Hari Keluarga Nasional, Perempuan Berperan Besar Tentukan Nasib Bangsa

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 30 Juni 2024 13:48 WIB

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, kasih sayang adalah kunci membangun keluarga yang tangguh. "Tanpa kasih dan sayang di dalam keluarga, tidak mungkin akan terbangun keluarga yang kokoh," kata Menko Muhadjir dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu 29 Juni 2024.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir mewakili Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada peringatan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Menurutnya, perempuan juga berperan besar menentukan nasib Bangsa Indonesia, sehingga intervensi kepada remaja putri juga sangat diperlukan untuk menciptakan keluarga yang berkualitas. "Kita sudah menemukan polanya di dalam penanganan keluarga. Pertama-tama, yang kita perhatikan adalah remaja putri. Remaja putri harus disiapkan betul, kondisinya harus betul-betul sehat, karena mereka yang akan menentukan masa depan Indonesia," ujar dia.

Untuk itu, menurutnya, remaja putri sudah harus rajin dicek kesehatannya sejak dini, tidak boleh mengalami anemia atau kekurangan darah berkepanjangan (anemia kronis), karena akan berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi mereka.

"Kalau kondisi rahim perempuan tidak sehat, peluang untuk melahirkan generasi tidak sehat sangat besar, termasuk generasi stunting," ucapnya.

Advertising
Advertising

Ia juga menekankan pentingnya pemberian tablet tambah darah yang sesuai dengan kondisi tubuh remaja putri Indonesia.

"Saya sudah berkali-kali usul, minta ke Pak Menteri Kesehatan, tolong pil penambah darah itu yang betul-betul akrab dengan lidah remaja putri, karena di beberapa kasus, saya sering mengecek diberi pil diterima, tapi dibuang karena tidak akrab lidahnya," tuturnya.

Selain itu, Muhadjir juga mengapresiasi intervensi serentak pengukuran dan penimbangan di seluruh pos pelayanan terpadu (posyandu) dalam rangka percepatan penurunan stunting yang sudah hampir mencapai target.

"Alhamdulillah target 95 persen balita seluruh Indonesia yang diukur, ditimbang, dan diintervensi stunting bisa dilaksanakan dengan baik, tinggal nanti kita akan melihat triangulasi data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dengan hasil pengukuran ini seperti apa," kata dia.

Ia juga berpesan agar sensus bayi dilakukan dengan kriteria yang sudah terstandar oleh tenaga yang terdidik dan terlatih, agar tingkat akurasi dari sensus bisa lebih baik dari survei.

Meski akan tetap ada kesalahan, menurutnya, sensus dengan 95 persen lebih balita yang jumlahnya hampir 18 juta di Indonesia dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya balita di Indonesia, sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat. “Karena dalam sensus, sudah by name by address (berdasarkan nama dan alamat), siapa bapak dan ibunya, tinggal di mana, kondisinya bagaimana jelas, sehingga kita bisa minta ke pemerintah daerah untuk menangani," ujarnya.

Menko Muhadjir juga berharap, di tahun 2024 prevalensi stunting di Indonesia bisa berada di bawah 20 persen sesuai ketentuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. "Jadi, kita menargetkan tahun 2025 stunting kita sudah di bawah 20 persen," kata Muhadjir Effendy.

Pilihan Editor: Pentingnya Keluarga Awasi Anak untuk Cegah Penculikan

Berita terkait

7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming di Indonesia

2 hari lalu

7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming di Indonesia

Para ibu mendapatkan paling banyak tindakan mom shaming dari pihak keluarga dan orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Momen Harganas untuk Tekan Angka Perceraian

4 hari lalu

Pentingnya Momen Harganas untuk Tekan Angka Perceraian

Harganas ke-31 menjadi momen penting untuk menekan angka perceraian. Berikut penjelasan Kepala BKKBN.

Baca Selengkapnya

Cerita Ruth Sahanaya tentang 2 Putrinya yang Teruskan Jejak Seni Keluarga

4 hari lalu

Cerita Ruth Sahanaya tentang 2 Putrinya yang Teruskan Jejak Seni Keluarga

Ruth Sahanaya berbagi cerita tentang kedua putrinya, Nadine dan Amabel, yang mewarisi bakat seni dari orang tua mereka.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Batang Hari Sukses Tekan Stunting, Terima Penghargaan

5 hari lalu

Kabupaten Batang Hari Sukses Tekan Stunting, Terima Penghargaan

Angka stunting di Batang Hari dari 26,3 persen menjadi 10,1 persen.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ikatan Batin Ibu dan Anak untuk Tumbuh Kembang

5 hari lalu

Pentingnya Ikatan Batin Ibu dan Anak untuk Tumbuh Kembang

BKKBN mengatakan ikatan batin antara ibu dan anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi, termasuk mencegah stunting.

Baca Selengkapnya

Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

7 hari lalu

Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

BKKBN menyebut faktor pendidikan rendah sebagai salah satu tantangan dalam mengedukasi masyarakat tentang stunting.

Baca Selengkapnya

BKKBN Minta Keluarga Berperan Mencegah Judi Online

8 hari lalu

BKKBN Minta Keluarga Berperan Mencegah Judi Online

Keluarga adalah sistem sosial terdekat yang dapat mengawasi dan membina anggotanya untuk tidak bermain judi online.

Baca Selengkapnya

Sambut Musim Liburan Sekolah dengan Promo Istimewa di Grand Whiz Poins Simatupang Jakarta

8 hari lalu

Sambut Musim Liburan Sekolah dengan Promo Istimewa di Grand Whiz Poins Simatupang Jakarta

Musim liburan sekolah telah tiba!

Baca Selengkapnya

Pentingnya Keluarga Awasi Anak untuk Cegah Penculikan

9 hari lalu

Pentingnya Keluarga Awasi Anak untuk Cegah Penculikan

KemenPPPA menyebut pentingnya peran keluarga untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pendekatan terhadap anak demi mencegah penculikan.

Baca Selengkapnya

Penanganan Stunting Tak Cukup Hanya dengan Makanan Tambahan

10 hari lalu

Penanganan Stunting Tak Cukup Hanya dengan Makanan Tambahan

Penanganan stunting tidak hanya dengan pemberian makanan tambahan tetapi perlu melihat faktor lain yang menyebabkan balita sulit berkembang.

Baca Selengkapnya