Kiat Menggunakan Sunscreen di Tengah Gelombang Panas

Reporter

Karunia Putri

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 6 Juni 2024 20:03 WIB

Pengendara kendaraan bermotor berteduh menghindari terik matahari saat melintasi lampu merah Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta -Seruan bahaya gelombang panas kian marak diberitakan. Saat suhu global mencapai rekor tertinggi pada musim panas salah satu hal penting yang harus digunakan adalah sunscreen atau tabr surya.

Menjaga kulit tetap terlindungi selama gelombang panas sangat penting untuk kesehatannya dan mencegah kerusakan dari paparan sinar matahari dan suhu tinggi.

Kiat menggunakan tabir surya di tengah gelombang panas.

Dilansir dari Reuters, tabir surya terbagi menjadi dua jenis yaitu mineral dan kimia. Keduanya memiliki cara kerja yang berbeda dalam menangani sinar ultraviolet atau UV. Tabir surya mineral mengandung seng oksida atau titanium dioksida. Gunanya untuk membentuk penghalang yang memantulkan sinar UV sebelum mencapai kulit. Setelah aplikasi ke muka dan tubuh, jenis ini cenderung terasa berminyak dan tampak putih.

Sebaliknya, tabir surya kimia bekerja dengan menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas sebelum menembus kulit. Namun, bahan kimia ini dapat diserap ke dalam aliran darah, dan efek jangka panjangnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Advertising
Advertising

Kapan menggunakan tabir surya mineral dan kimia?

Dr. Jacqueline Watchmaker, dokter kulit di Scottsdale, Arizona dan juru bicara American Academy of Dermatology (AAD) mengatakan bahwa tabir surya terbaik adalah yang digunakan secara rutin. Ia sendiri merekomendasikan tabir surya tahan air dengan SPF 30 atau lebih tinggi yang mampu melindungi dari sinar UVA dan UVB.

Namun, untuk kasus gelombang panas ekstrem dengan suhu mencapai 32 derajat Celcius atau lebih, ia menyarankan untuk menggunakan tabir surya mineral. Menurut Dr. Jacqueline Watchmaker, suhu yang sangat tinggi dapat mengurangi efektivitas tabir surya kimia. Selain itu, keringat yang berlebih akibat panas dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif terhadap bahan-bahan dalam tabir surya kimia.

Pemakaian tabir surya yang benar

Masyarakat sudah memiliki pengetahuan tentang pentingnya menggunakan tabir surya. Kebanyakan orang hanya menggunakan tabir surya sebanyak 20 sampai 50 persen dari jumlah yang dibutuhkan untuk mencapai perlindungan SPF yang tertera di label.

Orang dewasa membutuhkan sekitar satu ons atau 28 gram tabir surya. Setara dengan satu gelas penuh. Disarankan untuk mengoleskan dua lapis pada area tubuh yang sering terkena sinar matahari seperti wajah, dada, dan bahu. Tabir surya harus diaplikasikan secara ulang setidaknya setiap dua jam. Jika kondisi setelah berenang atau dalam keadaan berkeringat dianjurkan untuk mengaplikasikannya sesering mungkin.

Cara menyimpan tabir surya

Penyimpanan tabir surya juga perlu diperhatikan. Suhu tinggi di dalam mobil atau memasukkannya ke dalam tas yang berpotensi terpapar sinar matahari secara langsung dapat merusak efektivitas tabir surya kimia.

Studi menunjukkan bahwa paparan suhu 30 hingga 60 derajat celcius selama delapan jam dapat mengubah karakteristik fisik tabir surya kimia. Oleh karena itu, simpan tabir surya di tempat yang sejuk dan gelap atau dekatkan dengan pendingin jika tidak menggunakan AC dalam waktu lama.

Memilih dan menggunakan tabir surya yang tepat dapat memberikan perlindungan optimal bagi kulit Anda, terutama di tengah kondisi adanya gelombang panas.

REUTERS
Pilihan editor: Puncak Musim Kemarau di Depan Mata, Berikut Tindakan Pencegahan Dampaknya

Berita terkait

Studi Pemodelan: Rekayasa Iklim Regional untuk Amerika Bisa Bikin Gelombang Panas Serbu Eropa

8 jam lalu

Studi Pemodelan: Rekayasa Iklim Regional untuk Amerika Bisa Bikin Gelombang Panas Serbu Eropa

Kebutuhan mencegah dampak pemanasan global menggunakan ragam teknik rekayasa iklim di Bumi (geoengineering) tumbuh semakin besar.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG Ingatkan Lonjakan Suhu di Indonesia Termasuk yang Tertinggi di Dunia

2 hari lalu

Kepala BMKG Ingatkan Lonjakan Suhu di Indonesia Termasuk yang Tertinggi di Dunia

Merujuk hitungan nilai Land Surface Temperature (LST) global, lonjakan panas di Indonesia termasuk yang terbesar secara global.

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Imbau Khatib Batasi Waktu Khutbah Jumat Selama Musim Panas

3 hari lalu

Uni Emirat Arab Imbau Khatib Batasi Waktu Khutbah Jumat Selama Musim Panas

Pemerintah UEA memberi arahan agar membatasi khutbah Jumat supaya tidak melebihi 10 menit karena suhu musim panas yang terik.

Baca Selengkapnya

6 Turis di Yunani Tewas dan Hilang di Tengah Gelombang Panas

6 hari lalu

6 Turis di Yunani Tewas dan Hilang di Tengah Gelombang Panas

Selama Juni 2024, sudah enam turis yang ditemukan meninggal dan masuk daftar hilang di tengah cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Banyak Jemaah Haji Wafat, Pakar Jelaskan 3 Cara Cuaca Panas Sebabkan Kematian

7 hari lalu

Banyak Jemaah Haji Wafat, Pakar Jelaskan 3 Cara Cuaca Panas Sebabkan Kematian

Pakar pun mengungkapkan penyebab orang meninggal dunia akibat cuaca panas, seperti yang dialami banyak jemaah haji di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Donald Trump Usulkan Mahasiswa Asing Dapat Green Card dan Jumlah Jamaah Haji 2024 yang Wafat Naik

9 hari lalu

Top 3 Dunia; Donald Trump Usulkan Mahasiswa Asing Dapat Green Card dan Jumlah Jamaah Haji 2024 yang Wafat Naik

Top 3 dunia pada 21 Juni 2024, diurutan pertama berita tentang Donald Trump menyebut mahasiswa asing lulusan Amerika Serikat bisa dapat green card

Baca Selengkapnya

562 Jamaah Haji Meninggal, Terbanyak karena Gelombang Panas

10 hari lalu

562 Jamaah Haji Meninggal, Terbanyak karena Gelombang Panas

Angka kematian jamaah haji 2024 bertambah menjadi 562 orang, yang sebagian besar karena gelombang panas.

Baca Selengkapnya

Penerbangan SpiceJet Berjalan Tanpa AC di Tengah Gelombang Panas, Penumpang Gerah

11 hari lalu

Penerbangan SpiceJet Berjalan Tanpa AC di Tengah Gelombang Panas, Penumpang Gerah

Penerbangan Spicejet SG 476 berlangsung lebih dari satu jam di tengah gelombang panas. Penumpang kipas-kipas.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Jamaah Haji 2024 Sebanyak 550 Orang, dari Indonesia 144

12 hari lalu

Angka Kematian Jamaah Haji 2024 Sebanyak 550 Orang, dari Indonesia 144

Angka Kematian Jamaah Haji 2024 setidaknya tercatat 550 jamaah haji. Mereka meninggal saat melaksanakan rukun Islam kelima tersebut.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Kulit Kering Saat Jalani Ibadah Haji untuk Lansia

13 hari lalu

Tips Cegah Kulit Kering Saat Jalani Ibadah Haji untuk Lansia

Cuaca dengan suhu tinggi itu bisa membuat kulit kering, khususnya bagi para lansia.

Baca Selengkapnya