Penyebab Osteoporosis Sering Tak Disadari, Pencegahan Lebih Baik

Reporter

Antara

Jumat, 5 April 2024 11:53 WIB

Osteoporosis, Penyakit tanpa Tanda

TEMPO.CO, Jakarta - Osteoporosis atau pengeroposan tulang disebabkan rongga di dalamnya sudah membesar sehingga menimbulkan celah yang membuat tulang rapuh dan mudah patah. Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), Dr. dr. Tirza Z. Tamim Sp.KFR, menyebut perlunya menyadari penyebab osteoporosis yang gejalanya sering tidak terasa karena termasuk pembunuh senyap (silent killer).

"Ini gejala yang silent, kadang tanpa ada gejala sehingga harus selalu aware dengan gejalanya. Misal sudah nyeri di sendi, tulang punggung, rupanya sudah terjadi patah tulang," kata Tirza dalam acara diskusi kesehatan mencegah osteoporosis di Jakarta, Kamis, 4 April 2024.

Tirza mengatakan rongga pada tulang yang sudah membesar juga bisa menyebabkan keretakan dan perubahan bentuk struktur seperti tulang belakang yang bungkuk, tinggi badan berkurang, atau terjadi skoliosis.

"Akibat tulang belakang retak terjadi perubahan bentuk tulang, skoliosis, badan bungkuk, tinggi badan berkurang, ini tanda osteoporosis," jelas Tirza.

Penyebab osteoporosis
Ia mengatakan penyebab osteoporosis karena kurang aktivitas yang tidak melibatkan stres otot dan tulang sehingga jadi mudah keropos. Selain itu, gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan berat badan di bawah indeks massa tubuh atau malnutrisi juga jadi faktor risiko osteoporosi selain usia lanjut.

Advertising
Advertising

Tirza menambahkan sifat genetik keluarga juga bisa menyebabkan keturunan mengalami pengeroposan tulang di usia sebelum 50 tahun. Pada orang yang mengonsumsi obat-obatan terkait komorbid dapat memicu pengeroposan tulang lebih cepat.

"Minum steroid, antidepresan, anti-epilepsi itu bisa menimbulkan tulang keropos, kurang kalsium, vitamin D, perokok dan minum alkohol, diabetes, hipertiroid, penyakit ginjal, itu semua bisa jadi faktor penyebab tulang keropos," paparnya.

Pemeriksaan kadar kalsium dan kepadatan tulang bisa dilakukan di fasilitas kesehatan untuk mengetahui skor osteoporosi bagi lansia. Pemeriksaan bisa dilakukan ketika terlihat kaki panjang sebelah, punggung membungkuk, dan adanya pemeriksaan laboratorium untuk kadar kalsium dalam darah.

Untuk itu, Tirza menyarankan mengonsumsi asupan energi, makanan tinggi protein, kalsium, vitamin D, dan rutin melakukan latihan fisik. Konsumsi juga susu penguat tulang jika ada tantangan dalam indera pengecapan, kesulitan mengunyah yang kerap ditemui pada lansia. Lansia juga diharapkan menjauhi segala kegiatan dengan risiko terjatuh untuk menghindari pembedahan serta melakukan rehabilitasi penguatan tulang.

"Latihan fisik dua kali seminggu, latihan keseimbangan 15-20 menit dua jam per minggu, aerobik 3-5 kali seminggu bisa sampai 150 menit dengan intensitas sedang," saran Tirza.

Pilihan Editor: Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

Berita terkait

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

18 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

24 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya

Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

40 hari lalu

Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

Wanita diketahui lebih cepat mengalami osteoporosis karena melalui proses hormonal menopause yang mengganggu kepadatan tulang.

Baca Selengkapnya

Kenali Tanda-tanda Penyakit Tulang Osteoartritis yang Tampak pada Tangan

23 Februari 2024

Kenali Tanda-tanda Penyakit Tulang Osteoartritis yang Tampak pada Tangan

Osteoartritis dapat menyebabkan kekakuan, terutama ketika pagi hari.

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya

Gejala, Penyebab dan Cara Mencegah Andropause, Menopause pada Pria

3 Februari 2024

Gejala, Penyebab dan Cara Mencegah Andropause, Menopause pada Pria

Andropause adalah menopause pada pria yang melibatkan perubahan kadar hormon yang disebabkan oleh usia.

Baca Selengkapnya

Manfaat Buah Nanas yang Kaya Vitamin C, Cegah Osteoporosis dan Osteoarthritis

20 Januari 2024

Manfaat Buah Nanas yang Kaya Vitamin C, Cegah Osteoporosis dan Osteoarthritis

Dibandingkan dengan jeruk biasa, ternyata Nanas memiliki kandungan Vitamin C lebih banyak. Bisa mencegah risiko osteoporosis dan osteoarthritis.

Baca Selengkapnya

Ini yang akan Terjadi jika Tubuh Kekurangan Magnesium

6 Januari 2024

Ini yang akan Terjadi jika Tubuh Kekurangan Magnesium

Ketika kadar magnesium rendah, suatu kondisi yang dikenal sebagai hipomagnesemia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Calcific Tendonitis? Gejala Nyeri Otot Pada Bahu

24 Desember 2023

Apa Itu Calcific Tendonitis? Gejala Nyeri Otot Pada Bahu

Rasa sakit nyeri otot akibat calcific tendonitis biasanya terkonsentrasi di bagian depan atau belakang bahu seseorang hingga ke lengan.

Baca Selengkapnya

Manfaat dan Kandungan Ikan Belida yang Kini di Ambang Kepunahan

22 Desember 2023

Manfaat dan Kandungan Ikan Belida yang Kini di Ambang Kepunahan

Karena kandungannya yang bergizi tinggi, ikan belida banyak dicari orang karena banyak manfaatnya

Baca Selengkapnya