Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

Reporter

Tempo.co

Senin, 9 September 2024 22:20 WIB

Gitaris Queen, Brian May beraksi dalam konser perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth di London, Inggris, 4 Juni 2022. Sejumlah musisi turut memeriahkan konser perayaan 70 tahun bertakhtanya Ratu Elizabeth II yang digelar di depan Buckingham Palace. Alberto Pezzali/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Gitaris grup musik legendaris Queen, Sir Brian May, belum lama ini mengaku menderita stroke ringan yang membuatnya terkadang kehilangan kontrol pada tangan kirinya. Dokter pun memintanya tetap tenang.

"Saya tak boleh keluar rumah, mengemudi, naik pesawat terbang. Denyut jantung saya jangan sampai terlalu cepat. Tapi saya baik-baik saja," kata Brian May dalam pesan video kepada para penggemarnya.

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang stroke mini dan apa yang perlu dilakukan jika mengalaminya. Menurut Badan Kesehatan Inggris (NHS), stroke ringan bisa terjadi ketika pasokan darah ke otak kadang terhambat. Seperti stroke "besar", gejala stroke ringan yang perlu diperhatikan adalah:

-Keseimbangan: Penderita mengalami perubahan atau kehilangan keseimbangan.
-Penglihatan: Perubahan penglihatan, seperti buram, tak bisa melihat, atau penglihatan ganda perlu diwaspadai.
-Wajah: Wajah mungkin turun di satu sisi, penderita mungkin tak bisa tersenyum, mulut atau mata turun.
-Lengan: Penderita mungkin tak bisa mengangkat satu atau kedua tangan karena rasa lemah atau kebas.
-Bicara: Ucapan tak jelas atau gagap, atau bahkan tak bisa bicara sama sekali. Meski terlihat sadar, penderita tak bisa memahami ucapan orang lain.

Tetap periksa meski serangan hanya sebentar
Anda bisa mengalami salah satu atau beberapa dari gejala ini. Menurut Dr. Joshua Willey, pakar neurologi stroke di Universitas Columbia, stroke mini bisa terjadi sekitar 5-10 menit, atau bahkan hanya 30-60 detik. Meski hanya sebentar, pakar meminta untuk tak mengabaikannya.

Advertising
Advertising

Apa yang harus dilakukan jika mengalaminya? Yang pertama, sudah pasti harus mendapat pertolongan medis. Anda juga bisa minum aspirin. Meski gejala mungkin sudah hilang, Anda tetap harus memeriksakan diri ke dokter.

Perawatan bervariasi, tergantung riwayat kesehatan dan usia. Tapi Anda mungkin akan diminta untuk mengubah gaya hidup yang bisa mengurangi risiko stroke dan diberikan obat untuk mengatasi penyebab stroke ringan. Demikian dilansir dari The Sun.

Pilihan Editor: 5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Berita terkait

Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

3 hari lalu

Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

Fisioterapi dan pendekatan rehabilitasi penting dalam membantu memulihkan fungsi motorik dan meningkatkan kualitas hidup pasien setelah stroke.

Baca Selengkapnya

Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

13 hari lalu

Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

13 hari lalu

Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

13 hari lalu

Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

22 hari lalu

Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

33 hari lalu

Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

Banyak pasien gangguan irama jantung di Indonesia masih usia produktif atau 40-65 tahun, paka ungkap dampaknya.

Baca Selengkapnya

Pakar Ungkap Kaitan Kelainan Irama Jantung dan Stroke

34 hari lalu

Pakar Ungkap Kaitan Kelainan Irama Jantung dan Stroke

Pakar mengatakan penderita kelainan irama jantung atau atrial fibrilasi berisiko lima kali lipat terserang stroke iskemik atau sumbatan.

Baca Selengkapnya

Macam Masalah Kesehatan Akibat Kesepian dan Tak Bergaul, Termasuk Penyakit Jantung

35 hari lalu

Macam Masalah Kesehatan Akibat Kesepian dan Tak Bergaul, Termasuk Penyakit Jantung

Kesepian dan kurangnya interaksi sosial berisiko pada sejumlah masalah kesehatan serius, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan Alzheimer.

Baca Selengkapnya

Latihan Rutin Bantu Pulihkan Fungsi Tubuh setelah Stroke

37 hari lalu

Latihan Rutin Bantu Pulihkan Fungsi Tubuh setelah Stroke

Pakar mengatakan penanganan stroke yang paling penting setelah pengobatan medis adalah mengembalikan fungsi tubuh dengan latihan rutin.

Baca Selengkapnya

Pakar Saraf Ungkap Beda Stroke, Ramsay Hunt dan Bells Palsy

47 hari lalu

Pakar Saraf Ungkap Beda Stroke, Ramsay Hunt dan Bells Palsy

Hingga kini, penyebab pasti bell's pallsy belum diketahui dan gejalanya sering disalahartikan stroke atau sindrom Ramsay Hunt.

Baca Selengkapnya