Makan Bersama Redakan Asma  

Reporter

Editor

Minggu, 3 April 2011 10:20 WIB

ledgelighthd.org
TEMPO Interaktif, Jakarta - Adakah putra-putri anda tengah mengidap penyakit asma? Jika ya, barangkali anda harus lebih sering atau mulai membiasakan makan bersama dengannya. Sebab peneliti dari Universitas Illinois, Rochester Medical Center, dan Upstate Medical Center dari Amerika Serikat menyatakan, rutinitas makan bersama keluarga dapat mengurangi intensitas asma pada anak.

Studi tersebut menyimpulkan, makan bersama keluarga secara langsung dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak penderita asma. Perbincangan ringan yang berlangsung di atas meja makan rupanya berpengaruh terhadap cara kerja paru-paru, redanya gejala asma, bahkan kualitas hidup anak. Kesimpulan itu mereka tuangkan dalam jurnal Child Development edisi Januari-Februari lalu.

Kesimpulan tersebut diambil setelah peneliti mengamati anak-anak usia 5-12 tahun yang menderita asma persisten di 200 keluarga. Anak-anak yang menderita asma persisten lebih sensitif dan rentan kambuh dibanding penderita asma pada umumnya.

Melalui kamera video yang disiapkan secara tersembunyi, perilaku anak-anak selama makan direkam dan dikaji pengaruhnya terhadap penyakit asma mereka. Dari rekaman video di 200 keluarga, secara umum tergambar bahwa makan bersama rata-rata berlangsung selama 18 menit.

Nasya Vaisaradya, 23 tahun, mengaku saat kecil dulu nyaris tidak pernah terserang asma saat sedang berkumpul dengan keluarga, seperti makan bersama. “Sejak kecil saya punya kebiasaan makan malam bersama keluarga. Tapi apakah itu berpengaruh terhadap asma, saya baru ngeh sekarang,” ujarnya kepada Tempo, Kamis (31/3).

Perempuan yang bekerja di bidang desain dan multimedia itu mengaku, asma lebih sering menyerang jika dirinya terlalu capek, menghirup debu, atau ke lingkungan yang dingin. Melakukan terapi penguapan (inhalasi) dan penyinaran dengan infra merah rutin dilakukan hingga lepas bangku sekoklah dasar.

“Sejak SMP sih frekuensi terapi berkurang, tapi sekarang obat inhaler selalu siap di tas saya,” kata Nasya.

Faisal Yunus, ahli penyakit paru-paru dari Universitas Indonesia membenarkan hasil penelitian Universitas Illinois. Menurut dia, ada dua hal positif yang didapat anak penderita asma dari rutinitas makan bersama keluarga.

Pertama, menurut Faisal, aktivitas si kecil lebih mudah dipantau oleh orangtua. Begitu juga dengan makanan yang dimakan olehnya. “Orangtua jadi tahu apakah si anak makan makanan yang dapat memicu asma atau tidak,” katanya. Makanan yang dapat memicu asma antara lain bumbu-bumbu yang mengandung penyedap, bahkan cokelat.

Kedua, rutinitas makan bersama berpengaruh positif terhadap keadaan psikis dan emosi anak. Hal tersebut secara langsung membuat anak lebih kuat menangkal faktor-faktor pemicu kambuhnya asma. “Ambang batas toleransi terhadap faktor pemicu naik sehingga lebih jarang terkena asma,” kata Faisal

Ia menceritakan, sebelumnya pernah ada penelitian yang menyatakan bahwa anak dalam lingkungan keluarga tidak harmonis lebih sering terserang gejala asma. Sedangkan yang keluarganya harmonis sebaliknya. “Penelitian itu terbukti,” kata ketua Dewan Asma Indonesia tersebut.

ANANDA BADUDU

Makan dengan Riang

Karena interaksi selama di meja makan tergolong singkat, para ahli dari Universitas Illinois, Rochester Medical Center, dan Upstate Medical Center menyarankan beberapa hal, seperti;

1. Fokus
Saat berada di meja makan adalah kesempatan anda menanyakan aktivitas anak terbuka lebar. Karena itu hindari menerima telepon, mengetik pesan singkat, atau menonton televisi saat makan bersama.

2. Bicarakan hal-hal positif
Bangun suasana di makan yang santai, riang, bahkan jenaka. Hal ini akan membuat frekuensi kambuhnya anak penderita asma berkurang. Jangan ubah meja makan menjadi meja interogasi anak. Sebab keadaan stres dan terintimidasi dapat memicu asma si kecil kambuh.

3. Tertawa
Jangan terburu-buru angkat kaki kalau sudah tuntas menyantap makanan. Duduklah lebih lama di meja makan, jangan ragu meneruskan obrolan, bercanda, dan tertawalah lepas. Setiap tawa dan obrolan tak hanya bermanfaat bagi keluarga anda, tapi juga kesehatan si kecil.


Bila Anak Terserang Asma:

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan jika anak terkena serangan asma, yaitu:
a. Berikan dan membantunya menggunakan obat semprot inhaler.
b. Membantu anak ke posisi yang nyaman terutama duduk tegak sambil
bersandar, jangan memposisikan anak untuk tiduran.
c. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
d. Berikan anak ruang yang cukup lapang agar tidak bertambah sesak.
e. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik seperti membuka
jendela atau pintu jika diperlukan.
f. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan obat
inhaler kembali.
f. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah
5 menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-10 kali sambil
membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.

Childrenfirst.nhs.uk

Berita terkait

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

25 hari lalu

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.

Baca Selengkapnya

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.

Baca Selengkapnya

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

16 Februari 2024

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

10 Februari 2024

Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

"Silakan saja bila ada pihak yang mau mengirimkan bantuan tersebut ke Phillip yang disandera sejak 7 Februari 2023," kata Kapolda Papua.

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Buah Kiwi: Rangsang Pertumbuhan Rambut hingga jaga Kesehatan Mata

26 November 2023

7 Manfaat Buah Kiwi: Rangsang Pertumbuhan Rambut hingga jaga Kesehatan Mata

Kiwi berries adalah buah beri yang tidak memiliki bulu. Berikut beberapa manfaat buah Kiwi.

Baca Selengkapnya

Inilah Olahraga yang Baik untuk Penderita Asma

18 November 2023

Inilah Olahraga yang Baik untuk Penderita Asma

Meskipun menderita asma, seseorang tidak dianjurkan meninggalkan kegiatan olahraga sama sekali.

Baca Selengkapnya

5 Olahraga yang Harus Dihandari Penderita Asma

17 November 2023

5 Olahraga yang Harus Dihandari Penderita Asma

Ada beberapa jenis olahraga yang membahayakan penderita asma. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Waspada, 5 Penyakit Ini Berpotensi Ditularkan Kecoak

12 Oktober 2023

Waspada, 5 Penyakit Ini Berpotensi Ditularkan Kecoak

Selain menjijikkan, kecoak ternyata bisa menularkan berbagai penyakit, memicu reaksi alergi, bahkan asma.

Baca Selengkapnya

4 Manfaat Daun Legundi, Bisa Obati Asma hingga Sakit Tenggorokan

22 September 2023

4 Manfaat Daun Legundi, Bisa Obati Asma hingga Sakit Tenggorokan

Daun legundi mengandung minyak atsiri yang tersusun dari seskuiterpen, terpenoid, senyawa ester, vitrisin, dan glikosida flavonoid (persikogenin).

Baca Selengkapnya

Banyak Debu di Penitipan Anak, Waspadai Paru-parunya

20 September 2023

Banyak Debu di Penitipan Anak, Waspadai Paru-parunya

Debu bercampur bakteri banyak terdapat di penitipan anak sehingga bisa memicu asma, ungkap sebuah penelitian di European Respiratory Society.

Baca Selengkapnya