TEMPO.CO, Jakarta - Atlet panahan asal Tajikistan Umedzhon Khudoyarov merasa senang dapat melaksanakan Idul Adha di Indonesia meski harus jauh dari keluarga.
Baca: Intip Pesan Idul Adha Jokowi dan Kabinetnya
"Saya senang bisa merasakan Idul Adha di Indonesia, saya tidak merasa kesepian karena semua muslim di dunia ini bersaudara," kata pria yang disapa Umed saat ditemui di Antara di Jakarta, Rabu 22 Agustus 2018.
Pada Rabu pagi, Umed ikut melaksanakan salat Idul Adha di masjid yang dekat dengan wisma atlet, banyak atlet yang berlaga di Asian Games ikut salat di masjid tersebut.
Menurut Umed ada beberapa perbedaan Idul Adha di Indonesia dengan di Tajikistan, di sana Idul Adha sangat ramai. Di Tajikistan, libur nasional untuk Idul Adha adalah tiga hari, jadi masyarakat di sana bisa melaksanakan kurban pada tiga hari tersebut. Hewan yang bisa dijadikan untuk kurban di sana adalah kambing, sapi, domba dan unta.
Kemudian, pada hari libur Idul Adha banyak orang berpiknik, tak hanya itu semua rumah-rumah membuka pintunya lebar-lebar sehingga para tamu bisa datang dan menikmati makan bersama. "Kita bisa datang ke rumah mana saja yang kita mau. Mereka akan menghidangkan pilaf (nasi yang ditumis bersama rempah-rempah)," kata Umed.
Umed mengatakan pilah adalah makanan khas di sana, nasi tersebut akan dihidangkan bersama wortel, bawang, telur dan daging. Meski di Indonesia tidak ada pilaf, dia tidak merasa sedih. Justru dia senang dapat menikmati makanan yang berbeda. "Makanan Indonesia enak, lidah saya tidak ada masalah dengan itu," kata dia.
Baca: Idul Adha, Masjid di Turki Pajang Jenggot Nabi Muhammad
Umed akan bertanding pada Kamis 23 Agustus 2018, sebelum bertanding dia menyempatkan hari liburnya untuk mengelilingi Jakarta. "Jakarta sangat besar, aku ingin mengelilingi semuanya," kata dia.