Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Sabtu, 18 Mei 2024 11:45 WIB

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah doomscrolling pertama kali muncul pada awal 2020, ketika dunia memasuki masa pandemi akibat Covid-19. Istilah ini mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, seringkali untuk waktu yang lama.

Munculnya istilah ini sejalan dengan meningkatnya waktu yang dihabiskan banyak orang di rumah dan di depan layar untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai situasi global yang penuh ketidakpastian. Dilansir dari Verywell Mind, doomscrolling dapat digambarkan sebagai kebiasaan yang sulit dihentikan, di mana seseorang secara obsesif menggulir berita atau konten negatif yang tidak berkesudahan.

Perilaku ini dipicu oleh kebutuhan untuk tetap mendapatkan informasi terkini, terutama dalam situasi krisis seperti pandemi, di mana informasi yang cepat dan akurat menjadi sangat penting. Namun, dampaknya terhadap kesehatan mental tidak dapat diabaikan.

Kebiasaan doomscrolling dapat membawa berbagai dampak negatif pada kesehatan mental. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Kecemasan dan Stres

Advertising
Advertising

Terus-menerus terpapar berita negatif dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan stres. Berita mengenai pandemi, bencana alam, atau peristiwa tragis lainnya bisa memicu perasaan takut dan tidak aman. Rasa cemas ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan membuat seseorang sulit untuk fokus pada hal-hal lain.

2. Depresi

Paparan berlebihan terhadap informasi yang menyedihkan atau mengkhawatirkan dapat mempengaruhi suasana hati secara negatif dan, dalam jangka panjang, bisa berkontribusi pada timbulnya gejala depresi. Rasa putus asa yang timbul akibat melihat begitu banyak berita buruk bisa membuat seseorang merasa bahwa dunia ini adalah tempat yang suram dan tidak ada harapan.

3. Gangguan Tidur

Menghabiskan waktu terlalu lama di depan layar, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu pola tidur. Cahaya biru dari layar elektronik dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. Selain itu, pikiran yang penuh dengan informasi negatif dapat membuat seseorang sulit tidur atau mengalami gangguan tidur seperti insomnia.

4. Perasaan Tidak Berdaya

Doomscrolling sering kali membuat seseorang merasa tidak berdaya atau pesimis tentang masa depan, karena berfokus pada aspek-aspek dunia yang tidak bisa mereka kendalikan. Perasaan ini bisa sangat melelahkan dan membuat seseorang merasa kehilangan kendali atas hidupnya.

5. Penurunan Produktivitas

Kebiasaan ini bisa mengurangi waktu dan energi yang bisa dihabiskan untuk kegiatan produktif atau menyenangkan, mengganggu rutinitas harian, dan mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan. Ketika terlalu banyak waktu dihabiskan untuk menggulir berita negatif, tugas-tugas penting dan kegiatan yang membawa kebahagiaan seringkali terabaikan.

Mengatasi dampak negatif doomscrolling memerlukan kesadaran dan strategi yang tepat. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi kebiasaan ini menurut Constellation Behavioral Health, antara lain


1. Membatasi Waktu Layar

Tentukan batas waktu untuk mengakses berita atau media sosial setiap harinya. Misalnya, Anda bisa mengatur jadwal untuk mengecek berita hanya sekali atau dua kali sehari.

2. Mengatur Waktu dan Tempat

Hindari membaca berita atau menggunakan media sosial sebelum tidur atau saat sedang bersantai. Cobalah untuk menjaga waktu sebelum tidur sebagai waktu yang bebas dari layar dan fokus pada kegiatan yang menenangkan seperti membaca buku atau mendengarkan musik.

3. Pilih Sumber Berita yang Terpercaya

Fokus pada sumber berita yang kredibel dan menghindari informasi yang sensasional atau tidak diverifikasi. Memilih sumber yang terpercaya dapat membantu mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh berita palsu atau berlebihan.

4. Berfokus pada Aktivitas Positif

Alihkan perhatian ke aktivitas yang positif dan menenangkan, seperti berolahraga, meditasi, atau menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman. Aktivitas-aktivitas ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

Pilihan Editor: Penyebab Doomscrolling dan Efeknya

Berita terkait

Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

9 jam lalu

Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

Marah yang berlebihan dapat memicu serangan jantung. Berikut beberapa alasan mengapa bisa terjadi.

Baca Selengkapnya

PTKIN Sepi Peminat, Menag Imbau Promosi di Media Sosial Harus Aktif

2 hari lalu

PTKIN Sepi Peminat, Menag Imbau Promosi di Media Sosial Harus Aktif

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas miris terhadap kondisi PTKIN yang sepi peminat.

Baca Selengkapnya

X Menjadi Media Sosial Pertama Berbayar untuk Live Streaming, Berapa Harga Premiumnya?

2 hari lalu

X Menjadi Media Sosial Pertama Berbayar untuk Live Streaming, Berapa Harga Premiumnya?

Selain untuk live streaming, pengguna premium X mendapat fitur mengedit postingan, tweet lebih panjang dan feed bebas iklan.

Baca Selengkapnya

Media Sosial Bantu Film Horor Naik Daun, Akademisi Unair: Ceritanya Viral Duluan

3 hari lalu

Media Sosial Bantu Film Horor Naik Daun, Akademisi Unair: Ceritanya Viral Duluan

Pengamat film dari Unair menilai kesuksean genre horor-kriminal di Indonesia ditopang oleh media sosial. Kisah viral cenderung masuk ke layar lebar.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemain Judi Online: Ada Sensasi Suara Petir Gede Duarrrrr yang Memanggil-manggil

3 hari lalu

Cerita Pemain Judi Online: Ada Sensasi Suara Petir Gede Duarrrrr yang Memanggil-manggil

Perkenalannya dengan judi online sekitaran akhir tahun 2020. Mulanya dia menyaksikan rekan kerjanya yang pada saat itu memainkan judi online.

Baca Selengkapnya

PT Sritex Bantah Perseroan Bangkrut, tapi Akui Pendapat Turun Dratis

4 hari lalu

PT Sritex Bantah Perseroan Bangkrut, tapi Akui Pendapat Turun Dratis

Pendapatan PT Sritex menurun karena pandemi Covid-19 dan persaingan industri tekstil global.

Baca Selengkapnya

Reuters Institute News Digital Report 2024: Publik Tertarik ke Konten, Tinggalkan Berita

4 hari lalu

Reuters Institute News Digital Report 2024: Publik Tertarik ke Konten, Tinggalkan Berita

Riset Reuters Institute News Digital Report 2024 ungkap beban bertambah untuk perusahaan penerbit media tradisional.

Baca Selengkapnya

Asian Journalism Forum 2024 Soroti Peran Media Sosial dan AI dalam Kampanye Pemilu

4 hari lalu

Asian Journalism Forum 2024 Soroti Peran Media Sosial dan AI dalam Kampanye Pemilu

Media sosial dan AI terbukti ampuh dalam membentuk opini publik dan menyebarkan disinformasi selama kampanye pemilu di beberapa negara di Asia

Baca Selengkapnya

Pentingnya Keluarga Awasi Anak untuk Cegah Penculikan

4 hari lalu

Pentingnya Keluarga Awasi Anak untuk Cegah Penculikan

KemenPPPA menyebut pentingnya peran keluarga untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pendekatan terhadap anak demi mencegah penculikan.

Baca Selengkapnya

Apa Saja yang Menjadi Pemicu Begadang?

5 hari lalu

Apa Saja yang Menjadi Pemicu Begadang?

Umumnya penyebab begadang dapat beragam, mencakup faktor-faktor gaya hidup, psikologis, dan lingkungan.

Baca Selengkapnya