Kenali Penyakit Kulit Vitiligo, Ada Riwayat Keluarga Hingga Bisa Sebabkan Tuli

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 25 Juni 2024 18:54 WIB

Model Winnie Harlow memperagakan busana rancangan Julien Macdonald dalam London Fashion Week di Inggris, Sabtu, 15 September 2018. Model yang mengidap penyakit kulit vitiligo ini sukses memperagakan sejumlah busana rancangan beberapa desainer terkenal dalam London Fashion Week. REUTERS/Henry Nicholls.

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Vitiligo Sedunia diperingati pada 25 Juni. Menurut Vitiligo Research Foundation, Hari Vitiligo Sedunia pertama kali diadakan pada tahun 2011 untuk mengampanyekan penyakit yang terlupakan di mata publik karena sering disepelekan dan disebut hanya akibat dari masalah kosmetik.

Menurut dokter spesialis dermatologi venereologi estetika lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Benny Nelson mengatakan vitiligo adalah kondisi kulit yang kehilangan warna kulit (pigmen) yang disebut dengan ‘melanin’ dan membentuk pola mirip warna pada bulu anak sapi.

Melanin yang hilang menyebabkan munculnya bercak putih di kulit yang memiliki batas tegas dengan kulit normal. Vitiligo sendiri, kata Benny, digolongkan dalam penyakit autoimun, yaitu kondisi di mana sel imun menyerang selnya sendiri, dalam hal ini adalah melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin.

Secara global, terdapat sekitar 5 juta manusia yang mengalami vitiligo dengan prevalensi sekitar 0,5– 2 persen berada di rentang usia di bawah 1 tahun hingga 55 tahun. Sementara di Indonesia sendiri, penelitian di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Soetomo, Surabaya mendapatkan 115 pasien vitiligo sepanjang tahun 2018–2020, dengan prevalensi sebesar 1,4 persen.

Benny menyebut sampai saat ini penyebab vitiligo masih belum diketahui, namun bisa dipastikan penyakit ini tidak menular. “Penyebab pasti vitiligo masih belum diketahui, tetapi diduga multifaktorial (disebabkan oleh banyak faktor), seperti faktor genetik, autoimun, stres fisik atau psikis, paparan sinar ultraviolet, zat kimia, atau radikal bebas,” katanya.

Penderita vitiligo bisa saja mengalami penyakit penyerta lainnya yang beberapa diantaranya seringkali terabaikan. Sekitar 20 persen kasus vitiligo dikaitkan dengan penyakit autoimun seperti penyakit tiroid, anemia pernisiosa, penyakit Addison, lupus, rheumatoid arthritis, inflammatory bowel disease, dan alopecia areata.

Selain itu pasien juga harus memperhatikan kemungkinan vitiligo menyebabkan tuli sensorineural (kehilangan pendengaran akibat rusaknya saraf) karena sering terabaikan dan baru disadari saat komplikasi sudah di tahap akhir. Terdapat juga kasus jarang yang merupakan bentuk berat dari vitiligo, yaitu Vogt-Koyanagi-Harada Syndrome (VKHS) yaitu vitiligo, poliosis (rambut ikut memutih), kehilangan pendengaran, radang selaput otak, rambut rontok, dan kelainan pada mata.

Meskipun terdapat beberapa penyakit penyerta pada pasien vitiligo, namun penyakit ini tergolong sebagai penyakit autoimun, yang artinya justru memiliki sistem imun yang berlebihan, yang disebut dengan disregulasi sistem imun. Sebuah penelitian menarik pernah dilakukan di Amerika Serikat yang mengatakan bahwa pasien vitiligo memiliki kemungkinan lebih rendah terkena COVID-19 berat dibandingkan yang tidak memiliki vitiligo.

Namun karena masih belum ditemukan penyebab pastinya, vitiligo tidak dapat dicegah secara optimal. Riwayat keluarga yang mengalami vitiligo juga menyumbang faktor risiko sebesar 20 persen. Cara terbaik adalah menghindari paparan sinar ultraviolet terlalu lama karena diduga dapat memicu vitiligo genetik semakin rentan.

Perawatan kulit vitiligo

Benny mengatakan pada pasien vitiligo, kulit mereka akan rentan terhadap pajanan sinar ultraviolet karena melanin yang tidak dapat dihasilkan sebagai salah satu proteksi kulit. Saat berpergian, pasien vitiligo disarankan mencari tempat teduh dan menggunakan pakaian lengan panjang berwarna gelap dan berbahan lebih padat untuk menghindari sinar matahari. Sebagai contoh, Benny mengatakan pakaian berbahan denim memiliki Sun Protection Factor (SPF) sekitar 1700 sedangkan kaus berwarna putih hanya memiliki SPF sekitar 7.

Jika memungkinan, gunakanlah pakaian yang memiliki label ultraviolet protection factor (UPF) dan selalu pakai tabir surya yang memiliki SPF minimal 30 dan PA++, serta diaplikasikan ulang pada kulit setiap 2-3 jam sekali.

“Oleh karena itu, penggunaan tabir surya atau sunscreen menjadi hal yang wajib bagi pasien vitiligo. Perawatan kulit dasar (basic skincare) seperti mandi dengan sabun yang bersifat lembut (gentle) dan menggunakan pelembap juga tetap harus dilakukan,” tambah dokter yang praktik di RS Pondok Indah Jakarta ini.

Adapun perawatan kulit yang sebaiknya dihindari pada pasien yang menderita vitiligo adalah perawatan kulit yang menyebabkan trauma seperti laser, mikrodermabrasi, skin tanning atau perawatan lain yang bersifat eksfoliatif. Benny mengatakan, sebisa mungkin hindari luka karena pada pasien vitiligo terdapat fenomena Koebner, di mana saat terjadi luka, situs tersebut dapat menjadi lesi vitiligo yang baru.

Meskipun kulit pasien vitiligo dapat mengalami fenomena Koebner, nyatanya berdasarkan penelitian tahun 2014, pasien vitiligo memiliki kemungkinan 3 kali lebih rendah untuk mendapatkan kanker kulit melanoma, karsinoma sel basar atau karsinoma sel skuamosa.

Hal ini dapat disebabkan oleh dua hal. Pertama, pasien dengan vitiligo akan lebih sering memakai pakaian tertutup, lebih sering mencari tempat teduh, dan lebih teratur memakai sunscreen. Kedua, sel melanosit yang menjadi sumber keganasan kulit pada melanoma, justru dihancurkan oleh sel imun penderita vitiligo.

Pilihan Editor: Penyakit Kulit Vitiligo Ditandai Gejala Bercak Putih

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tips Menjaga Kesehatan Pasien Vitiligo

9 hari lalu

Tips Menjaga Kesehatan Pasien Vitiligo

Hari Vitiligo Sedunia diperingati pada 25 Juni. Agar pasien vitiligo tetap sehat, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Puskesmas di Tangerang Temukan 7 Kasus Baru Penyakit Kusta yang Tak Disadari Penderitanya

28 hari lalu

Puskesmas di Tangerang Temukan 7 Kasus Baru Penyakit Kusta yang Tak Disadari Penderitanya

Warga tidak sadar jika penyakit kulit yang menyerupai jamur itu adalah kusta. Ditemukan dalam program puskesmas ke desa-desa.

Baca Selengkapnya

Mengenal 7 Penyakit Autoimun Selain Lupus

50 hari lalu

Mengenal 7 Penyakit Autoimun Selain Lupus

Penyakit autoimun umumnya tidak dapat disembuhkan, namun bisa dikurangi dampaknya. Kenali 7 penyakit ini untuk pencegahan.

Baca Selengkapnya

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

52 hari lalu

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

Seorang komika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

4 April 2024

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

28 Maret 2024

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

21 Maret 2024

Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

Ted Danson mengaku pernah berjuang melawan psoriasis plak, masalah kulit kronis yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

7 Maret 2024

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

5 Februari 2024

Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

Anies Baswedan menggunakan bahasa isyarat ketika mengawali debat capres pada 4 Februari 2024. Begini pemahaman bahasa isyarat?

Baca Selengkapnya

Dokter Ungkap Ragam Penyakit Kulit yang Perlu Diwaspadai di Musim Hujan

13 Januari 2024

Dokter Ungkap Ragam Penyakit Kulit yang Perlu Diwaspadai di Musim Hujan

Sejumlah penyakit kulit, mulai dari kurap, panu, hingga eksim, berpotensi timbul saat musim hujan. Waspadalah dan jaga kebersihan.

Baca Selengkapnya