Jambu Merah Ahlinya Menyembuhkan DBD, Fakta atau Mitos?

Reporter

Karunia Putri

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 7 Juli 2024 06:33 WIB

Ilustrasi jambu biji. Unsplash.com/Gregory Culmer

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar masyarakat Indonesia percaya bahwa demam berdarah dengue atau DBD dapat diatasi dengan mengonsumsi jambu merah atau jambu biji.

DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus. Jenis nyamuk ini banyak ditemukan kala musim hujan.

Biasanya anak-anak usia 4 sampai 10 tahun rentan terkena penyakit ini. Gejala umumnya seperti demam tinggi, sakit kepala, dan badan pegal-pegal. Lantas benarkah DBD dapat disembuhkan dengan mengonsumsi jambu merah?

DBD Sembukan dengan Jambu Merah adalah Mitos

Sebuah anggapan yang beredar luas adalah bahwa mengonsumsi jus jambu biji dapat meningkatkan kadar trombosit pada pasien DBD.

Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui unggahan pada laman resminya menyampaikan bahwa anggapan tersebut hanyalah mitos.

Advertising
Advertising

Menurut pada dokter, kandungan vitamin C pada jambu biji hanya berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Adapun upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan trombosit adalah dengan banyak mengkonsumsi cairan elektrolit agar mencegah pasien dehidrasi.

Selaras dengan itu, dilansir dari laman resmi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menurut Sri Rejeki dokter dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, meskipun jambu biji mengandung vitamin C yang dapat memperkuat daya tahan tubuh, hal ini tidak langsung berkontribusi pada peningkatan trombosit pada pasien DBD.

"Anggapan bahwa jus jambu biji dapat meningkatkan trombosit pada pasien DBD adalah salah kaprah," ungkap Sri. Dia menegaskan bahwa yang terjadi sebenarnya adalah peningkatan daya tahan tubuh berkat kandungan vitamin C dalam jambu biji.

Ketika daya tahan tubuh meningkat, trombosit pasien DBD akan pulih dengan sendirinya, meskipun tidak secara langsung terkait dengan jus jambu biji.

Lebih lanjut, Sri merekomendasikan agar pasien DBD tidak hanya mengandalkan satu sumber vitamin, namun juga mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.

"Dibandingkan hanya mengandalkan jus jambu biji, konsumsi makanan sehat lain yang bergizi dan bervitamin tinggi juga sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan virus DBD," tegasnya.

Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan trombosit pada pasien DBD seharusnya difokuskan pada asupan cairan elektrolit untuk menggantikan kebocoran plasma dan meminimalkan dehidrasi, bukan hanya bergantung pada jus jambu biji sebagai satu-satunya solusi.

KARUNIA PUTRI (MAGANG PLUS) | FAKULTAS KEDOKTERAN UI | KOMINFO | EMC
Pilihan editor: Bermanfaat untuk Kesehatan Hingga Kecantikan Begini Cara Menanam Jambu Madu-merah

Berita terkait

5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

8 hari lalu

5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

Nyamuk wolbachia diklaim tidak akan bisa menularkan virus demam berdarah saat menyengat manusia.

Baca Selengkapnya

Kasus DBD Melonjak, Pemberian Vaksin DBD Pertama di Pulau Jawa Digeber di Kabupaten Probolinggo

20 hari lalu

Kasus DBD Melonjak, Pemberian Vaksin DBD Pertama di Pulau Jawa Digeber di Kabupaten Probolinggo

Pemberian vaksin DBD dilakukan bertahap dan bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero) untuk menyasar 1.120 anak di Kabupaten Probolinggo.

Baca Selengkapnya

Sudah Kena DBD, Tak Akan Terinfeksi Demam Berdarah Lagi? Ini Kata Dokter

22 hari lalu

Sudah Kena DBD, Tak Akan Terinfeksi Demam Berdarah Lagi? Ini Kata Dokter

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan bahwa mereka sudah kebal alias tidak akan terinfeksi lagi. Simak penjelasan dokter.

Baca Selengkapnya

Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

26 hari lalu

Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Nias Selatan Darurat Wabah DBD dan Malaria

51 hari lalu

Nias Selatan Darurat Wabah DBD dan Malaria

Wabah Demam berdarah dengue (DBD) dan malaria setelah merebak di Nias Selatan, Sumatera Utara, sejak Januari-Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Nias Selatan Darurat Bencana DBD dan Malaria: Ratusan Orang Dirawat, 8 Meninggal

51 hari lalu

Nias Selatan Darurat Bencana DBD dan Malaria: Ratusan Orang Dirawat, 8 Meninggal

Kasus demam berdarah dengue (DBD) dan malaria merebak di wilayah Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, sepanjang Januari hingga Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Demam Berdarah Dengue Bisa Menjangkit Lebih Dari Sekali, Apa Risikonya?

28 Juli 2024

Demam Berdarah Dengue Bisa Menjangkit Lebih Dari Sekali, Apa Risikonya?

Demam Berdarah Dengue mengancam jiwa dan mengintai setiap orang. Bagaimana risikonya bila seseorang terkena DBD lebih dari sekali?

Baca Selengkapnya

Kurangi Risiko DBD Parah dengan Vaksinasi

28 Juli 2024

Kurangi Risiko DBD Parah dengan Vaksinasi

Vaksinasi lengkap menjadi salah satu langkah krusial dalam pencegahan DBD dan dapat menurunkan risiko keparahan serta rawat inap.

Baca Selengkapnya

3 Fase DBD yang Perlu Dipahami untuk Selamatkan Nyawa

16 Juli 2024

3 Fase DBD yang Perlu Dipahami untuk Selamatkan Nyawa

Memahami tiga fase klinis DBD penting agar orang tua tidak terlambat membawa anak ke rumah sakit dan menurunkan angka kematian.

Baca Selengkapnya

Lebih Kaya Vitamin C Dibanding Jeruk, Berikut 6 Manfaat Jambu Merah Bagi Kesehatan

5 Juli 2024

Lebih Kaya Vitamin C Dibanding Jeruk, Berikut 6 Manfaat Jambu Merah Bagi Kesehatan

Jambu merah tak hanya mengandung lebih banyak vitamin C dibandingkan jeruk, tetapi juga diperkaya dengan antioksidan lainnya.

Baca Selengkapnya