Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 14 Mei 2024 16:48 WIB

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia Teuku Istia Muda Perdan, membagikan sejumlah ciri fisik yang perlu diwaspadai seseorang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak saat beraktivitas berat seperti olahraga.

Dani, panggilan sang dokter, saat diskusi secara daring yang diikuti dari Jakarta, Selasa, mengatakan tanda pertama yang perlu diwaspadai adalah jika seseorang sering pingsan secara mendadak dan berulang saat beraktivitas. “Orang pingsan tiba-tiba nomor satu harus curiga itu kematian jantung mendadak sampai terbukti bukan. Jadi, (orang) harus waspada dengan sekitar,” kata Dani.

Gejala lain yang dirasakan pada orang yang menderita serangan jantung mendadak adalah saat beraktivitas mengalami nyeri dada yang tidak spesifik penyebabnya, sesak berlebih, cepat lelah dan irama jantung menjadi tidak teratur tanpa penjelasan. Dalam keadaan normal, tubuh akan mengenali rasa tidak nyaman jika ada sesuatu yang tidak biasa terjadi sehingga orang harus lebih memerhatikan kondisi fisik sebelum melakukan aktivitas berat.

Selain itu, faktor risiko lainnya seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol menjadi salah satu pemicu meningkatnya risiko serangan jantung mendadak. “Waspada juga kalau ada riwayat keluarga meninggal muda karena jantung berarti kita ada risiko ke sana, dan riwayat kelainan jantung bawaan seperti katup jantung bocor dari lahir,” kata Dani.

Serangan jantung terjadi karena aliran darah ke jantung tersumbat sehingga menghentikan pasokan oksigen, yang membuat irama jantung tidak teratur dan akhirnya jantung berhenti bekerja sehingga menyebabkan kematian. Kejadian itu terhitung cepat hanya dalam 1-2 menit sehingga harus cepat ditangani dokter.

Advertising
Advertising

Kasus itu sering dijumpai saat berolahraga, berkegiatan sehari-hari atau bahkan saat tidur, dan banyak menyerang di usia relatif muda yakni di bawah 40 tahun. Di Indonesia, angka serangan jantung tercatat 2 juta kasus per tahun, sedangkan gagal jantung atau henti jantung terdapat 150 ribu kasus per tahun.

Dani menyarankan bagi orang yang memiliki riwayat penyakit jantung pada keluarga atau sering mengalami tanda fisik seperti pingsan atau nyeri dada, untuk memastikan kondisi kesehatan jantung dengan pemeriksaan laboratorium atau melalui rekam jantung. Pemeriksaan kondisi jantung akan dilakukan dengan EKG rekam jantung, USG atau ekokardiografi untuk melihat kelainan struktur jantung.

Seseorang yang menjalani pemeriksaan jantung juga akan diminta berolahraga dengan treadmill untuk melihat tanda penyempitan atau gangguan irama jantung saat beraktivitas, rekam jantung 24 jam atau halter monitoring, pemindaian atau kateterisasi jantung.

Pilihan Editor: Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Berita terkait

Ketahui Anafilaksis, Reaksi Alergi yang Bisa Mengancam Nyawa Anda

17 jam lalu

Ketahui Anafilaksis, Reaksi Alergi yang Bisa Mengancam Nyawa Anda

Anafilaksis terkait dengan alergi, kondisi medis serius yang memerlukan penanganan cepat dan tepat.

Baca Selengkapnya

Atlet Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding, Dokter Ingatkan Masyarakat Rutin Skrining Jantung

1 hari lalu

Atlet Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding, Dokter Ingatkan Masyarakat Rutin Skrining Jantung

Kematian mendadak pada atlet muda bisa dicegah dengan rutin melakukan skrining kesehatan terutama pada masalah kelainan jantung.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Alat AED untuk Cegah Kematian Mendadak

1 hari lalu

Pentingnya Alat AED untuk Cegah Kematian Mendadak

Kasus kematian mendadak atlet bulutangkis asal China Zhang Zie Jie menjadi pelajaran bagi tenaga kesehatan tentang pentingnya alat AED

Baca Selengkapnya

Deteksi Risiko Kelainan Jantung saat Olahraga dengan Cara Berikut

2 hari lalu

Deteksi Risiko Kelainan Jantung saat Olahraga dengan Cara Berikut

Kelainan irama jantung ini tidak bisa diantisipasi tanpa pemeriksaan jantung sehingga sering terjadi kematian mendadak, bahkan pada atlet.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Kasus Zhang Zhi Jie, Dokter Ingatkan Kelainan Irama Jantung Tersembunyi saat Olahraga

2 hari lalu

Belajar dari Kasus Zhang Zhi Jie, Dokter Ingatkan Kelainan Irama Jantung Tersembunyi saat Olahraga

Dokter menjelaskan saat melakukan aktivitas seperti olahraga perlu mewaspadai kelainan irama jantung tersembunyi, berkaca dari kasus Zhang Zhi Jie.

Baca Selengkapnya

Dokter Ungkap Penyebab Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2024

3 hari lalu

Dokter Ungkap Penyebab Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2024

Jenazah atlet bulu tangkis asal China, Zhang Zhi Jie, masih berada di Unit Instalasi Kedokteran Forensik RSUP dr. Sardjito hingga Selasa, 2 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Memahami Henti Jantung seperti yang Dialami Zhang Zhi Jie

4 hari lalu

Memahami Henti Jantung seperti yang Dialami Zhang Zhi Jie

Pebulu tangkis tunggal putra Cina Zhang Zhi Jie meninggal dunia setelah pingsan di lapangan. Ia dilaporkan mengalami henti jantung.

Baca Selengkapnya

HUT Bhayangkara ke-78, Ada Anak Hilang hingga Pengunjung yang Pingsan

4 hari lalu

HUT Bhayangkara ke-78, Ada Anak Hilang hingga Pengunjung yang Pingsan

Antusiasme masyarakat menghadiri acara HUT Bhayangkara ke-78 sangat tinggi pada Senin, 1 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding di Badminton Asia Junior Championships, Warganet Soroti Kerja Tim Medis

4 hari lalu

Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding di Badminton Asia Junior Championships, Warganet Soroti Kerja Tim Medis

Atlet tunggal putra Cina Zhang Zhi Jie tiba-tiba kolaps dan kejang-kejang saat bertanding di BAJC 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Dokter Arab Saudi Latih Dokter Indonesia dalam Operasi Jantung Anak

6 hari lalu

Tim Dokter Arab Saudi Latih Dokter Indonesia dalam Operasi Jantung Anak

Tim dokter Arab Saudi melatih rekan-rekan mereka di Indonesia dalam operasi jantung anak dan membantu memperluas akses ke perawatan jantung anak

Baca Selengkapnya