Tips Bepergian Naik Pesawat Komersial untuk Ibu Hamil Tanpa Jet Pribadi

Kamis, 12 September 2024 12:34 WIB

Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. Foto: Instagram.

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi ibu hamil, bepergian jarak jauh terkadang menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan diri dan janin. Bepergian menggunakan pesawat tentu jadi salah satu opsi ideal, terutama jika berkaitan dengan kepentingan tertentu, seperti misalnya melanjutkan studi ke luar negeri.

Lantas hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika bepergian menggunakan pesawat bagi ibu hamil? Perlukah menggunakan jet pribadi?

Cermati kebijakan dari maskapai penerbangan dan penyedia layanan asuransi

Cermati kebijakan maskapai penerbangan untuk penumpang hamil. Tanyakan apakah diperlukan surat keterangan dari dokter yang memverifikasi tanggal persalinan Anda. Periksa juga kebijakan dari penyedia asuransi kesehatan terkait skema bantuan medis hingga penanganan jika Anda harus menjalani proses persalinan.

Jika bepergian ke luar negeri, cari tahu apakah Anda memerlukan polis tambahan untuk perlindungan di luar negeri. Pertimbangkan untuk membeli asuransi evakuasi medis sehingga Anda dapat diterbangkan pulang untuk mendapatkan perawatan medis jika perlu.

Kantongi izin lepas landas dari dokter

Advertising
Advertising

Beberapa minggu sebelum perjalanan (atau beberapa bulan, jika bepergian ke luar negeri), temui dokter Anda. Sangat penting untuk mendapatkan izin lepas landas jika Anda memiliki masalah medis kronis seperti masalah pernapasan.

Mengutip Web MD, tanyakan tentang:

  • Stoking dekompresi. Stoking ini dapat membantu aliran darah. Tanyakan apakah Anda perlu memakainya selama perjalanan.
  • Obat mual. Jika Anda rentan mabuk perjalanan, tanyakan tentang obat mual atau pita akupresur. Hanya sedikit bukti ilmiah yang mendukung pita ini. Namun, sebagian orang menganggapnya memiliki manfaat.
  • Obat untuk mengatasi gas dan diare. Meningkatnya ketinggian saat penerbangan dapat menyebabkan gas dalam usus mengembang dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Hindari makanan yang mengandung gas sebelum penerbangan. Perjalanan internasional dapat membuat Anda terpapar bakteri yang dapat menyebabkan diare. Tanyakan kepada dokter apakah Anda perlu membawa obat diare selama perjalanan.
  • Perawatan pranatal. Bergantung pada lamanya perjalanan, putuskan apakah Anda perlu mendapatkan perawatan pranatal di tempat tujuan. Jika iya, cari tahu pihak yang dapat menyediakannya.
  • Perawatan medis di tempat tujuan. Mintalah saran dari dokter Anda tentang ahli kesehatan dan rumah sakit di tempat tujuan untuk berjaga-jaga.
  • Vaksin flu. Tanyakan apakah Anda memerlukan suntikan flu sebelum berangkat.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum dan saat perjalananan

Melansir Mayo Clinic, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum dan selama penerbangan:

  • Pola makan sebelum penerbangan. Hindari makanan yang mengandung gas seperti kacang-kacangan, kubis, brokoli dan minuman berkarbonasi. Asupan tersebut dapat membuat Anda merasa tidak nyaman selama penerbangan.
  • Kencangkan sabuk pengaman. Selama perjalanan, kencangkan sabuk pengaman saat duduk dan kencangkan di bawah perut Anda.
  • Jaga tubuh tetap terhidrasi. Kelembapan yang rendah di dalam pesawat dapat menyebabkan dehidrasi. Minumlah banyak cairan selama penerbangan. Jika Anda mengalami dehidrasi, aliran darah ke rahim dapat berkurang.
  • Olahraga ringan. Dokter dapat menyarankan untuk berjalan setiap setengah atau satu jam selama kondisi penerbangan lancar. Ini akan membantu menjaga aliran darah. Ketika duduk, tekuk dan luruskan pergelangan kaki untuk meningkatkan sirkulasi.
  • Kursi pesawat terbaik. Kursi lorong akan memudahkan Anda untuk masuk dan keluar saat berjalan-jalan dan pergi ke kamar mandi. Kursi sekat adalah yang paling luas, tetapi kursi di atas sayap dapat memberi Anda perjalanan yang paling nyaman.

Jika Anda terbang dengan tujuan internasional, perhatikan beberapa tindakan pencegahan ekstra. Untuk menghindari risiko persalinan prematur atau masalah kesehatan, lakukan perjalanan sebelum trimester ketiga.

Jangan terbang dengan tujuan internasional jika:

  • Ini adalah kehamilan pertama Anda dan Anda berusia 35 tahun lebih atau kurang dari 15 tahun
  • Ibu hamil lebih dari satu bayi.
  • Memiliki kelainan plasenta, sekarang atau di masa lalu.
  • Mengalami pendarahan vagina atau risiko keguguran.
  • Memiliki riwayat keguguran, kehamilan ektopik, persalinan prematur atau pecahnya ketuban prematur, tekanan darah tinggi, diabetes, hingga preeklamsia pada kehamilan

Dokter kemungkinan juga akan melarang perjalanan:

  • Ke dataran tinggi (lebih dari 3600 meter)
  • Ke daerah dengan wabah penyakit serius
  • Jika tempat tujuan Anda memerlukan vaksin virus hidup untuk perlindungan

Pilihan editor: Ibu Hamil Boleh Naik Pesawat Komersial, Ini Syaratnya di 5 Maskapai

Berita terkait

Profil Nadya Gudono, Kakak Ipar Kaesang Pangarep yang Diduga Ikut 'Nebeng' Pesawat Jet ke Amerika

5 menit lalu

Profil Nadya Gudono, Kakak Ipar Kaesang Pangarep yang Diduga Ikut 'Nebeng' Pesawat Jet ke Amerika

Kaesang Pangarep diduga mengajak kakak iparnya, Nadya Gudono, saat menggunakan jet pribadi ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

1 jam lalu

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

Sec Bowl cabang Kuningan tutup permanen mulai 18 September 2024 setelah restoran itu viral di media sosial akibat stafnya mencuci alat masak di toilet

Baca Selengkapnya

Nebeng Jet Pribadi Teman ke AS, Kaesang Tak Tahu Biaya per Penumpang

1 jam lalu

Nebeng Jet Pribadi Teman ke AS, Kaesang Tak Tahu Biaya per Penumpang

Kaesang tak tahu biaya yang dihabiskan untuk perjalanan menggunakan jet pribadi. Tim hukum menggunakan perkiraan harga tiket kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Terungkap Isi Jet Pribadi yang Ditebengi Kaesang dan Istri, Ada Kakak Erina Gudono dan Staf

2 jam lalu

Terungkap Isi Jet Pribadi yang Ditebengi Kaesang dan Istri, Ada Kakak Erina Gudono dan Staf

Kuasa Hukum Kaesang ungkap ada 8 penumpang di jet pribadi yang ditebengi anak Jokowi itu dan istrinya Erina Gudono.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Kaesang soal Biaya Naik Jet Pribadi Rp 90 Juta per Orang

3 jam lalu

Penjelasan Jubir Kaesang soal Biaya Naik Jet Pribadi Rp 90 Juta per Orang

Kaesang dan tim yang ikut melapor soal jet pribadi ke KPK tidak bisa menaksir seketika harga penerbangan yang dilakukan ke AS.

Baca Selengkapnya

Istana Seret Nama Megawati dalam Polemik Pesawat Jet Kaesang

3 jam lalu

Istana Seret Nama Megawati dalam Polemik Pesawat Jet Kaesang

Istana Kepresidenan meminta publik untuk menyorot Megawati, Puan, dan Mahfud yang juga menggunakan jet pribadi.

Baca Selengkapnya

Setelah Kaesang Mendatangi KPK: Tanggapan Jokowi hingga Juru Bicara

4 jam lalu

Setelah Kaesang Mendatangi KPK: Tanggapan Jokowi hingga Juru Bicara

Jokowi menanggapi singkat soal anak bungsunya, Kaesang Pangarep mendatangi KPK untuk memberi klarifikasi soal jet pribadi

Baca Selengkapnya

Kata Jubir Kaesang soal Biaya Jet Pribadi Rp 90 Juta: Hanya Self Assessment

4 jam lalu

Kata Jubir Kaesang soal Biaya Jet Pribadi Rp 90 Juta: Hanya Self Assessment

Juru bicara Kaesang Pangerap menjelaskan soal biaya privat jet pribadi senilai 90 juta merupakan self assessment.

Baca Selengkapnya

Menilik Spesifikasi Sedan Sport BMW 320i yang Ditumpangi Kaesang ke KPK

5 jam lalu

Menilik Spesifikasi Sedan Sport BMW 320i yang Ditumpangi Kaesang ke KPK

Sedan BMW 320i yang dinaiki Kaesang adalah salah satu entry level dari pabrikan Jerman yang menjadi mobil BMW dengan penjualan terlaris di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Sebut Naik Jet Pribadi karena Istri Kaesang Hamil 8 Bulan, Dosen FH UII: Sangat Menghina Nalar Publik

6 jam lalu

Budi Arie Sebut Naik Jet Pribadi karena Istri Kaesang Hamil 8 Bulan, Dosen FH UII: Sangat Menghina Nalar Publik

Alasan Budi Arie mengenai kondisi hamil istri Kaesang yang jadi penyebab nebeng jet pribadi. "Sangat menghina nalar publik," kata Dosen FH UII.

Baca Selengkapnya