Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Kanker Sedunia, Jangan Pernah Menyembunyikan Kanker

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi peduli kanker payudara. Shutterstock.com
Ilustrasi peduli kanker payudara. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Survivor atau penyintas, ini istilah pasien Kanker yang bisa survive atau bertahan lebih dari lima tahun.

Bagaimana mereka bertahan sampai tingkat tersebut? Endri Kurniawati adalah seorang penyintas kanker payudara. Ia pertama kali divonis terkena kanker payudara pada tahun 2012. Saat ditemukan, kankernya sudah berada pada stadium 2A dengan ukuran 2,5 sentimeter.

Baca juga:
Terungkap, ini Hadiah dari Melania Trump untuk Michelle Obama
Kedondong Cocok untuk Diet? Bagaimana Memilihnya?
Kolorektal, Kanker Kedua yang Mengancam Pria, Kenali 4 Tandanya

Sembuh sama sekali dari kanker, menurut Endri itu tidak bisa. Ini karena sel kanker akan terus ada dan tubuh pasien kanker lebih rentan dibanding orang yang tak kena kanker.  "Tapi, saya dinyatakan survive. Untuk bisa dinyatakan survive, orang harus bisa survive hingga 5 tahun.  Kalau sudah lebih dari 5 tahun itu disebut sebagai penyintas," jelas Endri. 

Endri sempat memeriksakan diri ke rumah sakit lain sebagai second opinion. Setelah vonis kedua, Endri segera memutuskan untuk melakukan pengobatan. “Pengobatan secara medis. Operasi pengangkatan payudara dan kemoterapi,” ujar Endri saat dihubungi TEMPO.CO pada 1 Februari 2018.

Pada tahun 2012, biaya yang harus dikeluarkan sosok yang juga dikenal sebagai seorang wartawan, ini dari operasi hingga selesai kemoterapi, kurang lebih 70 juta rupiah. Ia menjalani kemoterapi sebanyak enam sesi.

Banyak komplikasi yang ia rasakan selama kemoterapi, seperti lemas, kuku menghitam, dan rambut rontok. Di samping kemoterapi, ia rutin mengkonsumsi air rebusan daun sirsak sebagai terapi pelapis. Terapi pelapis itu dilakukan setelah Endri berkonsultasi dengan ahli yang meneliti khasiat daun sirsak dan dokter poliklinik obat tradisional Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak divonis mengidap kanker payudara, ia tidak pernah menerima larangan soal makanan dari dokter yang merawatnya. Hanya saja, Endri diperingatkan untuk menjaga berat badan oleh dokter. “Yang diminta (dokter bedah) adalah untuk mengendalikan berat badan. Nggak boleh gemuk. Karena, kegemukan itu memperbesar risiko kanker,” ujar penulis buku “Kehidupan Kedua Penyintas Kanker” tersebut.  

Penyakit kanker benar-benar menyita seluruh hidup Endri, mulai dari tenaga, pikiran, dan uang. Akan tetapi, dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat memberi kekuatan tersendiri bagi Endri untuk berjuang melawan penyakit ini.

“Pasien kanker itu tidak bisa menghadapi penyakitnya sendirian. Jadi, harus ada dukungan dari keluarga. Tidak cukup dari keluarga, tapi juga dari lingkungan. Kalau dia bekerja di kantor, teman-teman kantor juga harus mendukung dia. Karena, pasien kanker itu tidak bisa benar-benar sembuh,” jelas Endri.

Ia juga kerap mengingatkan dirinya untuk berjuang mempertahankan hidup. “ Waktu itu, saya langsung berpikir saya akan mati. Sudah jelas. Waduh kanker, waduh saya mau mati. Cuma, kan, sebagai manusia, saya harus menyadarinya bahwa tugas manusia adalah berusaha sebaik-baiknya untuk mempertahankan nyawanya,” cerita Endri.

Satu pesan yang ingin Endri sampaikan untuk masyarakat yang mengidap kanker. “Jangan pernah menyembunyikan kanker. Saya kira terbuka lebih tepat, terbuka pada lingkungan karena itu akan membuka jalan untuk dukungan lingkungan. Lalu, carilah pengobatan yang akurat (dan) terukur. Lalu, jangan percaya pada orang yang bilang pengobatan kanker itu mudah,” tutup Endri.


MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

13 jam lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

5 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.