Hari Demam Berdarah ASEAN, Bagaimana Awalnya?

Minggu, 16 Juni 2024 15:23 WIB

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN diperingati setiap tanggal 15 Juni. Ditetapkannya hari demam berdarah merupakan bentuk pengingat soal bahaya demam berdarah yang angkanya masih saja tinggi terutama di wilayah Asia Tenggara. Hal ini juga agar pemerintah setiap negara lebih memfokuskan untuk menekan angka serangan demam berdarah yang masih tinggi.

Di Indonesia sendiri jumlah kasus demam berdarah relatif di angka yang tinggi. Mengutip dari Antara tercatat hingga pekan ke-22 tahun 2024 total ada 120 ribu kasus dengue yang ternyata melebihi total kasus pada tahun 2023 yaitu 114.700 kasus.

Jumlah kematian pada tahun ini tercatat sebanyak 777 kasus dengan Jawa Barat menjadi penyumbang korban tertinggi. Kemudian diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Banyaknya kasus ini membuat pemerintah semakin meningkatkan pelayanan dan penyuluhan kepada masyarakat soal bahaya demam berdarah. Salah satunya dilakukan saat Hari Dengue se Asia Tenggara kali ini.

“Saya kira kunci untuk mengatasi permasalahan di Jakarta adalah ketika masyarakat ketahuan terjangkit DBD, mereka langsung masuk (ke RS), dirawat di rumah sakit. Kalau ditolak, susah. untuk memantau mereka,” kata Imran Pambudi saat acara “Asean Dengue Day 2024” yang disiarkan di Jakarta, Jumat 14 Juni 2024.

Awal Mula ASEAN Dengue Day

Advertising
Advertising

Mengutip dari Kementerian Kesehatan, ASEAN Dengue Day digagas pertama kali saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 di Hanoi, Vietnam, pada 30 Oktober 2010. Namun, secara resmi ASEAN Dengue Day diperingati pada 15 Juni 2010 dan disetujui oleh para anggota ASEAN.

Tahun berikutnya saat deklarasi Jakarta dibuat dengan fokus utama melawan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan disepakati 11 negara ASEAN. Kerja sama ini juga menjadi komitmen kerjasama regional dalam upaya pengendalian DBD. World Health Organization (WHO) dalam laporannya berjudul “WHO Global strategy for dengue prevention and control 2012–2020” menyebutkan sumber DBD merupakan hewan endemik di sebagian besar negara di Asia Tenggara.

Indonesia menjadi salah satu pelopor acara regional peringatan hari demam berdarah se Asia Tenggara ini pada tahun 2011. Salah satu cara yang dilakukan oleh Indonesia saat itu adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit demam berdarah. Masyarakat diberi edukasi dan upaya pencegahan sederhana yang bisa dilakukan yaitu dengan menjaga kebersihan serta peningkatan kewaspadaan saat musim hujan tiba.

Berdasarkan artikel dari WHO Demam Berdarah Dengue menjadi salah satu penyakit mematikan dengan penularan yang cepat. Wilayah Asia Pasifik memiliki angka yang tinggi soal kasus DBD ini dengan persentase sebesar 75 persen pada tahun 2013. Bila mengambil contoh kasus di Indonesia, penyebaran demam berdarah semakin luas dan angkanya hampir selalu bertambah setiap tahunnya.

Beberapa faktor yang menyebabkan luasnya penyebaran kasus ini diantaranya, suhu yang lebih tinggi dan curah hujan awal di banyak wilayah, khususnya di Asia Tenggara. Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah yang diperlukan adalah pendekatan inovatif dalam mencegah penyakit ini di tingkat masyarakat.

Pada peringatan ASEAN Dengue Day tahun ini, Kementerian Kesehatan mengungkapkan faktor kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat harus ditingkatkan dalam upaya mengurangi kasus DBD yang kian meningkat. Kemudian faktor terpenting juga datang dari pemerintah untuk senantiasa menjaga komitmen, layanan, dan inovasi. Komitmen pemerintah daerah juga penting karena merekalah yang mengontrol mitigasi di daerahnya, ujarnya.

Pilihan Editor: Mengenali Nyamuk Wolbachia Upaya Pencegahan DBD

Berita terkait

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

1 hari lalu

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

Kemenkes memberikan sejumlah rekomendasi kepada rumah sakit vertikal untuk memasang sistem fingerprint dan CCTV untuk mencegah perundungan.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

1 hari lalu

Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

Ada cara lain dalam pencegahan demam berdarah, yaitu menyebar virus wolbachia di kelompok nyamuk aedes aegepty menjadi nyamuk wolbachia

Baca Selengkapnya

5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

1 hari lalu

5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

Nyamuk wolbachia diklaim tidak akan bisa menularkan virus demam berdarah saat menyengat manusia.

Baca Selengkapnya

Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

4 hari lalu

Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 adalah langkah konkret dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui regulasi asupan gula.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Kementerian Kesehatan Kolaborasi dalam Pelatihan Petugas Kesehatan di Papua

4 hari lalu

Amerika Serikat dan Kementerian Kesehatan Kolaborasi dalam Pelatihan Petugas Kesehatan di Papua

CDC Amerika Serikat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI mendukung pelatihan manajemen wabah penyakit pada petugas kesehatan.

Baca Selengkapnya

WHO Laporkan Ada 30 Ribu Kasus Cacar Monyet Sepanjang 2024 di Afrika

4 hari lalu

WHO Laporkan Ada 30 Ribu Kasus Cacar Monyet Sepanjang 2024 di Afrika

Lebih dari 800 orang meninggal diduga karena mpox di penjuru Afrika. Setelah Kongo, Burundi saat ini bergulat dengan cacar monyet

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Penutupan PPDS untuk Cegah Intervensi Kasus Perundungan

6 hari lalu

Kemenkes Sebut Penutupan PPDS untuk Cegah Intervensi Kasus Perundungan

Kemenkes menegaskan, penutupan sementara PPDS dilakukan sebagai upaya mitigasi dari intervensi.

Baca Selengkapnya

Kembali Terdeteksi Cacar Monyet, Waspada Terhadap Kasus Mpox di Indonesia

8 hari lalu

Kembali Terdeteksi Cacar Monyet, Waspada Terhadap Kasus Mpox di Indonesia

Kementerian Kesehatan melaporkan perkembangan terbaru terkait kasus Mpox atau cacar monyet di Indonesia. Apa yang harus diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

8 hari lalu

Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

Cacar monyet monkeypox (Mpox) salah satu penyakit yang disebabkan infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan penyakit cacar. Apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

8 hari lalu

Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

Pada Agustus 2024, beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk di Swedia, Filipina, dan Thailand, melaporkan peningkatan kasus Mpox atau cacar monyet.

Baca Selengkapnya