6 Langkah Mengurangi Risiko STSS, Penyakit Apakah Itu?

Jumat, 21 Juni 2024 14:02 WIB

Ilustrasi bakteri. reddit.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah meningkatnya kasus Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS), masyarakat diimbau untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif guna mengurangi risiko terkena kondisi serius ini.

STSS adalah infeksi bakteri yang langka namun sangat serius, dapat menyebabkan syok yang cepat dan kegagalan multi-organ jika tidak segera diobati. Bagaimana cara mengatasinya?

1. Perawatan Luka yang Baik

Salah satu langkah penting untuk mencegah STSS adalah melakukan perawatan luka yang baik. Luka dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri Streptococcus untuk masuk ke dalam tubuh. Memastikan luka tetap bersih dan tertutup dapat membantu mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Hal ini termasuk menjaga kebersihan luka dan mengganti perban secara teratur.

2. Disiplin dalam Kebersihan

Advertising
Advertising

Menjaga kebersihan diri sangat penting dalam pencegahan STSS. Praktik kebersihan seperti mencuci tangan secara teratur, terutama setelah bersentuhan dengan sekret pernapasan atau permukaan yang terkontaminasi, dapat membantu mengurangi penyebaran bakteri. Jika sedang mengalami infeksi radang, menjaga kebersihan tangan juga penting untuk mencegah penyebaran bakteri ke orang lain.

3. Kemoprofilaksis dan Vaksinasi

Dikutip dari laman asahi.com, penggunaan kemoprofilaksis, yakni pemberian obat untuk mencegah infeksi, dapat dipertimbangkan dalam situasi tertentu seperti sebelum operasi atau saat terpapar wabah.

Meskipun tidak mudah, kemoprofilaksis dapat sangat mengurangi risiko terjadinya STSS. Selain itu, vaksinasi juga merupakan cara terbaik untuk mencegah STSS. Terdapat dua jenis vaksin yang tersedia, yaitu vaksin streptokokus yang dilemahkan (S-ISP) dan vaksin streptokokus hidup yang dilemahkan (L-ISP), yang dapat membantu melindungi dari infeksi bakteri Streptococcus.

4. Pentingnya Diagnosis Dini dan Pengobatan Cepat

Untuk mencegah penularan STSS, diagnosis dini dan pengobatan infeksi streptokokus sangat penting. Identifikasi dan isolasi pasien STSS dengan cepat juga diperlukan untuk menghentikan penyebaran infeksi. Praktik kebersihan yang baik dan pengobatan infeksi streptokokus dengan cepat dapat membantu mengurangi risiko penularan STSS di masyarakat.

5. Pengobatan STSS

STSS merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan perawatan segera di rumah sakit. Pengobatan meliputi pemberian antibiotik intravena dosis tinggi seperti penisilin dan klindamisin untuk melawan infeksi bakteri. Pasien mungkin juga memerlukan cairan intravena, obat-obatan untuk menjaga tekanan darah, dan dukungan organ yang terkena seperti dialisis untuk gagal ginjal atau ventilasi mekanis untuk gagal napas. Dalam kasus yang lebih parah seperti fasciitis nekrotikans, intervensi bedah mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati.

6. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Pendidikan kesehatan masyarakat tentang gejala dan risiko yang terkait dengan infeksi Streptococcus grup A juga penting untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi ini. Dengan memahami gejala awal dan faktor risiko, masyarakat dapat lebih cepat mengenali tanda-tanda infeksi dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.

Pilihan Editor: Mengenal Faringitis yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

Berita terkait

Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

4 hari lalu

Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

Vaksinasi dan imunisasi adalah istilah yang berkaitan erat namun memiliki perbedaan mendasar.

Baca Selengkapnya

Catat Rekor Baru, Jepang Dilanda Gelombang Kasus Infeksi STSS Bakteri Pemakan Daging, Apakah Itu?

8 hari lalu

Catat Rekor Baru, Jepang Dilanda Gelombang Kasus Infeksi STSS Bakteri Pemakan Daging, Apakah Itu?

Infeksi STSS bakteri pemakan daging yang mematikan dan langka secara misterius menyebar dengan cepat di Jepang. Penyakit apakah ini?

Baca Selengkapnya

Parlemen Filipina akan Selidiki Operasi Propaganda Anti-vaksin Cina oleh Pentagon

9 hari lalu

Parlemen Filipina akan Selidiki Operasi Propaganda Anti-vaksin Cina oleh Pentagon

Pentagon menjalankan kampanye propaganda pada 2020- 2021 untuk merendahkan vaksin Sinovac dari Cina di Filipina dan negara lain

Baca Selengkapnya

Kementerian Kesehatan Rusia Umumkan Vaksin untuk Lawan Kanker Masuk Tahap Finalisasi

19 hari lalu

Kementerian Kesehatan Rusia Umumkan Vaksin untuk Lawan Kanker Masuk Tahap Finalisasi

Vaksin kanker ini dikembangakan bersama-sama oleh beberapa tim peneliti dan didanai oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

5 Cara Menjaga Ginjal Tetap Sehat

33 hari lalu

5 Cara Menjaga Ginjal Tetap Sehat

Ginjal merupakan anggota tubuh berperan penting. Mencegah penyakit ginjal amat penting karena organ ini berfungsi untuk menghilangkan racun di tubuh.

Baca Selengkapnya

Bersiap Pasarkan Vaksin DBD, Bio Farma Sosialisasikan Vaksin Qdenga

38 hari lalu

Bersiap Pasarkan Vaksin DBD, Bio Farma Sosialisasikan Vaksin Qdenga

Bio Farma mensosialisasikan vaksin Qdenga, vaksin DBD yang dikembangkan perseroan bekerja sama dengan Takeda.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Sosialisasi Imunisasi Lebih Mudah lewat Media Sosial

39 hari lalu

Pakar Sebut Sosialisasi Imunisasi Lebih Mudah lewat Media Sosial

Pakar mengatakan informasi lewat media sosial bisa lebih menarik, terutama jika ada gambar dan suara, sehingga pesan manfaat imunisasi bisa sampai.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

41 hari lalu

Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

Imunisasi PCV diberikan untuk mencegah infeksi bakteri streptococcus pneumoniae yang sering menyebabkan pneumonia atau infeksi radang paru.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

44 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

46 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya