Saran Pakar Kesehatan agar Tubuh Tetap Bugar usai Lebaran

Reporter

Antara

Senin, 15 April 2024 11:36 WIB

Kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di GT Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Pada Masa Lebaran Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Perhubungan, pada puncak arus balik lebaran 2024 tanggal 14 April 2024 diperkirakan sebanyak 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen dari total pemudik akan kembali ke kota masing-masing. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Pascaperayaan Idul Fitri, praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama mengatakan cek kesehatan rutin hingga mengelola stres jadi sejumlah cara yang perlu dilakukan pemudik agar kesehatan dan kebugaran tubuh tetap terjaga usai Lebaran.

“Kiat sehat kembali beraktivitas sesudah libur Lebaran bisa diterapkan melalui pola hidup yang biasa kita sebut CERDIK. Tujuannya supaya bisa tetap bugar dan produktif,” kata Ngabila, Senin, 15 April 2024.

Ngabila menjelaskan saat melakukan cek kesehatan rutin, masyarakat harus memastikan tekanan darah berada pada kondisi normal atau kurang dari 140/90 mmHg. Hal yang sama juga perlu dipastikan pada kondisi gula darah, kolesterol, lemak, dan asam urat.

Penderita diabetes melitus kadar HbA1C harus kurang dari 6,5 persen. Apabila kadarnya telah mencapai 5,7 sampai 6,4 persen, penderita disarankan untuk kembali memeriksakan kondisi kesehatan per enam bulan sekali karena hal tersebut menandakan adanya potensi terkena pradiabetes.

Puasa Intermittent
Di samping itu, ia meminta mengenyahkan asap rokok yang dapat menimbulkan sejumlah kerugian bagi kesehatan anggota keluarga lain. Ia menjelaskan perokok aktif yang membuang asap sembarangan dapat menyebabkan orang lain menghirup asap tersebut dan jadi perokok pasif. Misalnya, seperti terkena batuk, pilek, hingga sesak napas.

Advertising
Advertising

Potensi penyakit lain yang dapat mengenai perokok pasif berdasarkan laman resmi Kementerian Kesehatan yakni risiko penyakit jantung dan serangan jantung akibat kerusakan pada pembuluh darah hingga kanker paru.

“Jangan menjadi perokok aktif atau pasif, itu akan menurunkan imunitas. Yang merokok disebut first hand smoker, yang menghirup asap langsung disebut second hand smoker, dan menghirup sisa asap rokok pada benda disebut third hand smoker,” paparnya.

Dibanding merokok, ia lebih menganjurkan masyarakat mulai rajin beraktivitas fisik setidaknya lewat peregangan ringan selama 15-30 menit di kantor setiap pukul 10.00-14.00. Opsi lain yaitu berjalan kaki dengan target 8-10 ribu langkah per hari.

Kemudian, jalankan diet seimbang untuk mengurangi berat badan secara ideal dan cepat lewat puasa intermittent dengan puasa minimal 14-16 jam dalam 24 jam atau puasa Syawal yang jauh lebih berpahala dan sekalian mengganti puasa yang belum lengkap selama Ramadan lalu.

Puasa intermittent dapat dilakukan sesuai jam yang dikehendaki, misalnya mulai jam 20.00 sampai dengan 10.00 atau 12.00 selama 14-16 jam. Selama berpuasa hanya boleh minum yang tidak manis tetapi di luar waktu puasa boleh memakan makanan sesuai jumlah kalori harian.

“Hindari diet ini pada penderita maag dan tetap diet di bawah pengawasan supervisi ahli gizi atau dokter. Tetap yang utama perbanyak makan sayur, buah, kurangi konsumsi gula, garam, lemak,” ujarnya.

Terakhir, untuk mengelola stres masyarakat harus cukup istirahat melalui tidur setidaknya tujuh jam per hari. Hal ini dapat disiasati dengan tidur singkat (power nap) selama 15-30 menit di jam istirahat kantor. Tujuannya menambah tenaga sehingga tubuh kembali bugar dan rasa kantuk hilang sementara dengan cepat dan meningkatkan kemampuan konsentrasi selama bekerja.

Selain menjaga pola tidur, stres dapat dikelola lewat kunjungan silaturahmi langsung ke orang lain, berbagi cerita dengan teman kerja, dan berinteraksi dengan saling berempati.

“Tips CERDIK dapat meningkatkan imunitas dan mencegah masyarakat dari penyakit yang bersifat menular maupun tidak menular. Untuk sakit menular dianjurkan melengkapi imunisasi gratis lewat program pemerintah seperti COVID-19 atau yang berbayar influenza,” sarannya.

Pilihan Editor: Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Berita terkait

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

3 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

4 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

13 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

13 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

14 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

14 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

15 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

22 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

22 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

23 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya