Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Doomscrolling dan Efeknya

image-gnews
Ilustrasi bermain ponsel / handphone / smartphone /gadget. Shutterstock
Ilustrasi bermain ponsel / handphone / smartphone /gadget. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Doomscrolling kondisi seseorang tak bisa berhenti mengonsumsi konten di media sosial tentang berbagai hal yang meresahkan atau informasi negatif, dikutip WebMD.

Berbagai konten yang meresahkan dan berita negatif rentan berdampak bagi emosi manusia dan beberapa hal lainnya. Misalnya, doomscrolling membuat pikiran mengalami kelelahan. Contoh lainnya munculnya perasaan ketidakpastian, cemas, atau tertekan yang berlebihan.

Perasaan tak nyaman tersebut mengganggu waktu tidur, nafsu makan, motivasi hidup, atau keinginan melakukan hal-hal yang menyenangkan. Dampak dari doomscrolling bisa makin parah jika seseorang memiliki kondisi mental seperti kecemasan dan depresi. Kebiasaan doomscrolling menyebabkan serangan panik.

Penyebab doomscrolling

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat mengikuti informasi peristiwa secara rutin atau terlarut dalam berita negatif akan mempengaruhi pikiran. Penyebabnya ketika seseorang merasa kesal dengan konten berita sehingga terus mencari informasi lanjutan untuk meneruskan perasaan kesal. Informasi tandingan yang relevan bisa saja diabaikan orang tersebut untuk tetrap hanyut dalam perasaan kesal.

Penyebab lainnya terlalu larut dalam media sosial hingga seseorang terlempar ke berita atau informasi negatif dan terjebak di dalamnya tanpa sadar. Bisa juga ketika sedih, orang tersebut ingin mengalihkan perasaannya sambil berselancar di Internet dan terjebak ke informasi negatif tanpa sadar.

Dikutip dari Healthline, ahli psikologi dari NYU Langone Health di New York Ariane Ling menjelaskan, pandemi telah memperburuk kebiasaan doomscrolling.

Ketika pandemi, berita tentang perisitiwa buruk atau menyedihkan terkait Covid-19 tak ada habisnya. Media massa menyebarkan informasi tentang Covid-19 menjadi berita utama dan bisa diakses oleh semua orang. Meski bermanfaat dalam penyebaran informasi, tapi ada kecenderungan orang-orang yang doomscrolling terus-menerus menerima berita negatif secara tak beraturan tak hanya dari berita. Sebagian lainnya informasi dari media sosial yang tak jelas sumber rujukannya.

Pilihan Editor: Terlalu Banyak Main Media Sosial, Efeknya Perubahan Mood hingga Doomscrolling

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

2 hari lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.


Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

2 hari lalu

BRI Cari Talenta Terbaik dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

3 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

3 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

4 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

5 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

6 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

6 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.