Lebih Rinci Kenali Diabetes Tipe 2, Faktor Risiko dan Langkah Pencegahannya

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 4 Maret 2024 11:29 WIB

ilustrasi diabetes (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes Tipe 2 atau Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang tinggi di dunia termasuk Indonesi. Penyakit ini memiliki faktor risiko yang perlu diperhatikan agar dapat melakukan pencegahan.

Menurut laman ditpui.ugm.ac.id, diabetes merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi ke 3 di Indonesia tahun 2019 yaitu sekitar 57,42 kematian per 100.000 penduduk berdasarkan data Institude for Health Metrics and Evaluation.

Diabetes terdiri dari 3 jenis yakni tipe 1, 2, dan 3. Jenis Diabetes Tipe 2 merupakan penyakit kronis yang menyebabkan kenaikan kadar gula darah akibat produksi insulin yang tidak mampu dipenuhi oleh tubuh atau yang disebut juga resistensi insulin.

Ketika insulin tidak cukup atau insulin tidak digunakan sebagaimana mestinya, akan berdampak pada glukosa yang tidak dapat masuk ke dalam sel. Sebaliknya, itu justru menumpuk di aliran darah.

Hal tersebut akhirnya merusak banyak area tubuh. Selain itu, karena sel tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan, sel tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Advertising
Advertising

Dilansir dari situs WebMD, faktor risiko terkena Diabetes tipe 2 diyakini berdasarkan pada hubungan genetik yang kuat, artinya penyakit ini cenderung diturunkan dalam keluarga. Misalnya ketika orang tua mengidap Diabetes Tipe 2, maka peluang sang anak terkena penyakit ini tentu meningkat.

Selain faktor genetik, terdapat faktor risiko lain penyakit Diabetes tipe 2 yang perlu diperhatikan:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar trigliserida tinggi. Terlalu tinggi jika di atas 500 miligram per desiliter (mg/dL).
    Kadar kolesterol HDL rendah. Terlalu rendah jika kurang dari 40 mg/dL untuk pria, atau 50 mg/dL untuk wanita.
  • Diabetes gestasional atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 pon
  • Pradiabetes. Artinya kadar gula darah di atas normal, namun belum mengidap penyakit tersebut.
  • Penyakit jantung.
  • Diet tinggi lemak dan karbohidrat. Hal ini terkadang disebabkan oleh kerawanan pangan, ketika seseorang tidak memiliki akses terhadap makanan sehat yang cukup.
  • Asupan alkohol yang tinggi.
  • Gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Misalnya berolahraga kurang dari tiga kali seminggu.
  • Obesitas atau kelebihan berat badan. Penelitian menunjukkan ini adalah alasan utama diabetes tipe 2. Karena meningkatnya obesitas di kalangan anak-anak AS, jenis tipe 2 lebih banyak menyerang remaja.
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Berusia di atas 45 tahun. Usia yang lebih tua merupakan faktor risiko yang signifikan untuk diabetes tipe 2
  • Anggota dari etnis yang berisiko lebih tinggi: orang Amerika keturunan Afrika, penduduk asli Amerika, orang Amerika keturunan Hispanik, dan orang Amerika keturunan Asia lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 dibandingkan orang kulit putih non-Hispanik.
  • Anggota komunitas LGBT. Studi menunjukkan bahwa kelompok LGBT mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami kelebihan berat badan, merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan, yang semuanya merupakan faktor risiko diabetes.
  • Menjalani transplantasi organ. Setelah transplantasi organ, diperlukan konsumsi obat-obatan seumur hidup untuk membantu keberhasilan transplantasi organ. Namun ada di antaranya yang dapat menyebabkan diabetes atau memperburuk keadaan.
  • Gangguan toleransi glukosa. Pradiabetes adalah bentuk yang lebih ringan dari kondisi ini. Hal ini dapat didiagnosis dengan tes darah sederhana. Jika seseorang mengidap Pradiabetes maka kemungkinan besar juga terkena Diabetes Tipe 2.

Langkah yang tepat agar terhindar dari risiko penyakit Diabetes Tipe 2 adalah melakukan pencegahan sedini mungkin yang dimulai dari diri sendiri.

Dinukil dari laman ayosehat.kemenkes.go.id, berikut beberapa pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Menerapkan pola makan sehat yang rendah gula dan lemak jenuh, serta tinggi serat dan sayuran.
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang.
  • Menjaga berat badan yang sehat dan menghindari obesitas.
  • Menghindari kebiasaan merokok dan membatasi konsumsi alkohol.
  • Rutin menjalani pemeriksaan kesehatan dan memantau kadar gula darah untuk mendeteksi dini risiko diabetes melitus tipe 2.

Pilihan editor: Daftar 4 Ikan yang Harus Dihindari oleh Penderita Diabetes, Sebab...

Berita terkait

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

14 jam lalu

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

Peneliti mengingatkan gangguan makan pada pasien diabetes tipe 1 berisiko meningkatkan peluang komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan kematian

Baca Selengkapnya

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

1 hari lalu

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

Dengan persiapan dan pengelolaan diabetes yang baik, penderita diabetes dapat menjalani ibadah haji tanpa mengganggu kesehatan.

Baca Selengkapnya

Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

2 hari lalu

Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

Berikut hal-hal yang perlu disiapkan penderita diabetes yang akan menunaikan ibadah haji menuru spesialis penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

15 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

19 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Gula Darah

23 hari lalu

Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Gula Darah

Cek gula darah penting karena kadar gula darah yang tidak normal bisa menjadi tanda awal penyakit seperti diabetes atau hipoglikemia.

Baca Selengkapnya

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

23 hari lalu

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

37 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

37 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

47 hari lalu

Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.

Baca Selengkapnya