Ini Penyebab Bayi dan Balita Terkena Pneumonia

Reporter

Selasa, 4 November 2014 20:00 WIB

ANTARA/REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Unit Kerja Koordinasi Respiatory Ikatan Dokter Anak Indonesia, Nastiti Kaswandani, menjelaskan beberapa faktor yang menjadi penyebab bayi atau balita terkena pneumonia atau radang paru-paru. "Pneumonia itu bisa dicegah, dengan menghilangkan faktor resikonya," katanya pada acara temu media bertema 'Pneumonia Pembunuh Utama Pada Balita' di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasaa, 4 November 2014.

Nastiti menjelaskan ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan bayi dan balita menjadi sasaran empuk penyakit pneumonia. Pertama adalah malnutrisi. Si bayi atau balita bisa saja tak mendapat nutrisi cukup. Ini membuat kekebalan tubuhnya kurang sehingga terinfeksi pneumonia. "Nutrisi terbaik untuk bayi dan balita itu adalah air susu ibu. Jadi mungkin saja bayi itu kurang mendapat ASi," katanya.

Faktor lainnya adalah imunisasi tak lengkap. Nastiti mengatakan penggunaan imunisasi saat ini mendapat tantangan yang cukup parah. Ada beberapa masyarakat yang ogah memberikan imunisasi kepada bayinya karena menganggap imunisasi tak sesuai dengan ajaran agama. "Padahal, pemberian imunisasi itu bisa mengurangi resiko bayi terkena berbagai virus dan bakteri termasuk bakteri penyakit pneumonia," katanya.

Selanjutnya adalah kurangnya vitamin A. Bayi yang lahir terlalu muda dan memiliki berat lahir rendah menjadi salah satu resiko penularan penyakit ini. "Anak-anak prematur rentan sekali pneumonia," katanya.

Faktor lain adalah cuaca dingin. Dari sisi lingkungan juga, bisa saja daerah tempat tinggal si bayi adalah daerah yang tinggi akan bakteri pembawa penyakit pneumonia. Masih karena lingkungan, asap rokok dan asap pabrik juga merupakan salah satu faktor terkenanya bayi penyakit radang paru-paru itu.

Pencegahan yang dapat dilakukan oleh sang ibu adalah dengan memberikan ASI yang cukup untuk si kecil. Nastiti mengatakan pemberian ASI cukup bisa menurunkan jumlah bayi dan balita terkena pneumonia sebanyak 15-23 persen.

Lalu memberikan imunisasi lengkap sebagai salah satu pertahanan untuk menjaga kesehatan bayi agar tetap sehat. Imunisasi bisa menurunkan bayi terkena pneumonia sebanyak 49 persen.

Cara berikutnya, menjauhkan bayi dari asap rokok serta polusi udara Dan terakhir, jauhkan bayi dari orang yang sedang sakit agar si bayi tak terkena infeksi. "Gaya hidup sehat dan menghirup udara segar juga bersih bisa mengurangi terjadinya pneumonia sebanyak 50 persen," kata Nastiti. (Baca: Merokok Bisa Sebabkan Nyeri Punggung)

MITRA TARIGAN

Baca juga:


Antiklimaks Tex Saverio di JFW 2015
Tren Kecantikan 2015 untuk Kulit Asia
Tren Hijab ala Babushka di JFW 2015
Wanita Ini Jatuh Cinta dengan Pendonor Sperma






Berita terkait

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit

Baca Selengkapnya

Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

8 Februari 2021

Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.

Baca Selengkapnya

Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

8 Februari 2021

Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.

Baca Selengkapnya

Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

7 Februari 2021

Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

7 Februari 2021

Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

Dokter mengatakan membangkitkan rasa gembira dan bahagia merupakan cara efektif serta mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.

Baca Selengkapnya

Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

6 Februari 2021

Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

Dokter menjelaskan penyebab penyakit kanker dan faktor pemicu yang sebenarnya bisa dihindari, termasuk memilih gaya hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

2 Februari 2021

Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di tengah masyarakat dan lini terdepan pelayanan kesehatan pun harus paham deteksi dini kanker payudara.

Baca Selengkapnya

Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

2 Februari 2021

Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

Pakar mengingatkan perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan.

Baca Selengkapnya

5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

25 Januari 2021

5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Penyakit apa saja itu?

Baca Selengkapnya

Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

24 Januari 2021

Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

Jangan samakan GERD dengan radang usus kronis atau IBD meski sama-sama menyerang lambung. Simak penjelasan pakar berikut.

Baca Selengkapnya