TEMPO.CO, Jakarta - Gempa susulan kembali terjadi kemarin di Lombok, Kamis 9 Agustus 2018 dengan kekuatan 6.2 SR yang membuat masyarakat panik kembali.
Baca juga:
Galang Dana Gempa Lombok, Elek Yo Band Akan Persembahkan 2 Lagu
Kisah Korban Gempa Lombok yang Tinggal di Pengungsian
Gempa Lombok, BNPB Duga Masih Banyak Korban di Reruntuhan Masjid
Tim Dompet Dhuafa baik tim kesehatan hingga Disaster Managemen Center (DMC) terus bergerak memberikan bantuan. Tim Pshycological First Aid (PFA) terus menyusur dusun-dusun guna memberikan bantuan psikologi bagi anak-anak maupun orang tua atas bencana yang terjadi. Hingga sore kemarin tim PFA menemukan anak-anak dalam keadaan stres berat karena gempa dan melihat para korban yang berjatuhan dilokasi.
Di sisi lain tim kesehatan dengan kendaraan Motor Klinik yang sudah dirancang dan desain khusus untuk kegiatan bantuan kesehatan di wilayah terpencil terjun dengan menyasar di wilayah Lombok Barat.
“Motor Klinik ini ditangani oleh seorang dokter dan perawat yang diharapkan dapat membantu dan menjangkau para korban gempa di wilayah terpencil serta akses yang sulit dengan kendaraan roda empat," ucap Sabeth Abilawa selaku Direktur Program Dompet Dhuafa dalam keterangan tertulisnya, Kamis 9 AGustus 2018.
Motor klinik mulai beroperasi Kamis 9 Agustus 2018. Tempat pengungsian yang telah terlayani oleh motor klinik adalah Dusun Sokong, Desa Samaguna, Dusun Tanak Songlauk Desa Jenggala, serta Dusun Panon Kebon Desa Jenggala. Tiga lokasi tersebut terletak di Kecamatan Tanjung, Lombok Barat.
Total penerima manfaat dari motor klinik hari tersebut adalah 80 pasien. Penyakit terbanyak yang ditemukan di pengungsian gempa ini adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).