TEMPO.CO, Jakarta - Buku mewarnai untuk dewasa meledak beberapa tahun lalu. Sedangkan beberapa tahun yang lalu, Anda mungkin akan mengerutkan dahi jika melihat orang dewasa mengisi buku mewarnai di tempat umum.
Pada 2015, banyaknya buku mewarnai untuk orang dewasa menjadi hal biasa. Saking banyaknya, pensil berwarna di Inggris sampai sulit ditemukan karena hobi favorit baru tersebut. Begitu juga di Indonesia, Anda bisa menemukan beberapa buku mewarnai untuk orang dewasa.
Baca juga:
Hobi Fotografi, Simak 10 Sasaran Gading Marten di Instagramnya
Pernah Jadi Model, Setya Novanto Sabet Gelar Pria Tampan Surabaya
Remaja Labrak Jennifer Dunn, Ini Kata Psikolog
Mewarnai disebut sebagai alat untuk memfokuskan perhatian guna membantu Anda menikmati saat ini. Bahkan para periset dari Universitas Otago di Selandia Baru kini menemukan bahwa mewarnai dapat benar-benar membantu mengurangi gejala ansietas dan depresi jika dilakukan setiap hari. Ya, mewarnai lebih dari sekadar membuang-buang waktu.
Penelitian yang dipublikasikan di Creativity Research Journal melibatkan 115 wanita berusia antara 18 dan 36 tahun, yang ikut serta dalam pewarnaan harian atau teka-teki logika harian (seperti Sudoku) selama seminggu.
Semua wanita diminta melaporkan beberapa tindakan psikologis yang mereka alami (gejala depresi, stres, kegelisahan, ketahanan, dan perhatian penuh) pada awal dan akhir minggu. Tingkat gejala depresi dan kecemasan mereka yang ikut mewarnai jauh lebih rendah. Meskipun demikian, kedua kelompok memang menunjukkan peningkatan kesadaran yang lebih baik.