Remaja Semakin Rentan Dikepung Iklan Rokok Varian Rasa

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 14 Agustus 2024 10:57 WIB

Ilustrasi berhenti merokok. Pexel/Erick McClean

TEMPO.CO, Jakarta - Industri rokok tidak pernah kehabisan strategi dalam memasarkan produknya kepada kaum muda. Kali ini, mereka mengiklankan produk rokok dengan varian rasa yang dikemas secara kreatif dan atraktif, sehingga berpotensi menggoda anak-anak dan kaum muda yang sangat rentan untuk mencoba. Beberapa di antaranya adalah produk rokok dengan rasa buah-buahan (nanas, mangga, semangka), kopi dan teh, permen, mentol, dessert, spicy, dan minuman lainnya (seperti fresh cola).

Ketua Lentera Anak Lisda Sundari, mengatakan hasil jajak pendapat tentang banyaknya responden remaja yang terpapar iklan rokok varian rasa menjadi fenomena baru mengingat satu dekade sebelumnya iklan rokok yang paling membekas di benak remaja adalah iklan yang menggambarkan gaya hidup anak muda, seperti kreatif, cool, kedewasaan, berjiwa petualang, dan persahabatan. "Tema iklan tentang persahabatan dan kedewasaan masih tetap dilihat oleh responden remaja namun dalam persentase sangat kecil atau kurang dari 10 persen," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 14 Agustus 2024.

Jajak pendapat hasil kolaborasi Lentera Anak dan platform U-Report yang diselenggarakan pada awal Juni 2024, diikuti oleh 11.841 responden remaja dari 32 provinsi. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir semua responden remaja (91 persen) dalam 30 hari terakhir pernah melihat iklan rokok dan rokok elektronik. Bahkan, 31,1 persen responden melihat iklan rokok atau rokok elektronik hampir setiap hari. Selain itu, 46 persen responden juga melaporkan bahwa pesan yang paling diingat dari iklan, promosi, dan sponsor rokok serta rokok elektronik adalah tentang varian rasa baru yang unik—persentase tertinggi dibandingkan pesan-pesan lain yang diingat oleh responden.

Ketua Ruang Kebijakan Kesehatan Indonesia (RUKKI), Mouhamad Bigwanto, menjelaskan penambahan rokok varian rasa memang menjadi salah satu strategi baru industri tembakau untuk menarik perhatian konsumen baru, khususnya remaja, dengan menawarkan pengalaman yang berbeda dan lebih menyenangkan. Tambahan rasa dimaksudkan untuk menutupi rasa pahit atau aroma keras dari tembakau serta untuk membedakan produk mereka dari pesaing. Fenomena ini juga sepertinya untuk menyaingi berbagai varian rasa yang saat ini di jual pada produk rokok elektronik.

Saat ini, khusus untuk produk cairan rokok elektronik saja, diperkirakan terdapat kurang lebih 16 ribu varian rasa unik. Sedangkan untuk rokok konvensional, varian rasa produknya seperti rasa buah-buahan, minuman, permen, mentol, kopi, teh, dan lain-lain. Bigwanto menilai, perisa pada produk tembakau, terutama rasa buah-buahan dan manisan dapat memotivasi anak muda untuk mencoba produk tembakau. ”Hasil studi terbaru saya di tahun 2024 terkait perisa pada rokok elektronik juga menunjukkan bahwa rasa buah-buahan pada rokok elektronik sangat diminati oleh anak muda, terutama bagi non perokok. Sementara itu menthol sangat digemari oleh anak muda yang juga perokok aktif,” kata Bigwanto.

Advertising
Advertising

Namun yang menarik dari hasil jajak pendapat ini hampir 90 persen responden mengakui bahwa mereka paham akan risiko kesehatan yang disebabkan oleh rokok dan 70 persen responden tidak mau mencoba merokok meskipun terpapar iklan dan promosi rokok hampir setiap hari. Ini menunjukkan profil remaja Indonesia yang lebih positif.

Lisda Sundari mengingatkan bahwa profil remaja responden jajak pendapat U-Report ini adalah remaja yang memang cukup terpapar edukasi tentang rokok. ”Tapi ada lebih banyak lagi remaja Indonesia yang masih rentan dan belum mendapatkan informasi yang cukup tentang bahaya rokok. Mereka ini sangat potensial menjadi target pemasaran industri rokok. Karena itu saya sangat mengharapkan remaja lebih berhati-hati dan aware terhadap siasat pemasaran industri rokok yang semakin kreatif dan manipulatif,” kata Lisda.

Baik Lisda maupun Bigwanto sepakat bahwa remaja harus dilindungi dari siasat pemasaran industri rokok yang semakin kreatif. ”Strategi industri rokok dalam membuat varian rasa produk rokok yang di amplifikasi dengan iklan yang masif memang bertujuan menarik perhatian konsumen baru, khususnya remaja, dengan menawarkan pengalaman yang berbeda dan lebih menyenangkan. Mengingat kondisi psikologis remaja yang masih rentan maka pemerintah wajib melindungi mereka dari target pemasaran industri rokok dengan regulasi yang kuat,” kata Lisda.

”Regulasi yang sangat penting dibutuhkan adalah melarang industri rokok membuat produk rokok dengan aneka varian rasa, sehingga kalau produknya sudah tidak ada maka otomatis iklan produk varian rasa juga tidak akan ada lagi,” kata Bigwanto.

Ia menilai peluang ini ada dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2024 tentang Kesehatan yang melarang zat tambahan pada produk rokok, seperti perisa.

Pilihan Editor: Bea Cukai Yogya Amankan 308 ribu Batang Rokok Ilegal di Jalan Daendels

Berita terkait

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

10 jam lalu

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

Banyak kalangan berusia 20 tahun ke atas sudah memiliki riwayat sakit jantung. Dokter jantung ungkap penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Pasuruan, Komitmen Memberantas Rokok Ilegal

2 hari lalu

Kabupaten Pasuruan, Komitmen Memberantas Rokok Ilegal

Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersama Bea Cukai Pasuruan dan pihak terkait berupaya mengamankan hak-hak negara atas barang kena cukai, sekaligus melindungi masyarakat.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Pengusaha Menolak Aturan Rokok Eceran di PP Kesehatan

3 hari lalu

3 Alasan Pengusaha Menolak Aturan Rokok Eceran di PP Kesehatan

Dari sudut pandang pengusaha, aturan baru terkait rokok dalam PP Kesehatan dianggap dapat membawa dampak negatif bagi industri dan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

5 hari lalu

Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.

Baca Selengkapnya

Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

6 hari lalu

Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.

Baca Selengkapnya

Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

6 hari lalu

Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Aturan Pengamanan Produk Tembakau Dinilai Bisa Picu PHK Massal

6 hari lalu

Aturan Pengamanan Produk Tembakau Dinilai Bisa Picu PHK Massal

Ketua Umum FSP RTMM - SPSI mengatakan aturan pengamanan produk tembakau dan rokok elektrik mengancam 6 juta pekerja di sektor industri hasil tembakau.

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Terlibat Tawuran Maut di Palmerah Terancam 12 Tahun Penjara

7 hari lalu

Dua Remaja Terlibat Tawuran Maut di Palmerah Terancam 12 Tahun Penjara

Tawuran yang terjadi di Palmerah mengakibatkan seorang remaja tewas akibat luka sayatan benda tajam di bagian leher

Baca Selengkapnya

Gedung Asrama di Kenya Kebakaran, 17 Remaja Tewas

12 hari lalu

Gedung Asrama di Kenya Kebakaran, 17 Remaja Tewas

Citizen Televisi mewartakan api membakar sampai hangus para korban hingga sulit dikenali. Penyebab kebakaran masih diinvestigasi

Baca Selengkapnya

GAPPRI: PP Nomor 28 Tahun 2024 Ancam Kelangsungan Industri Kretek Nasional

19 hari lalu

GAPPRI: PP Nomor 28 Tahun 2024 Ancam Kelangsungan Industri Kretek Nasional

Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) menilai terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 berdampak bagi industri kretek.

Baca Selengkapnya