Oleh karena itu, hal terpenting yang dilakukan bukan hanya dapat makan apa saja tetapi pemenuhan asupan karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral dengan komposisi seimbang yang dibutuhkan tubuh pada waktu jendela makan.

Konsultasikan dengan dokter gizi atau ahli gizi agar puasa intermiten dapat berjalan optimal. Tujuan puasa intermiten adalah mengurangi massa lemak tubuh, bukan hanya menurunkan berat badan. Jika massa otot ikut menurun maka orang dapat lebih mudah sakit, mudah lelah, rambut rontok, sehingga produktivitas menurun.

“Sebetulnya yang dibutuhkan bukan hanya penurunan berat badan tetapi juga penurunan massa lemak sehingga penting untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Pastikan memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan setiap individu,” tutur Putri.

Pilihan Editor: Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

Berita terkait

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

5 jam lalu

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

Apapun olahan telur, ada baiknya untuk memahami kandungan nutrisinya. Sebelum membeli, berikut fakta manfaat telur dan nutrisinya.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

23 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

32 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

44 hari lalu

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

44 hari lalu

10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Pilihan Camilan Sehat di Malam Hari Saat Bulan Puasa

57 hari lalu

Pilihan Camilan Sehat di Malam Hari Saat Bulan Puasa

Dokter gizi sarankan makan camilan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam sehari di kala berpuasa. Ini pilihan camilannya.

Baca Selengkapnya

Saran Pola Makan Sehat selama Ramadan dari Ahli Gizi

15 Maret 2024

Saran Pola Makan Sehat selama Ramadan dari Ahli Gizi

Ahli gizi mengatakan selama Ramadan harus selalu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan lengkap. Apa saja yang harus dipenuhi?

Baca Selengkapnya

Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

14 Maret 2024

Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

Cegah Obesitas dengan cara menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Ragam Makanan Sehat untuk Bantu Upaya Berhenti Merokok

12 Maret 2024

Ragam Makanan Sehat untuk Bantu Upaya Berhenti Merokok

Menerapkan pola makan sehat dapat meningkatkan peluang keberhasilan berhenti merokok secara signifikan. Berikut makanan yang bisa dipilih.

Baca Selengkapnya

Pakar Saraf Bagi 5 Kebiasaan yang Tingkatkan Peluang Panjang Umur

8 Maret 2024

Pakar Saraf Bagi 5 Kebiasaan yang Tingkatkan Peluang Panjang Umur

Perilaku harian yang bisa dikontrol bisa berdampak pada kesehatan yang bikin panjang umur dibanding genetik. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya