Awal Mula Penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional

Reporter

Malini

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 25 Januari 2024 19:48 WIB

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) menyantap makanan saat pelaksanaan program dapur masuk sekolah di SD Negeri 205, Kertapati, Palembang, Sumatera Selatang, Jumat 6 Oktober 2023. Program Dapur Masuk Sekolah yang digagas Kodam II/Sriwijaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak serta menurunkan dan mencegah stunting pada anak-anak Sekolah Dasar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Gizi Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 25 Januari di Indonesia. Masih banyak yang belum tau sejarah penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional bermula dari perjuangan para ahli gizi dan tenaga kesehatan di Indonesia.

Peringatan Hari Gizi dan Makanan ini sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang seimbang dan berkualitas dalam menjaga kesehatan.

Dikutip dari fk.ui.ac.id, masalah gizi di Indonesia kebanyakan didominasi oleh gizi kurang dan stunting. Meskipun prevalensi gizi dan stunting menurun secara bertahap dari 19.6% menjadi 17.7% dan dari 37.2% menjadi 30.8% pada 2013-2018, namun hal ini masih di atas batas yang ditetapkan World Health Organization.

Penetapan Hari Gizi bermula pada tahun 1950. Pada saat itu, masalah gizi buruk masih menjadi perhatian utama di Indonesia. Menteri Kesehatan Dokter J Leimena mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal dengan Bapak Gizi Indonesia sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR), yang waktu itu lebih dikenal sebagai Instituut Voor Volksvoeding (IVV).

Kemudian dimulai pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada tanggal 25 Januari 1951.

Advertising
Advertising

Seiring dengan berjalannya waktu, pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia sehingga disepakati bahwa tanggal 25 Januari di peringati sebagai Hari Gizi Nasional Indonesia.

Menurut Kementrian Kesehatan (Kemenkes), pertama kali Hari Gizi Nasional diadakan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada pertengahan 1960-an. Dilanjutkan pada 1970-an hingga sekarang oleh Direktorat Gizi Masyarakat.

Melalui Kongres Gizi Nasional pertama diadakan di Bandung, Jawa Barat. Dalam kongres tersebut, para ahli gizi menyepakati untuk menetapkan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional sebagai bentuk komitmen untuk terus memperjuangkan gizi yang baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, peringatan Hari Gizi Nasional semakin ditingkatkan dengan berbagai kegiatan seperti kampanye penyuluhan gizi, pemeriksaan status gizi, serta penyuluhan tentang pola makan sehat.

Peringatan ini juga menjadi momentum untuk menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia.

Dengan demikian, penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional memiliki makna yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang seimbang dalam menjaga kesehatan tubuh.

FK.UI.AC.ID | KEMKES
Pilihan editor: Prinsip Makan 3 J Menurut Ahli Gizi Apa Itu

Berita terkait

BKKBN Perkuat Kemitraan Program Bangga Kencana dan Stunting

17 jam lalu

BKKBN Perkuat Kemitraan Program Bangga Kencana dan Stunting

Pentingnya data yang presisi untuk penguatan kemitraan agar mencegah stunting.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

7 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

9 hari lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

18 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

46 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

59 hari lalu

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

11 Maret 2024

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

11 Maret 2024

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

6 Maret 2024

Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

Memperbaiki kualitas hidup saat masih remaja dapat menjadi upaya mencegah melahirkan anak berisiko stunting di kemudian hari.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Soroti Isu Stunting, Anak Putus Sekolah juga Kematian Ibu dan Bayi

4 Maret 2024

Bamsoet Soroti Isu Stunting, Anak Putus Sekolah juga Kematian Ibu dan Bayi

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, negara harus memberi perhatian lebih kepada masyarakat yang lemah dan berkekurangan, dengan berpijak pada data-data resmi tentang stunting, anak putus sekolah, hingga kematian ibu dan bayi.

Baca Selengkapnya