Deteksi Stroke Bisa dengan DSA Otak, Apa Itu?  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 20 Desember 2015 04:24 WIB

Foto: livescience.com

TEMPO.CO, Tangerang - Penyakit stroke merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Namun penyakit mematikan yang diakibatkan kelainan pembuluh darah di otak ini bisa dicegah dengan DSA (digital subtraction angiography) otak yang berfungsi melihat kelainan pembuluh darah otak, seperti penyempitan, sumbatan, aneurisma, serta AVM pada arteri dan vena.

Menurut dokter spesialis radiologi intervensi di Bethsaida Hospitals, Gading Serpong, Tangerang, Jacob Pandelaki, DSA merupakan pemeriksaan golden standard dari pembuluh darah otak untuk melihat aliran di pembuluh darah arteri sampai jaringan, lalu ke vena secara langsung dan terus-menerus melalui alat angiografi atau kateterisasi.

"Alat angiografi menggunakan sinar-X secara terus-menerus untuk memantau pembuluh darah yang diperiksa setelah disuntikkan sehingga pembuluh darah akan terlihat," katanya di sela acara “Seminar Solusi Menghadapi 3 Penyakit Mematikan” di Bethaida Hospitals, Kamis, 17 Desember 2015.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini melanjutkan, setiap pasien dapat mengajukan DSA dengan menghubungi bagian radiologi di rumah sakit. Namun, ia mengingatkan, ada kemungkinan akan ada beberapa tahap yang harus dilakukan pasien sebelum tindakan DSA dilakukan.

"Kami akan menjelaskan dulu apa itu DSA karena pemeriksaan ini pakai radiasi," ujarnya.

Menurut Jacob, dokter akan menanyakan berbagai faktor risiko, misalnya apakah penderita merupakan perokok atau memiliki tekanan darah tinggi. Ia juga menyarankan pasien bersama-sama berkonsultasi kepada dokter ahli saraf. "Siapa tahu dokter saraf menemukan gejala kecil, misalnya kelumpuhan saraf," ucapnya.

Berdasarkan data tersebut, dokter akan berdiskusi dan tindakan pun akan dilakukan berdasarkan indikasi yang terdapat pada pasien tersebut. Sebelum tindakan DSA dilakukan, ada kemungkinan dokter akan merekomendasikan pasien agar melakukan tindakan MRI atau MRA. "Dari situ dicek apakah ada kelainan vena. Kalau memang ada kelainan, barulah kami lakukan DSA," tuturnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Radiologi ASEAN ini menerangkan, tahapan tersebut sangat penting dilakukan. "Terapi yang dilakukan untuk pasien stroke bisa berbeda-beda, tergantung jenisnya. Jika salah terapi, akibatnya akan fatal," katanya.

Selain itu, Jacob menambahkan, tentunya pasien akan menghemat biaya rumah sakit. "Kalau memang hasilnya tidak positif, jadi kan tidak perlu DSA, pasien tidak perlu bayar dua kali," ujarnya.

DINI TEJA











Berita terkait

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

3 hari lalu

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

Mama Lauren kondang sebagai peramal, ia meninggal 14 tahun lalu. Apa ramalan terakhirnya?

Baca Selengkapnya

7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

3 hari lalu

7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

Hari hipertensi sedunia diperingati setiap 17 Mei

Baca Selengkapnya

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

4 hari lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

12 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

13 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

13 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

20 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

24 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

24 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

24 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya