Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

Reporter

Antara

Minggu, 19 Mei 2024 12:14 WIB

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dan studi kohor penyakit tidak menular (PTM) 2011-2021 menyebut hipertensi merupakan faktor risiko tertinggi penyebab kematian keempat, yakni 10,2 persen. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Eva Susanti, mengatakan tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan 90-95 persen kasus didominasi hipertensi esensial.

Eva menjelaskan data itu juga menunjukkan 59,1 persen penyebab disabilitas (melihat, mendengar, berjalan) pada penduduk berusia 15 tahun ke atas adalah penyakit yang didapat, di mana 53,5 persennya adalah penyakit tidak menular, terutama hipertensi, yakni 22,2 persen.

“Proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun yang melakukan aktivitas fisik kurang 1,9 kali lebih tinggi dibanding penderita hipertensi yang melakukan aktivitas fisik cukup,” jelasnya.

Dia menjelaskan proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun dengan obesitas sentral atau kondisi kelebihan lemak pada perut 3,4 kali lebih tinggi dibanding penderita hipertensi yang tidak obesitas sentral. Sementara itu, proporsi pasien hipertensi berumur di atas 60 tahun dengan obesitas sentral sama dengan penderita yang tidak obesitas sentral.

Dia menyebut perilaku masyarakat yang dapat meningkatkan faktor risiko hipertensi adalah merokok, kurang aktivitas fisik, kurang makan sayur dan buah, serta makan makanan asin. Eva mengungkapkan hipertensi dapat diturunkan dengan perilaku hidup sehat dengan PATUH, yakni periksa kesehatan secara rutin dan ikut anjuran dokter, atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, tetap diet dengan gizi seimbang, upayakan aktivitas fisik dengan aman, hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lain.

Advertising
Advertising

Tingkatkan kesadaran masyarakat
Dia menyebutkan peran Kementerian Kesehatan dalam pengendalian hipertensi dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang faktor risiko hipertensi, mempromosikan gaya hidup sehat, deteksi dini, menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat, termasuk layanan diagnosis dan tata laksana serta pengobatan tekanan darah tinggi agar terkendali.

Selain itu, Kemenkes juga fokus pada pengembangan SDM, mengintegrasikan semua sistem ke SATU SEHAT, pemberdayaan masyarakat, serta dukungan terhadap riset-riset inovatif. Sementara itu, presiden Indonesian Society of hypertension (InaSH, 2019-2021) Dr. Tunggul D. Situmorang, menyampaikan beberapa faktor penyebab hipertensi, di antaranya stres, usia, keturunan, konsumsi garam, dan obesitas.

Tunggul juga mengatakan hipertensi dapat menyebabkan komplikasi stroke, kebutaan, gagal jantung, dan juga gagal ginjal. Dia mengatakan untuk menurunkan hipertensi dan mencegah penyakit tidak menular lain, terapkan perilaku CERDIK, yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

“Ada begitu banyak pilihan obat. Begitu banyaknya obat-obatan sehingga harus sudah tahu persis bagaimana mekanisme kerjanya, dipakai untuk siapa, dan harus digunakan dengan cara yang baik dan benar,” saran Tunggul.

Pilihan Editor: Pakar Ingatkan Jemaah Haji dengan Hipertensi Rutin Minum Air dan Obat

Berita terkait

Ginekolog Ungkap Penyebab PCOS pada Remaja dan Gejalanya

1 hari lalu

Ginekolog Ungkap Penyebab PCOS pada Remaja dan Gejalanya

Dokter kandungan menjelaskan PCOS atau gangguan siklus haid yang terjadi sejak remaja harus diperbaiki dengan gaya hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Diminta Rajin Periksa Kesehatan Cegah Kanker

1 hari lalu

Masyarakat Diminta Rajin Periksa Kesehatan Cegah Kanker

Kemenkes masyarakat rajin memeriksakan kesehatan seiring pergeseran penyakit tidak menular, termasuk kanker, yang semakin besar.

Baca Selengkapnya

Studi: Akses Pangan di Lingkungan Sekitar Pengaruhi Risiko Obesitas Anak

3 hari lalu

Studi: Akses Pangan di Lingkungan Sekitar Pengaruhi Risiko Obesitas Anak

Studi peneliti dari Harvard Pilgrim Health Care Institute menunjukkan, kondisi lingkungan mempengaruhi obesitas pada anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

5 hari lalu

Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

Kemenkes akan mengembangkan layanan EKG di puskesmas pada 2025 sebagai upaya memfasilitasi skrining penanganan penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Aturan Kadar Gula dalam Makanan Bisa Beratkan UMKM, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah dan BPOM

6 hari lalu

Aturan Kadar Gula dalam Makanan Bisa Beratkan UMKM, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah dan BPOM

Pemerintah dan BPOM siapkan peraturan tentang kadar gula, lemak dan garam dalam makanan yang tidak memberatkan UMKM tapi juga aman untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Makanan Cepat Saji Mengancam Kesehatan Generasi Muda di Prancis

7 hari lalu

Makanan Cepat Saji Mengancam Kesehatan Generasi Muda di Prancis

Gaya hidup yang kurang aktif yang akan semakin memperparah situasi. Fenomena ini semakin diperburuk dengan maraknya konsumsi makanan cepat saji.

Baca Selengkapnya

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

12 hari lalu

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak

Baca Selengkapnya

Kematian RA Kartini dan Preeklamsia, Berikut Penjelasan Medis Tentang Komplikasi Kehamilan Berbahaya

12 hari lalu

Kematian RA Kartini dan Preeklamsia, Berikut Penjelasan Medis Tentang Komplikasi Kehamilan Berbahaya

Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang serius, ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kadar protein tinggi dalam urine yang dialami RA Kartini.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

15 hari lalu

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

Beberapa gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi untuk deteksi dini penyakit jantung

Baca Selengkapnya

Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

15 hari lalu

Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?

Baca Selengkapnya