Kisah Saus Tomat si Apel Cinta, Apa Hubungannya dengan Saus Ikan?

Reporter

Editor

Susandijani

Selasa, 14 Maret 2017 11:57 WIB

Ilustrasi saus tomat. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sulit membayangkan makan kentang goreng atau burger tanpa dicocol ke saus tomat. Saus tomat punya rasa manis dan gurih yang jadi teman terbaik setiap santapan dan bagi sebagian orang menjadi wajib ada di meja makan.

Menurut Heinz, lebih dari 650 juta botol dari berbagai saus tomat terjual di dunia setiap tahun ke 140 negara.

Saus tomat kerap disebut ketchup, tahukah Anda dari mana nama itu berasal?

Rupanya, kata "ketchup" berasal dari kata Hokkien Cina "ke-tsiap", yakni nama saus yang dibuat dari ikan fermentasi, sejenis saus ikan.

Baca juga :7 Langkah Ini Bikin Tetap Bugar Usai Kemoterapi

Tampaknya pelaut dan pedagang Inggris menemukan itu ketika datang ke Asia Tenggara pada 1600an, saus ikannya dibawa oleh pedagang dari China ke Vietnam.

Diduga, orang Inggris berusaha meniru saus itu pada akhir abad ke-17 dan 18 karena ada referensi resep bernama Ketchup in Paste yang dipublikasikan Richard Bradley pada 1732.

Namun, versi ketchup yang ini jauh dari rasa yang kita suka sekarang karena resepnya berisi bahan-bahan seperti jamur, kenari, tiram, dan ikan asin demi mereproduksi rasa amis gurih.

Ketchup awalnya berbentuk sangat cair, sebagian besar ditambahkan ke dalam sup, saus, daging dan ikan.

Selanjutnya :Tomat baru dipakai sebagai bahan pada 1812

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

21 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

23 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya