Pengamat Komunikasi Minta Masyarakat Kritis Melihat Konten Influencer

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 24 Juni 2024 22:35 WIB

Ilustrasi influencer. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Strategic Communication Mass Tuhu Nugraha mengajak masyarakat untuk lebih kritis ketika mendapatkan informasi atau pernyataan dari dari para pemengaruh alias influencer. Masyarakat perlu tahu apakah para influencer ini di bidangnya atau tidak. "Dipikir ulang apakah dia ahli di bidangnya? Bagaimana dengan pendapat ahli lain dan sumber lain? Konsumen bisa membandingkan dari mesin pencari, otoritas atau AI," kata Tuhu dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 24 Juni 2024.

"Saya selalu menerapkan zero trust info di internet terutama isu krusial. Saya akan mengecek informasi lebih lanjut dari beragam sumber, apalagi sekarang ada teknologi deepfake AI," ujarnya.

Sebaliknya, Tuhu pun meminta kepada para influencer agar lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan dan membuat konten di media sosial. Ia meminta agar para influencer lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan mengenai suatu produk. Apalagi bila influencer sedang membicarakan produk yang bukan dari keahliannya. "Ini menurut saya juga bukan pada kompetensi dan tempatnya, mereka juga perlu berhati-hati untuk membuat statement yang bukan area keahliannya," kata Tuhu.

Karena menurutnya, jika pernyataan dari influencer keliru, maka akan membuat persepsi di publik hingga membuat reputasinya rusak. Karenanya, Tuhu mendesak agar para influencer memastikan keaslian hingga verifikasi data sebelum menyampaikan ke publik.

"Harus ada proses verifikasi dan mengecek keaslian data sebelum menyampaikan ke publik. Selain itu publik juga bisa menuntut agar influencer menyajikan data asli yang sudah diverifikasi. Karena sekali rusak, maka untuk memulihkan kembali membutuhkan waktu, dan biaya yang tak murah. Sementara persaingan influencer saat ini juga sangat ketat," kata dia.

Advertising
Advertising

Selain itu, menurutnya masalah tersebut menjadi menarik, sehingga perlu sekali ada etika kreator konten dan influencer. Tuhu pun setuju, jika dibentuk Dewan Pengawas untuk memonitor influencer. "Karena dampaknya pada masyarakat, dan bahkan juga bisa berdampak material dan reputasi. Sementara, di pihak influencer kompetensinya sangat beragam, tetapi audiensnya kan tidak bisa membedakan itu, dan dampaknya bisa sangat berat," katanya.

Pilihan Editor: Influencer Malaysia Promosikan Prostitusi Online, Orang Indonesia Terlibat

Berita terkait

Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

10 jam lalu

Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

Psikolog mengatakan pentingnya orang tua membangun komunikasi positif dengan anak agar bisa saling memahami.

Baca Selengkapnya

Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

11 jam lalu

Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

Perbedaan pendapat orang tua dan anak dapat berujung pada konflik yang jika tidak diselesaikan dengan tepat akan semakin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Deepfake AI? Ini Cara Kerja dan Cara Mengatasinya

1 hari lalu

Apa Itu Deepfake AI? Ini Cara Kerja dan Cara Mengatasinya

Sebagai pengguna internet, Anda wajib mengetahui apa itu deepfake. Sebab, apabila disalahgunakan, teknologi deepfake bisa merugikan.

Baca Selengkapnya

Fakta di Balik Gentle Parenting, Mitos Umum Pengasuhan Anak

3 hari lalu

Fakta di Balik Gentle Parenting, Mitos Umum Pengasuhan Anak

Gentle parenting adalah pendekatan pengasuhan anak yang mengutamakan empati, komunikasi, dan kolaborasi antara orang tua dan anak.

Baca Selengkapnya

Chatbot AI WhatsApp akan Punya Suara Figur Terkenal, Ada Seleb dan Influencer

4 hari lalu

Chatbot AI WhatsApp akan Punya Suara Figur Terkenal, Ada Seleb dan Influencer

Fitur chatbot AI pada WhatsApp akan diisi suara dari figur terkenal, dari influencer hingga seleb. Ada opsi suara dengan aksen berbeda.

Baca Selengkapnya

6 Tips Temukan Sebuah Video Deepfake atau Bangkitan AI

5 hari lalu

6 Tips Temukan Sebuah Video Deepfake atau Bangkitan AI

Sejumlah teknik untuk bisa identifikasi gambar palsu bangkitan AI bisa diplikasikan ke video deepfake. Diyakini lebih mudah.

Baca Selengkapnya

Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

7 hari lalu

Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.

Baca Selengkapnya

Kominfo Klaim Take Down Ribuan Akun dan Konten Deepfake

7 hari lalu

Kominfo Klaim Take Down Ribuan Akun dan Konten Deepfake

Penghapusan konten dan akun deepfake dilakukan baik dari inisiatif Kemenkominfo maupun platform-platform yang kedapatan mengandung konten deepfake.

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Saluran Siaran di Instagram

7 hari lalu

Cara Membuat Saluran Siaran di Instagram

Saluran siaran di Instagram berfungsi sebagai platform pengiriman pesan langsung satu ke banyak pengguna.

Baca Selengkapnya

Closing Ceremony Pekan Raya Komunikasi Unas 2024: Odyssey of Technological Dream

11 hari lalu

Closing Ceremony Pekan Raya Komunikasi Unas 2024: Odyssey of Technological Dream

Unas kembali menegaskan perannya sebagai pusat inovasi dan kreativitas, menghubungkan teknologi dan seni dalam satu panggung

Baca Selengkapnya