TEMPO.CO, Bandung - Gejala atau tanda seseorang tertarik kepada sesama jenis (homoseksual) hingga menjadi lesbian, gay, atau biseksual ada yang muncul sejak usia dini. Psikiater di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Teddy Hidayat, mengatakan orang tua harus menerima anak-anak tersebut apa adanya, tetap mencintainya, dan melindunginya.
Menurut Teddy, tanda-tanda ke arah homoseksual antara lain fantasi dan mimpi basah subyek dengan sesama jenis dan adanya ketertarikan kepada yang sejenis. Pada jenis kelamin lelaki, munculnya tanda ketertarikan itu lebih awal dibanding wanita. Perilaku homoseksual laki-laki lebih aktif dibanding lesbian atau heteroseksual.
Adapun transgender adalah identitas gender yang berlawanan dengan jenis kelaminnya secara biologis. “Subyek merasa ‘terperangkap’ di tubuh yang salah,” ucap Teddy.
Masalah identitas itu yang muncul pada masa anak-anak, seperti anak lelaki lebih memilih main boneka atau masak-masakan. Menghadapi persoalan seperti itu, ujar Teddy, orang tua diminta mencari informasi dan memahami dengan baik dan benar mengenai LGBT dari para ahli dan tenaga profesional. “Pengetahuan yang benar akan menghindari terjadinya pikiran orang tua yang terdistorsi. Itu sangat berbahaya dan menjurus ke stigma atau diskriminasi terhadap anak kita,” tuturnya.
Tahap selanjutnya adalah menerima anak LGBT apa adanya, dengan segala kelebihan dan keterbatasannya serta tetap mengasihi dan menyayangi. “Itu akan membuat anak menjadi nyaman. Dan yang sangat penting, anak tidak merasa dicampakkan atau dibuang oleh orang tua,” ujarnya.
Kemudian orang tua harus melindungi, mendengarkan, dan menjadi tempat mencurahkan perasaan anak. Selain itu, Teddy menyarankan orang tua mengajak anaknya menjalani konseling ke tenaga ahli di bidang pendidikan seks.
Liburan ke Bandung Pekan Ini, Ada Festival Tahu hingga Karnaval Budaya Asia-Afrika
3 Juli 2024
Liburan ke Bandung Pekan Ini, Ada Festival Tahu hingga Karnaval Budaya Asia-Afrika
Beragam acara festival mewarnai Kota Bandung sepekan ini dari aneka kuliner hingga karnaval budaya Asia-Afrika di akhir pekan, 6-7 Juli 2024. Lokasinya tersebar di area Cihampelas Walk dan Jalan Asia-Afrika di pusat Kota Bandung.