Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Sarapan? Pilih Karbohidrat, Khasiatnya untuk Otak

Editor

Susandijani

image-gnews
Aneka potongan buah, sereal dan kacang tersaji dalam semangkuk smoothie spinach yang kaya kalori dan gizi. Smoothie yang biasa hanya dijadikan minuman pelengkap, kini dapt dijadikan menu sarapan sehat untuk keluarga. TEMPO/Dwi Renjani
Aneka potongan buah, sereal dan kacang tersaji dalam semangkuk smoothie spinach yang kaya kalori dan gizi. Smoothie yang biasa hanya dijadikan minuman pelengkap, kini dapt dijadikan menu sarapan sehat untuk keluarga. TEMPO/Dwi Renjani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar nutrisi Sari Sunda Bulan menyatakan, sarapan penting bagi anak-anak sebelum mulai beraktivitas. Kekosongan perut itu perlu diiisi lagi asupan karbohidrat di pagi hari. Sebab, kata Sari, karbohidrat merupakan sumber tenaga utama tubuh manusia.

Kekurangan karbohidrat mengakibatkan anak sulit berpikir, sehingga berpotensi tak teliti mengerjakan sesuatu. Alasannya, otak memerlukan karbohidrat yang tak tersedia di dalam tubuh selama beberapa jam. Karbohidrat itu berupa nasi, roti, atau sereal.

Baca juga: Makan Sehat Harus Dibiasakan Sejak Kecil atau Penyakit Mengintai

“Jadi otak butuh karbohidrat,” kata Sari usai konferensi pers dalam rangka memperingati International Chefs Day 2017 di Modena Experience Center, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Oktober 2017.

Selain karbohidrat, menurut Sari, sarapan anak idealnya terdiri dari protein dan buah. Alasannya, protein juga menstimulasi otak anak untuk berpikir. Selain itu, mengkonsumsi karbohidrat, protein, dan buah akan memberikan gizi kepada anak. Sari berujar, makanan sehat dengan gizi seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, dan buah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, permasalahan gizi di Indonesia menyebabkan anak jadi kurus, pendek, atau kegemukan. Data itu menyimpulkan, 4 persen anak usia 5-12 tahun tergolong sangat kurus, 7,2 persen kurus, 8,8 persen sangat gemuk atau obesitas, 12,3 persen sangat pendek, dan 18,4 persen pendek. Baca: Keahlian Apa yang Wajib Diketahui Saat di Dapur? Ini Kata Chef

Sari menjelaskan, anak kurus rentan sakit karena kekurangan imun tubuh. Sakit yang timbul, seperti batuk, pilek dan diare. Cadangan energi di tubuh pun sedikit, sehingga menyebabkan anak cepat lelah. Sementara untuk golongan anak kegemukan berisiko darah tinggi, gula darah, dan kolesterol.

“Jadi kalau ibu-ibu memiliki pengetahuan tentang makanan sehat dan mau aplikasikan itu, anaknya bisa sehat,” jelas Sari.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

15 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

33 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

36 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

51 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

58 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

29 Februari 2024

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.


7 Cara Tetap Fit Setelah Begadang

18 Februari 2024

Ilustrasi begadang. Freepik.com
7 Cara Tetap Fit Setelah Begadang

Begadang memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan. Ada sejumlah tips agar tetap fit setelah begadang.


Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.


5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.