Penelitian Ungkap Perempuan dengan Pasangan ADHD Lebih Berisiko Depresi

Reporter

Antara

Rabu, 25 September 2024 15:16 WIB

Ilustrasi pasangan. Dok: StockXpert

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian menyoroti dampak gangguan defisit perhatian atau hiperaktivitas (ADHD) orang dewasa pada kesehatan mental pasangan dan mengungkapkan kondisi ini meningkatkan risiko depresi pada wanita dan berdampak negatif pada kualitas hidupnya. ADHD adalah salah satu gangguan mental yang paling umum pada anak dan remaja tetapi dampaknya sering tidak diakui pada orang dewasa.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Attention Disorders menunjukkan sekitar 59 persen wanita dengan pasangan pengidap ADHD mengalami depresi dengan gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat. Para peneliti mencatat hal ini sebanding dengan tingkat depresi yang dialami perawat penderita seperti autisme, gangguan irama jantung, Alzheimer, dan gagal ginjal.

"Temuan kami menekankan pentingnya memandang ADHD sebagai kondisi yang berdampak tidak hanya pada individu tetapi juga pada hubungan dekat. Dengan memperhatikan kesehatan pasangan, kami dapat mengambil pendekatan yang lebih holistik dalam pengobatan, memberikan alat yang dibutuhkan, baik individu maupun pasangan, untuk meningkatkan kualitas hidup mereka," tulis para peneliti dikutip dari Medical Daily.

Studi ini melibatkan survei kuesioner pada 100 pasangan heteroseksual Israel di mana pasangan pria telah didiagnosis dengan ADHD. Rata-rata pasangan telah bersama selama sekitar sembilan tahun dengan 65 pasangan menikah dan 35 tinggal bersama. Para peserta menyelesaikan kuesioner yang menilai gejala ADHD pria sementara mereka sendiri dites untuk depresi, kualitas hidup, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Temuan menunjukkan hubungan yang jelas, semakin parah gejala ADHD pria, semakin besar kemungkinan pasangannya mengalami gejala depresi dan melaporkan kualitas hidup yang lebih rendah. Menariknya, wanita melaporkan kualitas hidup yang lebih baik ketika pasangan secara konsisten mengonsumsi obat ADHD.

Advertising
Advertising

"Temuan ini mungkin menunjukkan pengobatan farmakologis juga dapat berdampak menguntungkan bagi pasangan selain individu dengan ADHD," tulis para peneliti.

Efek negatif ADHD
Para peneliti juga menyarankan wanita dapat mengelola beberapa efek negatif ADHD pasangan dengan memprioritaskan perawatan diri. Studi menunjukkan wanita yang fokus pada kesejahteraan sendiri melalui olahraga, menghabiskan waktu dengan teman, dan menikmati waktu pribadi, berpeluang lebih kecil mengalami depresi dan melaporkan kualitas hidup yang lebih baik meski pasangan menderita ADHD.

Meski temuan menunjukkan risiko yang lebih tinggi untuk gejala depresi pada wanita dengan pasangan ADHD, studi ini tidak menetapkan hubungan sebab-akibat antara keduanya.

"Penelitian longitudinal lebih lanjut diperlukan untuk memeriksa arah hubungan ini dan mengembangkan intervensi yang ditargetkan untuk mendukung baik pengidap ADHD maupun pasangan mereka," jelas para peneliti.

Pilihan Editor: Gejala ADHD pada Wanita, Tak Selalu Sama dengan Pria

Berita terkait

Seorang Pria di Kabupaten Malang Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Diduga Akibat Sakit Menahun

2 hari lalu

Seorang Pria di Kabupaten Malang Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Diduga Akibat Sakit Menahun

Istri dan anggota keluarga korban yang lain menolak jasad warga Pakis, Kabupaten Malang itu diautopsi.

Baca Selengkapnya

Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

5 hari lalu

Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

Peraturan baru dari Meta tentang peningkatan keamanan pada akun remaja menjadi sorotan. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

7 hari lalu

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

4 Sinyal Anda Sudah Tak Tertarik Lagi pada Pasangan

7 hari lalu

4 Sinyal Anda Sudah Tak Tertarik Lagi pada Pasangan

Terapis menjelaskan alasan pasangan kehilangan rasa tertarik sehingga mengganggu hubungan, terutama yang sudah berlangsung lama.

Baca Selengkapnya

Media Sosial Munculkan Tren Love Bombing, Pakar Ingatkan 4 Tanda Ini

12 hari lalu

Media Sosial Munculkan Tren Love Bombing, Pakar Ingatkan 4 Tanda Ini

Istilah love bombing muncul seiring penggunaan media sosial, sayangnya sering dimanfaatkan penipu atau orang yang ingin mencari keuntungan semata.

Baca Selengkapnya

5 Sinyal Tak Mencolok Pernikahan Sedang Menuju Perpisahan

13 hari lalu

5 Sinyal Tak Mencolok Pernikahan Sedang Menuju Perpisahan

Terapis pasangan membagikan tanda-tanda pernikahan mungkin sedang dalam masalah dan bisa berujung perceraian. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

14 hari lalu

Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

Narasi seputar bunuh diri perlu diubah untuk memahami dan mencarikan solusi bagi yang berniat bunuh diri, kata psikiater.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

21 hari lalu

Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.

Baca Selengkapnya

PHK Semakin Masif, Ini Bahayanya Jika Pengangguran Semakin Meningkat

24 hari lalu

PHK Semakin Masif, Ini Bahayanya Jika Pengangguran Semakin Meningkat

Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di Indonesia membuat pengangguran semakin meningkat. Jika dibiarkan, ini bahayanya.

Baca Selengkapnya

Makin Marak Pinjol Ilegal, Pakar Manajemen UGM Desak OJK Perketat Pengawasan

28 hari lalu

Makin Marak Pinjol Ilegal, Pakar Manajemen UGM Desak OJK Perketat Pengawasan

Pinjol ilegal kian marak. Sepanjang 2023, lebih dari 1.600 pinjol ilegal yang dihentikan oleh Satgas PASTI dan OJK. Ini respons pakar manajemen UGM.

Baca Selengkapnya