Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deteksi Risiko Kelainan Jantung saat Olahraga dengan Cara Berikut

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pertolongan pertama orang yang terkena Serangan Jantung. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo. 20120403
Ilustrasi pertolongan pertama orang yang terkena Serangan Jantung. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo. 20120403
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dan pembuluh darah Alexandra Gabriella mengatakan perlunya skrining untuk mengetahui risiko adanya kelainan jantung yang bisa dialami atlet profesional saat bertanding.

“Kalau mau skrining kelainan masalah jantung disarankan harus ada dari dokter jantung yang bisa menginterpretasikannya, bisa dari EKG, treadmill, atau pemeriksaan USG jantung atau ekokardiografi. Kalau dari EKG-nya ada yang mencurigakan pasti atletnya dikasih tahu,” kata dokter yang biasa disapa Gaby ini, Selasa, 3 Juli 2024.

Lulusan Universitas Indonesia itu menjelaskan jika irama jantung tidak datang dari sinus nodul SA atau pusat aliran listrik pada jantung maka bisa menyebabkan detak yang cepat dengan irama yang tidak teratur atau disebut aritmia. Kelainan irama jantung ini bisa menyebabkan risiko yang berbahaya, seperti gagal jantung, hingga kematian mendadak jika tidak ditangani dengan baik dalam jangka waktu yang lama.

Wajib pemeriksaan medis
Dokter di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya ini mengatakan atlet memang menjadi populasi khusus di mana saat beraktivitas enzim jantungnya akan meningkat seperti orang yang terkena serangan jantung dengan irama yang cepat. Sayangnya, kelainan irama jantung ini tidak bisa diantisipasi tanpa pemeriksaan jantung sehingga sering terjadi kematian mendadak, bahkan pada atlet. Karena itu, wajib dilakukan pemeriksaan medis berkala untuk memeriksa tekanan darah dan kolesterol atau diberi alat pencegahan jika pasien sering mengalami keluhan pingsan mendadak.

“Tensi enggak boleh tinggi, kurangi rokok, alkohol, LDL (kolesterol jahat) harus di bawah 100, asam urat wanita harus di bawah 6 dan laki-laki di bawah 7, enggak boleh ada diabetes dan gula tinggi, HbA1C-nya harus normal,” jelas Gaby.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gaby mengatakan jika ada keluhan saat beraktivitas atau berolahraga seperti pandangan gelap, pusing, dan rasa mau pingsan harus berhati-hati dan berhenti melakukan aktivitas sementara. Ganti cairan tubuh dengan segera untuk menghindari terjadinya henti jantung. 

Lakukan pemanasan dengan baik untuk mempersiapkan diri saat ingin melakukan olahraga berat dan deteksi detak jantung menggunakan jam tangan pintar atau alat Echocardiogram portable yang bisa mengirim data rekam jantung langsung ke ponsel. Jika menemukan orang yang meninggal mendadak karena henti jantung, pertolongan yang bisa dilakukan adalah resusitasi jantung paru, yaitu pijat jantung atau kompresi dada hingga bantuan medis datang.

Pilihan Editor: Saran Dokter Penerbangan buat Penderita Penyakit Jantung yang Akan Bepergian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atlet Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding, Dokter Ingatkan Masyarakat Rutin Skrining Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Atlet Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding, Dokter Ingatkan Masyarakat Rutin Skrining Jantung

Kematian mendadak pada atlet muda bisa dicegah dengan rutin melakukan skrining kesehatan terutama pada masalah kelainan jantung.


Pentingnya Alat AED untuk Cegah Kematian Mendadak

2 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Pentingnya Alat AED untuk Cegah Kematian Mendadak

Kasus kematian mendadak atlet bulutangkis asal China Zhang Zie Jie menjadi pelajaran bagi tenaga kesehatan tentang pentingnya alat AED


Soal Kematian Zhang Zhi Jie, Menkes Sebut Harusnya Bisa Selamat

3 hari lalu

Atlet bulu tangkis asal Cina, Zhang Zhi Jie, 17 tahun tak sadarkan diri saat laga BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta Minggu 30 Juni 2024. Dok.istimewa
Soal Kematian Zhang Zhi Jie, Menkes Sebut Harusnya Bisa Selamat

Kematian Zhang Zhi Jie akibat henti jantung sebenarnya dapat dicegah jika atlet berusia 17 tahun mendapat penanganan cepat.


Belajar dari Kasus Zhang Zhi Jie, Dokter Ingatkan Kelainan Irama Jantung Tersembunyi saat Olahraga

3 hari lalu

Atlet bulu tangkis asal Cina, Zhang Zhi Jie, 17 tahun tak sadarkan diri saat laga BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta Minggu 30 Juni 2024. Dok.istimewa
Belajar dari Kasus Zhang Zhi Jie, Dokter Ingatkan Kelainan Irama Jantung Tersembunyi saat Olahraga

Dokter menjelaskan saat melakukan aktivitas seperti olahraga perlu mewaspadai kelainan irama jantung tersembunyi, berkaca dari kasus Zhang Zhi Jie.


Dokter Ungkap Penyebab Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2024

3 hari lalu

Atlet bulu tangkis asal Cina, Zhang Zhi Jie, 17 tahun tak sadarkan diri saat laga BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta Minggu 30 Juni 2024. Dok.istimewa
Dokter Ungkap Penyebab Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2024

Jenazah atlet bulu tangkis asal China, Zhang Zhi Jie, masih berada di Unit Instalasi Kedokteran Forensik RSUP dr. Sardjito hingga Selasa, 2 Juli 2024.


Memahami Henti Jantung seperti yang Dialami Zhang Zhi Jie

4 hari lalu

Zhang Zhi Jie. (Foto: Badminton Asia)
Memahami Henti Jantung seperti yang Dialami Zhang Zhi Jie

Pebulu tangkis tunggal putra Cina Zhang Zhi Jie meninggal dunia setelah pingsan di lapangan. Ia dilaporkan mengalami henti jantung.


Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding di Badminton Asia Junior Championships, Warganet Soroti Kerja Tim Medis

5 hari lalu

Zhang Zhi Jie. (Foto: Badminton Asia)
Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding di Badminton Asia Junior Championships, Warganet Soroti Kerja Tim Medis

Atlet tunggal putra Cina Zhang Zhi Jie tiba-tiba kolaps dan kejang-kejang saat bertanding di BAJC 2024.


Tim Dokter Arab Saudi Latih Dokter Indonesia dalam Operasi Jantung Anak

6 hari lalu

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyambut tim dokter bedah jantung KSrelief di Medan, Sumatera Utara. (Kementerian Kesehatan RI)
Tim Dokter Arab Saudi Latih Dokter Indonesia dalam Operasi Jantung Anak

Tim dokter Arab Saudi melatih rekan-rekan mereka di Indonesia dalam operasi jantung anak dan membantu memperluas akses ke perawatan jantung anak


Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

7 hari lalu

Ilustrasi karyawan marah/jengkel. Shutterstock
Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

Marah yang berlebihan dapat memicu serangan jantung. Berikut beberapa alasan mengapa bisa terjadi.


Menkes Budi Gunadi Sebut Sumut Belum Memiliki Dokter Bedah Jantung Anak

7 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Menkes Budi Gunadi Sebut Sumut Belum Memiliki Dokter Bedah Jantung Anak

Pemerintah gandeng Arab Saudi untuk mendatangkan dokter-dokter bedah jantung anak untuk mengobati dan mengajari dokter-dokter Indonesia