Mengenal Capsaicin, Manfaat dan Kegunaannya

Senin, 19 Agustus 2024 10:20 WIB

Ilustrasi Cabai Rawit Merah. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Capsaicin adalah senyawa yang dikenal luas sebagai penyebab sensasi pedas pada cabai. Namun, di balik sensasi terbakar yang khas, capsaicin juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan, terutama membantu penurunan berat badan, mengurangi peradangan, dan meredakan rasa sakit.

Dilansir dari Healthline, capsaicin adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam cabai, khususnya di bagian biji yang memberikan sensasi pedas atau panas. Konsentrasi tertinggi capsaicin biasanya terdapat pada biji cabai, sehingga bagian ini cenderung lebih pedas dibandingkan daging buahnya.

Ketika dikonsumsi, capsaicin merangsang reseptor rasa sakit di lidah yang menyebabkan sensasi panas yang dirasakan kebanyakan orang. Tingkat kepedasan cabai dapat diukur dengan satuan Scoville Heat Units (SHU) yang berkisar dari 0 hingga 15 juta. Misalnya, cabai jalapeño memiliki tingkat kepedasan sekitar 2.500 hingga 8.000 SHU, sedangkan cabai habanero bisa mencapai 100.000 hingga 350.000 SHU.

Capsaicin telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, di antaranya adalah:

1. Membantu Penurunan Berat Badan

Advertising
Advertising

Manfaat capsaicin yang paling dikenal adalah potensinya dalam mendukung penurunan berat badan atau pengurangan lemak tubuh. Berat badan sangat bergantung pada metabolisme, yaitu proses mengubah apa yang kita makan dan minum menjadi energi yang digunakan tubuh untuk berfungsi sehari-hari.

Capsaicin dapat meningkatkan metabolisme yang memungkinkan tubuh untuk lebih mudah membakar lemak dan menurunkan berat badan. Capsaicin bekerja dengan meningkatkan konsumsi oksigen dan suhu tubuh yang berujung pada sedikit peningkatan kalori yang dibakar.

Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi senyawa ini secara teratur dapat membantu menciptakan defisit kalori yang pada dasarnya diperlukan untuk penurunan berat badan. Defisit kalori berarti Anda membakar lebih banyak kalori daripada yang Anda konsumsi.

Meskipun hasil capsaicin ini menjanjikan, penting untuk diingat bahwa manfaatnya mungkin minim kecuali dipadukan dengan diet dan program olahraga yang tepat.

2. Mengurangi Peradangan

Capsaicin juga mungkin memiliki sifat anti-inflamasi. Makanan yang mengandung banyak antioksidan, seperti cabai, dapat melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan peradangan kronis, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko kondisi seperti kanker, gangguan autoimun, dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, capsaicin dapat menurunkan risiko penyakit-penyakit ini. Sebuah analisis berdasarkan data dari National Health and Nutrition Examination Study (NHANES) mengaitkan konsumsi cabai dengan penurunan risiko kematian dini.

Hal ini mungkin sebagian disebabkan oleh kandungan antioksidan yang tinggi dalam cabai. Selain itu, diet yang tinggi antioksidan yang mengurangi peradangan telah dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah terhadap penyakit, terutama penyakit jantung, stroke, dan kanker tertentu.

3. Meredakan Rasa Sakit

Capsaicin juga sering digunakan untuk meredakan nyeri. Senyawa ini bekerja dengan merangsang reseptor rasa sakit yang pada gilirannya mengurangi sensitivitas terhadap nyeri. Capsaicin paling sering ditemukan dalam krim pereda nyeri topikal, seperti Menthacin, Zostrix, dan Capzacin-Z.


Produk-produk ini digunakan untuk mengatasi gangguan sendi seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis, serta neuropati diabetik, yaitu jenis kerusakan saraf pada penderita diabetes yang dapat menyebabkan nyeri.

Namun, perlu dicatat bahwa ketika dioleskan pada kulit, capsaicin dapat menimbulkan efek terbakar yang mirip dengan yang disebabkan oleh konsumsinya. Oleh karena itu, disarankan untuk memulai dengan jumlah kecil dan memperhatikan reaksi tubuh sebelum menggunakan lebih banyak.

Meskipun capsaicin umumnya dianggap aman, ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan:

1. Dapat Menyebabkan Sensasi Terbakar

Salah satu efek samping paling umum dari capsaicin adalah sensasi terbakar di sepanjang saluran pencernaan. Bagi mereka yang memiliki masalah asam lambung atau mulas, makanan atau suplemen yang mengandung capsaicin dapat memperburuk gejala tersebut.

Namun, seiring waktu, saluran pencernaan Anda mungkin akan menjadi lebih tidak peka terhadap efek capsaicin, sehingga mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin Anda alami.

2. Dapat Meningkatkan Suhu Tubuh

Capsaicin dapat meningkatkan suhu tubuh Anda. Karena efek senyawa ini pada reseptor di tubuh yang mengatur panas, mengonsumsi terlalu banyak capsaicin dapat menyebabkan sensasi hangat yang tidak nyaman.

Meskipun ini biasanya tidak berbahaya dan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ini dapat menyebabkan demam, beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap sensasi ini dibandingkan yang lain.

Selain itu, ada kemungkinan bahwa capsaicin dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Oleh karena itu, jika Anda sedang mengonsumsi obat tekanan darah, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen ini.

HEALTHLIN
Pilihan editor: Warga Denmark Sambut Mie Ramen Korea Selatan yang Sempat Diembargo, Apa Itu Capsaicin?

Berita terkait

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

18 jam lalu

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

Data BMKG Oktober 2023 menunjukkan banyak daerah di Indonesia rawan kekeringan yang berdampak pada usaha tani cabai.

Baca Selengkapnya

Makanan Pedas Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya

10 hari lalu

Makanan Pedas Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya

Makanan pedas bisa mengganggu kualitas tidur karena dapat menimbulkan refluks asam.

Baca Selengkapnya

Denmark Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Kirimannya untuk Serang Rusia

17 hari lalu

Denmark Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Kirimannya untuk Serang Rusia

PM Denmark Mette Frederiksen izinkan Ukraina menggunakan jet-jet tempur F-16 yang dipasok Denmark untuk melakukan serangan ke Rusia

Baca Selengkapnya

Swedia Mendakwa Dua Pria Pelaku Pembakaran Al Quran

21 hari lalu

Swedia Mendakwa Dua Pria Pelaku Pembakaran Al Quran

Pembakaran Al Quran oleh kedua terdakwa itu pada 2023 memicu protes besar di banyak negara.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Bakso dan Keunikan Hidangannya

21 hari lalu

5 Jenis Bakso dan Keunikan Hidangannya

Bakso salah satu makanan populer di Indonesia

Baca Selengkapnya

Denmark Rencana Tutup Kantor Kedutaan Besar di Burkina Faso dan Mali

22 hari lalu

Denmark Rencana Tutup Kantor Kedutaan Besar di Burkina Faso dan Mali

Denmark berencana menutup kantor kedutaan besarnya di Burkina Faso dan Mali karena sedikit ruang untuk bekerja sama setelah kudeta militer

Baca Selengkapnya

Denmark: Target Pengurangan Emisi Perlu Ditinjau Tiap Tahun, Bukan Lima Tahun

23 hari lalu

Denmark: Target Pengurangan Emisi Perlu Ditinjau Tiap Tahun, Bukan Lima Tahun

Duta Iklim Denmark Tomas Anker Christensen menyatakan, target pengurangan emisi karbon perlu ditinjau setiap tahun, bukan lima tahun.

Baca Selengkapnya

Diduga Terpapar Cacar Monyet Mpox, Argentina Karantina Kapal Kargo dari Liberia

28 hari lalu

Diduga Terpapar Cacar Monyet Mpox, Argentina Karantina Kapal Kargo dari Liberia

Pihak berwenang Argentina telah mengkarantina sebuah kapal kargo karena dugaan kasus mpox atau cacar monyet di kapal tersebut

Baca Selengkapnya

Warga Denmark Sambut Mie Ramen Korea Selatan yang Sempat Diembargo, Apa Itu Capsaicin?

30 hari lalu

Warga Denmark Sambut Mie Ramen Korea Selatan yang Sempat Diembargo, Apa Itu Capsaicin?

Mie ramen asal Korea Selatan sempat dilarang beredar di Denmark lantaran kadar capsaicin yang tinggi. Apa itu capsaicin?

Baca Selengkapnya

Ketahui 7 Manfaat Banyak Makan Buah Buat Kesehatan

32 hari lalu

Ketahui 7 Manfaat Banyak Makan Buah Buat Kesehatan

Beberapa penelitian menunjukkan orang yang lebih banyak makan buah dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular

Baca Selengkapnya