Pakar Ungkap Kaitan Kelainan Irama Jantung dan Stroke

Reporter

Antara

Kamis, 15 Agustus 2024 21:03 WIB

Ilustrasi stroke. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar bidang aritmia Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi Sp.JP(K) mengatakan penderita kelainan irama jantung atau atrial fibrilasi berisiko lima kali lipat terserang stroke iskemik atau sumbatan.

“Atrial fibrilasi satu kelainan irama jantung yang paling sering ditemukan pada seseorang itu ternyata adalah satu kelainan irama yang menjadi penyebab tersering terbentuknya kardio emboli yang kemudian menyebabkan stroke iskemik,” kata Yoga di Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024.

Ia mengatakan pasien yang mengalami atrial fibrilasi membentuk gumpalan darah atau kardio emboli dari serambi kiri jantung. Jika gumpalan tersebut dipompa oleh jantung, maka akan menyangkut di pembuluh darah besar, terutama di pangkal pembuluh otak.

Yoga mengatakan stroke iskemik karena darah yang tidak bisa mengalir dengan lancar ke otak akan menyebabkan disabilitas yang lebih besar dibanding stroke yang tidak mengalami atrial fibrilasi (AF).

“Mortalitas 30 hari, mortalitas satu tahun, dan dependensi yang berat setelah satu tahun pada stroke yang related dengan AF itu jauh lebih tinggi, lebih bahaya, lebih parah dibandingkan yang tidak mengalami atrial fibrilasi,” paparnya.

Advertising
Advertising

Kaitan stroke dan kelainan irama jantung
Staf pengajar Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI-PJNHK ini mengatakan serangan stroke juga bisa menyebabkan orang mengalami gangguan irama jantung aritmia, dalam hal ini atrial fibrilasi karena pada saat terjadi stroke ada aktivasi hormon yang memudahkan terjadinya kelainan aritmia saat serangan.

Saat pasien yang mengalami stroke dan terdeteksi adanya atrial fibrilasi maka dokter akan melakukan tindakan ablasi setelah lima hari masa akut stroke untuk menghentikan gumpalan darah yang terbentuk di salah satu ruang di serambi kiri jantung karena menyebabkan disabilitas pasien, seperti tidak bisa menelan dan bergerak meski sudah lama sembuh dari stroke.

Yoga mengatakan atrial fibrilasi harus ditangani dengan mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, obesitas, umur, gangguan tidur, dan konsumsi alkohol berlebihan agar tidak menyebabkan stroke iskemik.

“Kebanyakan faktor risiko yang menyertai itu adalah hipertensi, jadi harus menjadi satu perhatian supaya stroke ini kemudian tidak berkembang dan AF tidak menyebabkan stroke di kemudian hari,” katanya.

Ia juga mengatakan pada usia 40-60 tahun orang memiliki risiko atrial fibrilasi dan stroke lebih besar sehingga harus mengenali gejala AF dengan meraba nadi sendiri (menari) atau menggunakan jam tangan pintar untuk lebih mudah mendeteksi denyut jantung.

Pilihan Editor: Latihan Rutin Bantu Pulihkan Fungsi Tubuh setelah Stroke

Berita terkait

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

1 hari lalu

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

Banyak kalangan berusia 20 tahun ke atas sudah memiliki riwayat sakit jantung. Dokter jantung ungkap penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Diagnosis dan Penilaian Kebutuhan PCI untuk Penanganan Serangan Jantung

1 hari lalu

Diagnosis dan Penilaian Kebutuhan PCI untuk Penanganan Serangan Jantung

Diagnosis dan penilaian kebutuhan PCI melibatkan serangkaian prosedur untuk menentukan apakah PCI adalah opsi terbaik untuk pasien serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Memahami Prosedur PCI untuk Serangan Jantung Akut

1 hari lalu

Memahami Prosedur PCI untuk Serangan Jantung Akut

Salah satu keuntungan utama PCI adalah kemampuan untuk dilakukan secara darurat, yang merupakan langkah penting ketika terjadi serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bupati Serang Resmikan Klinik Utama Jantung Pertama di Kabupaten Serang

4 hari lalu

Bupati Serang Resmikan Klinik Utama Jantung Pertama di Kabupaten Serang

Klinik khusus penyakit jantung milik Hasna Medika Grup ini menjadi yang pertama di Kabupaten Serang.

Baca Selengkapnya

Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

4 hari lalu

Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

Fisioterapi dan pendekatan rehabilitasi penting dalam membantu memulihkan fungsi motorik dan meningkatkan kualitas hidup pasien setelah stroke.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

6 hari lalu

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

Beberapa gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi untuk deteksi dini penyakit jantung

Baca Selengkapnya

Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

6 hari lalu

Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

Skrining dan diagnosis penyakit jantung koroner dapat dipastikan melalui dua cara, yaitu CT Scan Cardiac dan Kateterisasi Jantung. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Komplikasi Aritmia, dari Stroke hingga Gagal Jantung, dan Penanganannya

9 hari lalu

Komplikasi Aritmia, dari Stroke hingga Gagal Jantung, dan Penanganannya

Aritmia atau gangguan irama jantung dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke dan gagal jantung. Berikut metode perawatannya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Gangguan Irama Jantung dan Macamnya

9 hari lalu

Penyebab Gangguan Irama Jantung dan Macamnya

Aritmia atau gangguan irama jantung adalah kondisi medis yang signifikan dengan potensi dampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup.

Baca Selengkapnya

Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

10 hari lalu

Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang stroke ringan seperti yang dialami gitaris Brian May dan apa yang perlu dilakukan jika mengalaminya.

Baca Selengkapnya