Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

Reporter

Antara

Rabu, 2 Oktober 2024 21:48 WIB

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua harus siap kondisi mental saat merawat anak yang menderita penyakit kritis sehingga pendampingan berjalan maksimal. Menurut spesialis anak konsultan emergensi dan rawat intensif anak Yogi Prawira, banyak orang tua yang kerap melupakan kondisi mental sendiri dan berlama-lama berada dalam fase penyangkalan setelah mengetahui anak menderita penyakit kritis dengan peluang sembuh kecil.

“Seperti pada saat naik pesawat, ketika terjadi perubahan tekanan oksigen di dalam kabin maka pramugari mengimbau penumpang mengenakan masker oksigen ke diri sendiri terlebih dulu baru kemudian membantu mengenakan masker oksigen ke anak. Pada saat orang tua memiliki anak sakit gawat dan kita awam maka yang pertama kali ditolong diri kita sendiri dulu,” kata Yogi di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.

Dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta itu juga mengingatkan orang tua untuk benar-benar memahami penyakit yang diderita anak beserta berbagai kemungkinan yang berpeluang terjadi pada masa datang. Ketika orang tua sudah bisa berdamai dengan diri sendiri, pendampingan dan perhatian yang penuh pun bisa diberikan kepada anak.

Selanjutnya, orang tua diminta memprioritaskan kondisi dan persetujuan anak apabila memungkinkan untuk diajak berdiskusi. Anak dengan usia yang cukup harus terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai perawatan apa yang akan ditempuh.

“Karena kadang-kadang ada orang tua maunya semua dikerjakan. Padahal, mungkin keinginan terakhirnya hanya ingin bisa berkumpul dengan keluarga yang sudah berbulan-bulan menemaninya. Di sini kita harus lihat skala prioritas untuk anak,” pesannya.

Advertising
Advertising

Penuhi diri dengan energi positif
Dalam perawatan intensif, terkadang terjadi hal-hal yang sulit dijelaskan secara ilmiah. Ketika orang tua selalu memenuhi diri dengan energi positif, proses kesembuhan pada anak bisa saja terjadi dan begitu pula sebaliknya.

Pada kesempatan yang sama, psikolog perkembangan anak dan kesehatan mental Ajeng Raviando membenarkan penjelasan Yogi. Ia menambahkan pemupukan harapan positif sangat berdampak pada tingkat kesembuhan anak yang sedang mengalami penyakit kritis. Bahkan, harapan yang semakin kuat akan membantu anak termotivasi menjalani perawatan intensif hingga imunitas tubuhnya membaik meski sebelumnya telah dinyatakan tingkat kesembuhan cukup tipis dicapai.

“Sehingga memang kita butuh memberikan harapan dan bisa mengabulkan harapan-harapan dari anak-anak yang mengalami penyakit, sesederhana misalnya dia ingin bertemu temannya. Hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang sering kali tidak terlalu signifikan tapi buat-anak tersebut bisa membantu untuk terus berupaya dan berjuang untuk menghadapinya,” kata Ajeng.

Pilihan Editor: Tetap Prima di Usia 37, Ini Kiat Novak Djokovic Jaga Ketangguhan Mental

Berita terkait

BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

4 jam lalu

BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

Unggahan BamBam GOT7 belakangan ini mengkhawatirkan penggemar tentang kesehatan mentalnya.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

9 jam lalu

Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, Kementerian Kesehatan tekankan pentingnya kesehatan mental di tempat kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

1 hari lalu

Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.

Baca Selengkapnya

FOMO Akibat Pengaruh Media Sosial, Perilaku Tak Masuk Akal yang Mengancam Kesehatan Mental

1 hari lalu

FOMO Akibat Pengaruh Media Sosial, Perilaku Tak Masuk Akal yang Mengancam Kesehatan Mental

FOMO merupakan ketakutan tertinggal momen di ranah daring, termasuk tak dapat memanfaatkan kesempatan dalam pergaulan dan aktivitas di media sosial.

Baca Selengkapnya

Akui Tak Bisa Hamil karena Masalah Kesehatan, Selena Gomez: Itu Tidak Memalukan

2 hari lalu

Akui Tak Bisa Hamil karena Masalah Kesehatan, Selena Gomez: Itu Tidak Memalukan

Selena Gomez memberikan dukungan dan motivasi kepada sesama perempuan yang juga sedang berjuang dengan kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Sinyal Anda Berurusan dengan Toxic People dan Berbahaya buat Kesehatan Mental

3 hari lalu

Sinyal Anda Berurusan dengan Toxic People dan Berbahaya buat Kesehatan Mental

Perilaku toxic people yang suka meremehkan orang lain dan terlalu dramatis dapat berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik, kenali tandanya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

3 hari lalu

Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Film Porno dan Dampaknya pada Kesehatan Mental dan Hubungan

8 hari lalu

Kecanduan Film Porno dan Dampaknya pada Kesehatan Mental dan Hubungan

Terbiasa menonton film porno akan mengakibatkan kecanduan. Berikut dampak buruk kebiasaan menonton film porno yang patut diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

10 hari lalu

Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

Olahraga fisik yang teratur sangat penting untuk kesehatan otak

Baca Selengkapnya

4 Alasan Perlunya Sensor Film, Termasuk Kesehatan Mental

10 hari lalu

4 Alasan Perlunya Sensor Film, Termasuk Kesehatan Mental

Film tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi sarana pembelajaran dalam menyampaikan pesan moral. Berikut alasan perlunya sensor film.

Baca Selengkapnya