Trik Bercinta Wanita Kita yang Beresiko HIV/AIDS
Editor
Fery Firmansyah
Selasa, 9 Desember 2014 05:18 WIB
Ada beragam cara untuk aktivitas bercinta yang kering. Salah satu cara yang agak kuno adalah perempuan menyisipkan sebatang kapur, pasir, kertas, bahkan spons sebelum berhubungan intim. Bahkan ada perempuan yang menyiram kemaluan dengan deterjen, antiseptik, alkohol, dan pemutih.
Di Jawa, banyak perempuan juga “mengasapi” kemaluan mereka dengan obat-obatan herbal. Di daerah lain, umumnya tongkat kecil berbentuk cerutu yang terbuat dari akar tanaman dimasukkan ke dalam lubang organ vital.
Meski berbahaya, banyak perempuan yang cuek akan hal ini. Para peneliti mengatakan sebagian besar dari mereka enggan membahasnya karena masalah budaya. Menurut dokter kesehatan percintaan WHO, Marlene Wasserman, masalah ini juga belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Praktek bercinta yang kering, menurut dia, menunjukkan kurangnya pendidikan yang berkaitan dengan kesetaraan dan hak-hak perempuan di daerah.
Wasserman mengatakan rasa sakit saat melakukan hubungan intim memang normal. Sayangnya, di Afrika Selatan khususnya, banyak perempuan tak berpikir akan kenikmatannya. “Harusnya itu juga menjadi hak mereka.” Dia pun menarik kesamaan antara praktek bercinta yang kering dan operasi vaginoplasty—pengencangan organ vital wanita—yang banyak dilakukan di negara-negara barat.
AMRI MAHBUB