Risiko Obesitas Akibat Minuman Berpemanis, Ini Pesan Ahli Gizi

Reporter

Antara

Jumat, 9 Agustus 2024 22:20 WIB

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat 60 anak menjalani terapi gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Viral di media sosial banyak anak dan remaja menderita gagal ginjal dan mengharuskan cuci darah akibat minum minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) secara berlebihan.

Spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia Luciana Sutanto mengingatkan risiko obesitas akibat minum minuman berpemanis setiap hari secara terus-menerus.

"Konsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori sehingga meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik," kata Luciana, Jumat, 9 Agustus 2024.

Kementerian Kesehatan bahkan mengimbau masyarakat untuk mengurangi makanan dan minuman manis mengandung gula yang bisa menyebabkan berbagai risiko penyakit. Tak hanya itu, Peraturan Pemerintah 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dikeluarkan sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman terkait kandungan gula, garam, lemak (GGL) yang berlebihan di masyarakat.

Pentingnya edukasi pada orang tua
Terkait hal itu, Luciana mengatakan konsumsi minuman berpemanis, baik dalam kemasan atau tidak, sama-sama memiliki risiko obesitas dan penyakit metabolik seperti diabetes melitus, kolesterol atau trigliseridemia meningkat, asam urat meningkat, hipertensi, dan gangguan kesehatan lain.

Advertising
Advertising

Khusus anak-anak, ia menekankan pentingnya edukasi bagi orang tua dan murid mengenai makan sehat sehingga tidak mengonsumsi secara berlebihan. Menurutnya, edukasi sebaiknya berpedoman pada makan sehat dan pola makan gizi seimbang sesuai arahan dari Kemenkes.

"Idealnya, pengetahuan makan sehat berdasarkan pola makan gizi seimbang sesuai dengan anjuran pemerintah atau Kemenkes diajarkan di sekolah sejak awal dan masyarakat pada umumnya," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut sekitar 13 persen populasi Indonesia atau sekitar 35,8 juta orang, mengalami penyakit gula, dan potensi ini bisa semakin parah bila tidak ditangani secara berkelanjutan.

Pilihan Editor: Bukan Lucu, Bayi Obesitas Berisiko Alami Penyakit Degeneratif

Berita terkait

Cukai Minuman Berpemanis untuk Kurangi Ancaman Diabet Tergantung Prabowo

2 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis untuk Kurangi Ancaman Diabet Tergantung Prabowo

Rencana penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan bergulir sejak 2017 dan sempat masuk RAPBN 2024 sebesar Rp3,08 triliun, tapi tidak dijalankan

Baca Selengkapnya

Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

2 hari lalu

Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

Keputusan Kementerian Keuangan menerima usulan BAKN DPR RI soal tarif cukai minuman berpemanis 2,5 persen, dinilai YLKI hanya main-main.

Baca Selengkapnya

DPR Usulkan Tarif Cukai Minuman Berpemanis

3 hari lalu

DPR Usulkan Tarif Cukai Minuman Berpemanis

DPR mengusulkan tarif cukai minuman berpemanis dalam kemasan hingga 20 persen

Baca Selengkapnya

Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

8 hari lalu

Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

Ahli gizi mengimbau sekolah turut memberi edukasi makanan sehat untuk mencegah risiko anak obesitas.

Baca Selengkapnya

Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

13 hari lalu

Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

Berikut waktu yang tepat bagi pasien gagal ginjal untuk memasang akses hemodialisis atau cuci darah menurut pakar.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

14 hari lalu

Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

Pakar mengatakan makanan cepat saji sebaiknya tidak dimakan secara berlebihan karena berefek tidak baik pada kesehatan secara umum.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Sindrom Metabolik yang Jarang Diperhatikan

15 hari lalu

5 Gejala Sindrom Metabolik yang Jarang Diperhatikan

Sindrom metabolik bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 namun gejalanya sering tidak diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

15 hari lalu

Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

Dokter spesialis gizi klinik Yohan Samudra menjelaskan manfaat micin bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

21 hari lalu

Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.

Baca Selengkapnya

Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

21 hari lalu

Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental

Baca Selengkapnya