Warga Perkotaan Paling Gemar Baca Berita Hiburan

Reporter

Rabu, 16 Maret 2016 17:14 WIB

Membaca berita di ponsel. AP/Richard Vogel

TEMPO.CO, Jakarta - Orang Indonesia, terutama yang bertempat tinggal di perkotaan, rupanya menggemari konsumsi berita melalui telepon genggam. Persentasenya mencapai 96. Angka tersebut tertinggi dibandingkan media lain, seperti televisi 91 persen, surat kabar 31 persen, dan radio 15 persen.

Temuan ini merupakan hasil riset global GfK di lima kota besar di Indonesia, mencakup 1.521 panelis yang ditanam melalui perangkatnya dan 775 responden yang diwawancara langsung. Dari hasil riset ini dipaparkan, pembaca berita online cenderung didominasi kelompok usia 33-42 dan sedikit lebih banyak pembaca pria daripada wanita.

Yang menarik, dalam laporan tersebut, kebanyakan dari mereka mengkonsumsi berita setiap minggu dengan persentase 60. Sedangkan sisanya, 24 persen, membaca online setiap hari.

Waktu yang menjadi pilihan favorit konsumsi juga bervariasi. Pada Senin sampai Jumat, puncak konsumsi berita terjadi pada pukul 12.00-15.00, tepat jam istirahat makan siang. Pada Sabtu, puncaknya sedikit bertambah panjang dari pukul 12.00 hingga 18.00, dan pada Minggu bertambah menjadi 12.00-21.00.

Dari sebelas kategori berita yang diteliti, rupanya konten berita hiburan dan isu sosial paling populer. Masing-masing persentasenya mencapai 73 dan 70. Adapun untuk konten yang lain adalah politik/pemerintah 49 persen, olahraga 48 persen, agama 32 persen, dan sains 30 persen. Selebihnya, kecantikan, edukasi, bisnis/ekonomi, liburan, dan hobi masing-masing di bawah 30 persen.

"Kami selaku praktisi industri antusias atas hasil temuan ini. Kemajuan teknologi telah mengubah cara masyarakat mengkonsumsi informasi. Kami lihat itu sebagai opportunity untuk menyuguhkan konten yang tepat dengan cara yang tepat. Ini perlu disikapi oleh praktisi marketing agar dapat berkomunikasi dengan target pasar dengan moda yang relevan," ujar Ketua Indonesian Digital Association (IDA) Edi Taslim, Rabu, 16 Maret 2016.

Triawan Munaf, Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), menambahkan, industri periklanan termasuk salah satu dari 16 subsektor yang dibawahkan oleh Bekraf. Dengan adanya hasil riset ini, pihaknya berharap para kreator dapat terus berkreasi dan pintar dalam memanfaatkan teknologi.

"Hasil riset ini memberikan manfaat bagi pelaku periklanan supaya menjadi lebih strategis dalam membidik target pasar agar tepat sasaran. Pendekatan yang tepat sangat berguna untuk menunjang keberhasilan dalam berbisnis," katanya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

16 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

21 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

17 Maret 2024

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

17 Maret 2024

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

17 Maret 2024

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

14 Januari 2024

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan akan mengembangkan industri kreatif apabila dia terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya