Kenali Warna Air Seni atau Urine Sebagai Tanda Ganngguan Ginjal
Reporter
Ni Made Sukmasari
Editor
Dwi Arjanto
Minggu, 26 Mei 2024 15:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi untuk menyaring dan membuang racun serta menyeimbangkan kadar mineral seperti kalium dan kalsium dalam tubuh manusia. Adanya masalah dalam ginjal bisa dideteksi secara dini dengan cara yang mudah, salah satunya jika warna air seni atau urine berbeda dari biasanya.
Dilansir dari situs Healthline, secara umum jika urine berwarna bening atau pucat itu artinya tubuh terhidrasi dengan baik dan ginjal bekerja dengan baik, tetapi warna urin manusia sebenarnya bisa bermacam-macam. Jika tubuh kurang terhidrasi urine juga bisa berubah menjadi oranye terang.
Dikutip dari laman CNA Lifedata-style, adapun penyebab dari warna urine alias air seni manusia ialah pigmen yang disebut urokrom, yang sebenarnya merupakan proses dari pemecahan hemoglobin, protein dalam sel darah merah, yang disaring keluar dari aliran darah oleh ginjal.
Selain itu, ada beberapa warna urin yang perlu diperhatikan. Misalnya, urin berwarna merah atau merah muda yang biasanya dapat disebabkan oleh makan seperti bit. Warna itu berasal dari betanin, zat tidak berbahaya yang pada sekitar 14 persen orang tidak dapat terurai sebelum meninggalkan tubuh melalui urin. Hal yang menarik, mengonsumsi buah bit dapat membantu meminimalisir kekurangan zat besi.
Jika warna kemerahan pada kencing atau urin ternyata bukan disebabkan oleh makanan, ini mungkin merupakan indikasi darah atau hematuria yang disebabkan oleh pembesaran prostat atau batu ginjal. Biasanya darah yang muncul pada urine juga tidak terlalu banyak, dan karena buang air besar seringkali tidak menimbulkan rasa sakit (kecuali ada gumpalan), tanda ini justru sering terlewat atau tidak diperhatikan ketika berada di kamar mandi.
Warna air kencing atau air seni yang juga perlu diperhatikan adalah ketika berwarna hijau karena mungkin mengindikasikan ISK (infeksi saluran kemih) yang disebabkan oleh bakteri pseudomonas dan bisa berdampak pada tinmbulnya masalah ginjal yang lain.
Selain itu, ISK (infeksi saluran kemih) juga bisa menjadi penyebab dari urin yang berwarna keruh. Kekeruhan dalam urin berasal dari keluarnya nanah atau darah ke saluran kemih. Bisa juga karena penumpukan sel darah putih, ini merupakan indikasi bahwa tubuh sedang berusaha menghilangkan bakteri penyebab ISK.
Banyak orang yang menderita penyakit ginjal justru awalnya tidak menunjukkan gejala penyakit ginjal. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 9 dari 10 orang dengan penyakit ginjal bahkan tidak tahu bahwa mereka mengidapnya. Dan pada tahap awal gagal ginjal, gejalanya hanya sedikit (jika ada).
Seiring berkembangnya penyakit ginjal, selain perubahan warna air seni yang terlihat, ada gejala lain dari penyakit ginjal, dikutip dari Healthline :
- Air kencing atau urine menjadi lebih sedikit ketika buang air kecil,
- Retensi cairan yang menyebabkan tungkai, pergelangan kaki, dan kaki membengkak,
- Kesulitan tidur,
- Kram otot, terutama pada malam hari,
- Kelelahan parah atau mengantuk,
- Mual yang sering dan berlangsung lama,
- Sesak napas,
- Nyeri atau tekanan dada,
- Kebingungan,
- Kejang,
- Koma.
Pilihan editor: Waspada Gangguan Ginjal Akut, Pantau Pola Kencing Anak Secara Berkala