TEMPO.CO, Jakarta - Jambu madu merah merupakan jambu madu air yang berwarna merah dengan tingkat kerapuhan tinggi. Jambu dengan nama ilmiah Eugenia aquea Burm.F ini memiliki kandungan air yang cukup melimpah, bahkan beberapa orang mengonsumsinya agar menjadi lebih fresh.
Tak hanya mengandung air, buah ini juga mengandung senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan hingga kecantikan. Jambu madu air mengandung vitamin A sehingga baik dikonsumsi oleh ibu hamil.
Buah ini juga mengandung vitamin C yang baik untuk kesehatan kulit, meningkatkan kekebalan tubuh, serta membuat tubuh menjadi lebih fresh. Jambu madu merah juga kaya akan serat yang baik untuk sistem pencernaan Anda.
Dikutip dari buku berjudul Budidaya Jambu Madu Merah, berikut cara menanam jambu madu merah:
1. Menyiapkan lahan tanam dengan kriteria terpapar cahaya matahari, pH tanah 5,5 - 7,5, unsur hara cukup, dekat dengan sumber air, serta tanah yang gembur.
2. Siapkan pot dengan diameter 50 sentimeter atau polibag ukuran 60 x 70.
3. Siapkan kompos dari kotoran hewan ternak yang sudah lama. Sebab kesuburan tanaman jambu madu bergantung dari kualitas kompos. Semakin baik kompos maka akan semakin cepat berbuah.
4. Siapkan tanah yang gembur (tanah humus) untuk dicampur dengan kompos dan diletakkan di pot.
5. Melakukan pembibitan dengan cara menanam biji jambu madu ke pot yang sudah Anda siapkan tadi beserta kompos dan tanah humus.
6. Setelah bibit jambu cukup besar, bibit dipindah ke lubang tanam.
7. Lakukan perawatan jambu madu merah mulai dari pemupukan, penyiraman, penyiangan, pemangkasan dan pengadukan tanah.
8. Jangan lupa untuk membasmi hama dan penyakit yang menyerang tanaman jambu madu merah.
9. Jika jambu sudah besar dan muncul buah, Anda bisa memanennya sekitar 2 tahun setelah tanam. Buah yang dapat dipanen memiliki ciri warna merah di sebagian besar sisinya.
Pilihan Editor: Jenis-jenis Buah Jambu Air yang Tersebar di Seluruh Indonesia
