Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 18 September 2024 18:44 WIB

Ilustrasi wanita stress. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, Rio Probo Kaneko mengatakan faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan. “Paparan stres secara kumulatif (jangka panjang) itu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung,” kata Rio Probo Kaneko dalam kegiatan diskusi “Menjaga Kesehatan Jantung AZ” secara daring, Rabu 18 September 2024.

Ia menjelaskan stres yang berkepanjangan itu akan direspon oleh tubuh untuk mengeluarkan hormon-hormon epinefrin, kortisol, maupun doplamin, yang berlebih. Dengan meningkatnya hormon tersebut, lanjut dia, merupakan sinyal yang tidak bagus bagi kesehatan jantung seseorang yang menderita stres atau cemas berkepanjangan. Efek negatif tersebut berupa kerja jantung yang menjadi lebih berat hingga detak jantung menjadi lebih cepat.

“Kalau dari penelitian, dia bisa meningkatkan kadar lemak dalam tubuh, kemudian terjadi peradangan pembuluh darah pada jantung dan juga beban kerja jantung meningkat, detak jantung cepat, tekanan darah tinggi, sehingga risiko terjadinya penyakit jantung baik koronoer dan lainnya,” kata Rio

Meski demikian, lanjutnya, stres yang hanya sesaat tidak menimbulkan kerusakan kepada jantung. Pemicu munculnya sakit jantung terhadap seseorang yang mengalami kecemasan dan juga stres hanya dalam jangka waktu yang panjang.

Bahkan menurut penelitian yang ada, kata dia, seseorang bisa mengalami sakit jantung akibat cemas dan stres berkepanjangan tersebut, jika mereka mengalaminya dalam jangka waktu selama 6 sampai dengan 12 bulan.

Advertising
Advertising

“Jadi banyak penelitian yang mayoritas dilakukan di luar negeri itu menyebutkan bahwa paparan stres kronis yang dialami selama 6 sampai dengan 12 bulan yang bisa menyebabkan jantung tidak sehat,” ucap dia.

“Kalau cemas atau stres yang hanya 1 sampai dengan 2 hari itu tidak termasuk,” kata Rio.

Dokter yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Purwokerto itu menjelaskan bahwa pengelolaan stres maupun cemas yang berlebih sangat perlu dilakukan.

Ketika perasaan itu muncul, ia menyarankan untuk mengeluarkan melalui bercerita kepada orang terdekat dan terpercaya hingga melakukan pertemuan dengan psikiater. Hal tersebut dilakukan guna mengeluarkan emosi dan juga perasaan yang tidak nyaman dalam pikiran.

Pilihan Editor: Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

Berita terkait

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

1 hari lalu

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

Banyak kalangan berusia 20 tahun ke atas sudah memiliki riwayat sakit jantung. Dokter jantung ungkap penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

3 hari lalu

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak

Baca Selengkapnya

Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

6 hari lalu

Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

Skrining dan diagnosis penyakit jantung koroner dapat dipastikan melalui dua cara, yaitu CT Scan Cardiac dan Kateterisasi Jantung. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

7 hari lalu

Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

Statin adalah obat yang paling banyak diresepkan untuk membantu mencegah penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

9 hari lalu

Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan menjaga tubuh tetap aktif dan terkena sinar matahari bisa menjadi pertolongan pertama mencegah pikiran bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

9 hari lalu

Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

Narasi seputar bunuh diri perlu diubah untuk memahami dan mencarikan solusi bagi yang berniat bunuh diri, kata psikiater.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

9 hari lalu

Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

10 hari lalu

Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

CT scan dan katerisasi jantung bisa dilakukan untuk mendeteksi masalah jantung lebih awal sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat. Apa bedanya?

Baca Selengkapnya

5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

10 hari lalu

5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

Dengan melakukan langkah-langkah berikut ini, Anda bisa mengurangi risiko serangan jantung dan menjaga kesehatan jantung tetap optimal.

Baca Selengkapnya

10 Makanan yang Bisa Meredakan Stres

11 hari lalu

10 Makanan yang Bisa Meredakan Stres

Stres karena berbagai hal dapat diredakan dengan 10 makanan berikut.

Baca Selengkapnya