TEMPO.CO, Boston - Foto selfie tak hanya dipajang di media sosial atau medsos. Kini, foto selfie, terutama yang sudah difilter, jadi pegangan para remaja untuk menjalani operasi plastik. Ya, selain tanduk unicorn dan telinga anjing, Snapchat dan Instagram juga memiliki filter yang menawarkan penyempurnaan untuk menghaluskan kulit, mengecilkan wajah Anda, dan mengubah warna mata Anda.
Baca juga: Nilai Kepribadian Anda dengan Pose Selfie
Teknologi pengeditan foto selfie inilah menghasilkan istilah yang disebut para ahli sebagai dysmorphia Snapchat.
"Sebuah fenomena baru yang disebut 'Snapchat dysmorphia' telah muncul, di mana pasien mencari operasi untuk membantu mereka muncul seperti versi yang difilter pada foto selfie di smartphone itu," kata Dr Neelam Vashi, direktur Pusat Kosmetik dan Laser Universitas Boston.
Berita yang menggiris, apalagi beberapa tahun terakhir ini, jumlah orang yang mengambil foto narsis telah meroket. Pada tahun 2016, Google Foto mengumumkan bahwa 200 juta penggunanya telah memposting 24 miliar foto narsis ke aplikasi. Pada Agustus ini, tagar "selfie" di Instagram memiliki lebih dari 355 juta pos. Dan dengan masuknya kamera hadap depan pada smartphone yang datang dengan aplikasi foto seperti Snapchat, Instagram, dan Facetune, pengguna sekarang memiliki kekuatan seperti Photoshop di ujung jari mereka.Ilustrasi wanita sedang berfoto selfie. shutterstock.com
Tahun lalu, dalam survei tahunan, ahli bedah plastik melaporkan bahwa 55 persen dari pasien mereka mengatakan alasan utama untuk menjalani operasi. Yaitu untuk membuat diri mereka terlihat lebih baik saat narsis.
Menurut editorial baru-baru ini di jurnal medis JAMA, para peneliti di departemen dermatologi Boston University School of Medicine melaporkan bahwa mereka yang datang ke ahli bedah plastik, meminta "bibir yang lebih penuh, mata yang lebih besar, atau hidung yang lebih tipis", persis seperti yang mereka lihat dalam filter foto. Tren, yang disebut "dysmorphia Snapchat," pertama kali diidentifikasi pada tahun 2015 .
Bedah Kosmetik ‘selfie’ diminati usia di bawah 30?