Khawatir Berlebihan, Apa Itu Fobia Masa Depan dan Gejalanya?

Reporter

Tempo.co

Minggu, 19 Mei 2024 22:22 WIB

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan cuaca, kemajuan teknologi, konflik global, dan biaya hidup yang meroket membuat banyak orang khawatir pada masa depan. Kecemasan pun muncul terkait hal yang berhubungan dengan kehidupan pribadi seperti kesehatan maupun apa yang terjadi di dunia secara umum.

Maka muncullah fobia masa depan atau futurephobia. Kecemasan akan masa depan pun mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Apa itu fobia masa depan?

Fobia masa depan adalah ketakutan intens dan kecemasan akan masa datang dengan ciri terus mengkhawatirkan peristiwa dan situasi yang akan datang. Ini bisa terkait hal-hal khusus yang mempengaruhi Anda atau peristiwa yang sedang terjadi di dunia.

Beberapa tahun terakhir, dunia telah mengalami berbagai peristiwa, seperti pandemi Covid-19, munculnya kecerdasan buatan, ekonomi yang tak stabil, dan perubahan klimat. Semua ketidakpastian itu secara alami berkontribusi pada meningkatnya rasa cemas mengenai masa depan pada banyak orang.

Gejala
Lebih dari itu, paparan terus menerus terhadap berita buruk dan media sosial bisa memperparah kecemasan, membuat kita sulit menjaga pandangan positif dan meredakannya. Berikut gejala fobia masa depan.

Advertising
Advertising

-Merasa ketakutan
-Merasa cemas
-Gelisah
-Mengantisipasi yang terburuk mengenai hal-hal di masa datang.
-Tak mau membuat rencana jangka panjang atau tetap pada rencana.
-Jantung berdebar dan napas tersengal.
-Gejala fisik seperti sakit kepala, kelelahan, insomnia, berkeringat, gemetar, terutama saat memikirkan atau membicarakan masa depan.

Jika merasakan gejala seperti di atas, coba berkonsultasi dengan dokter atau psikoterapis untuk mendapatkan langkah mengelola kecemasan, demikian dilansir dari Hello Magazine.

Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
-Berlatih mindfulness seperti yoga atau meditasi.
-Latihan pernapasan yang membantu di saat panik.
-Coba teknik relaksasi dalam rutinitas harian untuk menenangkan pikiran dan tubuh.
-Cari dukungan, bisa dari sahabat, keluarga, atau pakar kesehatan mental.
-Prioritaskan tidur dengan durasi yang cukup dan kualitas yang baik untuk mengurangi kecemasan.
-Batasi paparan berita dan media sosial.

Pilihan Editor: Kabar Kanker Kate Middleton Bikin Kita Cemas Kesehatan Sendiri, Lakukan Hal Ini

Berita terkait

Mengapa Orang-orang Senang Nonton Tema Film Horor?

6 hari lalu

Mengapa Orang-orang Senang Nonton Tema Film Horor?

Salah satu alasan utama orang menikmati film horor adalah untuk merasakan sensasi rangsangan yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Apa Saja yang Menjadi Pemicu Begadang?

13 hari lalu

Apa Saja yang Menjadi Pemicu Begadang?

Umumnya penyebab begadang dapat beragam, mencakup faktor-faktor gaya hidup, psikologis, dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Minum Kopi Bisa Memicu Kecemasan?

15 hari lalu

Minum Kopi Bisa Memicu Kecemasan?

Kandungan kafein dari satu cangkir minum kopi atau teh bisa berbeda kadarnya dipengaruhi proses pembuatan dan jenisnya.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Marah-marah Baik buat Kesehatan Mental

28 hari lalu

Penelitian Ungkap Marah-marah Baik buat Kesehatan Mental

Penelitian menyebut marah-marah bisa mengurangi depresi, stres, dan kecemasan dibanding perilaku yang sopan dan kalem.

Baca Selengkapnya

Survei: 50 Persen Laki-laki Enggan Mengungkapkan Perasaan karena Takut Dicap Lemah

31 hari lalu

Survei: 50 Persen Laki-laki Enggan Mengungkapkan Perasaan karena Takut Dicap Lemah

Survei menemukan fakta sekitar separuh laki-laki responden takut mengungkapkan masalah atau perasaan karena khawatir dicap lemah.

Baca Selengkapnya

Sama Bahaya dengan FOMO, Ini Alasan Tak Boleh Tenggelam Dalam FOPO

46 hari lalu

Sama Bahaya dengan FOMO, Ini Alasan Tak Boleh Tenggelam Dalam FOPO

Rasa takut beragam, bisa pada opini dari rekan kerja, atau komentar soal pakaian kita, atau sikap yang mungkin aneh buat orang lain adalah ciri FOPO.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

48 hari lalu

Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

Berkebun memiliki efek terapeutik

Baca Selengkapnya

Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

48 hari lalu

Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

Hobi kegiatan yang dilakukan secara rutin atau saat waktu senggang

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

48 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

Studi menyebutkan diet mediterania tidak hanya promosikan kesehatan fisik, namun juga turunkan kecemasan pada lansia.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

50 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya