Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Lucu, Bayi Obesitas Berisiko Alami Penyakit Degeneratif

Reporter

image-gnews
Bayi Obesitas
Bayi Obesitas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Waspadai bila bayi tampak montok, gemuk, atau bahkan obesitas. Bukan lucu tapi tanda tak sehat. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bayi obesitas atau kelebihan berat badan berpotensi terkena penyakit degeneratif.

"Beberapa riset menunjukkan bayi gemuk berpotensi terserang penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, diabetes saat usia dewasa. Jadi, yang ideal itu bentuk tubuh proporsional," kata Hasto dalam keterangannya, Senin, 29 Juli 2024.

Ia juga mengingatkan orang tua atau pengasuh waspada dan tetap berhati-hati jika bayi terindikasi stunting diberikan asupan terus-menerus sehingga berat badannya melebihi batas normal atau obesitas.

"Bayi gendut disangka sehat, hati-hati. Ketika bayi usia di bawah 2 tahun terindikasi stunting, setelah itu tubuhnya gendut karena asupan makanannya. Tetap harus hati-hati," ujarnya.

Karena itu, untuk menunjang kecerdasan otak dan menjaga asupan demi kesehatan tubuh bayi dan remaja, makanan yang dikonsumsi tidak harus mahal karena makanan bergizi dapat diperoleh dengan mudah.

"Makanan yang bagus belum tentu mahal. Daging sapi mengandung lemak jenuh sedangkan ikan tidak mengandung lemak jenuh, tetapi kandungan utamanya tinggi protein dan dibutuhkan bagi pertumbuhan. Ikan lele misalnya, jauh lebih murah dari daging sapi tapi lebih bagus (kandungan gizinya)," ucapnya.

Pilih makanan bergizi
Hasto juga meminta remaja lebih hati-hati saat membeli makanan. Apalagi jajanan kegemaran banyak orang seperti cilok dan seblak yang banyak dinikmati hanya karena rasanya saja, bukan kandungan gizinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Cilok bagus asalkan diisi ikan atau telur. Tetapi isinya harus kelihatan agar kita yakin. Kalau hanya rasanya saja, tidak terlihat isinya, itu sangat berbahaya. Makan cilok bisa ciloko (celaka) kalau tidak betul-betul tahu isinya," paparnya.

Ia mencontohkan salah satu makanan sehat yakni hamburger yang isinya jelas dan bergizi seperti daging, telur, dan sayur. Sebelumnya, praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama juga memaparkan sejumlah dampak buruk yang dapat terjadi akibat konsumsi gula berlebihan pada bayi.

“Pada dasarnya, bayi belum dapat mengenal rasa makanan dan minuman yang dikonsumsi. Rasa manis dan asin berlebihan membuat anak jadi picky atau memilih-milih makan,” ujarnya.

Ia menuturkan makanan manis yang diberikan orang tua kepada bayi sering merupakan jenis makanan yang tidak sehat. Contohnya bubur bayi instan yang bebas dijual di pasaran. Bubur tersebut memiliki kandungan yang berbeda jauh dengan makanan pendamping ASI (MPASI) alami yang dibuat untuk anak usia 6-24 bulan.

Pilihan Editor: 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

12 jam lalu

Relawan TKN Fanta First Voters membagikan susu dan coklat gratis kepada warga di Jalan Thamrin, Jakarta, Jumat, 29 Desember 2023. Pembagian susu yang dilakukan oleh TKN Fanta bidang pemilih muda ini merupakan bagian dari program kampanye pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

Program susu ikan ini diklaim sebagai satu gerakan mengurangi stunting di Indonesia.


BKKBN Dukung Makan Bergizi Gratis untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

1 hari lalu

Siswa menyantap makanan saat uji coba program makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Cideng, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024. Heru Budi berencana akan membuat makan siang gratis di seluruh sekolah negeri dasar yang ada di Jakarta secara serentak. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
BKKBN Dukung Makan Bergizi Gratis untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

Pakar di BKKBN mengatakan program makan bergizi gratis yang diprakarsai Badan Gizi Nasional dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.


Kemenkes Gandeng JICA Kerja Sama Pelatihan Makan Bergizi di Sekolah

3 hari lalu

Kunjungan JICA dan lintas kementerian-organisasi Indonesia dalam program makanan siang bergizi di sekolah Jepang di Tokyo dan Nagasaki pada 3-12 September 2024. Foto: JICA
Kemenkes Gandeng JICA Kerja Sama Pelatihan Makan Bergizi di Sekolah

Kemenkes mengandeng Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) bekerja sama dalam pelatihan pendidikan makanan dan gizi anak sekolah


Stunting Menurun Drastis, Bupati OKU Timur Terima Insentif Fiskal

5 hari lalu

Bupati OKU Timur, H. Lanosin MT dalam melakukan rembug untuk percepatan penurunan angka stunting. Dan berhasil turun jadi 9,3 persen. di Aula Bina Praja IIPemkab OKU Timur, Rabu, 11 September 2024. Dok. Pemkab OKU Timur
Stunting Menurun Drastis, Bupati OKU Timur Terima Insentif Fiskal

Lanosi, Bupati OKU Timur, berhasil menurunkan angka stunting dari 19,1 persen (2022) menjadi 9,3 persen (2023) dan mendapat insentif fiskal Rp 6,8 miliar atas pencapaian tersebut.


Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

8 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

Ahli gizi mengimbau sekolah turut memberi edukasi makanan sehat untuk mencegah risiko anak obesitas.


Trenggalek Serius Tangani Stunting,Wakil Presiden Beri Insentif Fiskal untuk Bupati

12 hari lalu

Penghargaan insentif fiskaldari Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin untuk Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Dok. Pemkab Trenggalek
Trenggalek Serius Tangani Stunting,Wakil Presiden Beri Insentif Fiskal untuk Bupati

Bupati Trenggalek M. Nur Arifin mendapat insentif fiskal lebih dari Rp 5 miliar dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin karena penanganan stunting melibatkan semua komponen di masyarakat.


6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

15 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

Berikut enam pola asuh kesehatan pada anak yang perlu dipahami orang tua untuk mencegah anak stunting.


Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

15 hari lalu

Ilustrasi MSG. Shutterstock
Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

Dokter spesialis gizi klinik Yohan Samudra menjelaskan manfaat micin bagi kesehatan.


Cegah KDRT, Pasangan Harus Persiapkan Pernikahan dengan Matang

18 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan pernikahan. shutterstock.com
Cegah KDRT, Pasangan Harus Persiapkan Pernikahan dengan Matang

Terjadinya perselingkuhan dan KDRT seringkali disebabkan ketidaksiapan mental sebelum menikah. Belum lagi risiko anak lahir stunting.


Jokowi Resmikan Klinik Ibu dan Anak di RS Sardjito: Semoga Stunting, Kematian Ibu dan Anak Berkurang

20 hari lalu

Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Jokowi Resmikan Klinik Ibu dan Anak di RS Sardjito: Semoga Stunting, Kematian Ibu dan Anak Berkurang

Presiden Jokowi meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP dr Sardjito Yogyakarta Rabu 28 Agustus 2024.