TEMPO.CO, Jakarta - Tragedi pembunuhan dan bunuh diri pada keluarga Fransiskus Xaverius Ong atau FX Ong yang terjadi di Palembang, baru-baru ini, meninggalkan luka mendalam.
Baca juga: Kenapa Tragedi Pembunuhan Keluarga FX Ong Terjadi? Cek Risetnya
Psikolog Tika Bisono mengungkapkan beberapa hal yang bisa dipetik dari kejadian tersebut.
Pertama, jangan menggampangkan persoalan sehari-hari di dalam rumah tangga. Pasalnya, persoalan sehari-hari yang terus didiamkan hingga memuncak bisa saja menjadi bom waktu yang menimbulkan persoalan-persoalan yang lebih besar.
“Persoalan tidak bisa diantengin atau digantungin. Banyak orang menganggap biasa. Walaupun sehari-hari, tetap itu persoalan. Setiap persoalan harus tuntas dan selesai,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat 26 Oktober 2018.
Kedua, idealnya suami dan istri bekerja sama. Dengan kerja sama, akan ada pembagian beban yang lebih mudah dikomunikasikan. Baik suami maupun istri menjadi lebih leluasa untuk berbagi dan saling tolong-menolong.
Sayangnya, banyak keluarga yang justru bekerja sendiri-sendiri. Ketika masing-masing memiliki masalah, seperti persoalan pekerjaan, mereka enggan untuk berbagi satu sama lain lantaran menganggap akan membebani pasangan atau membuat masalah semakin runyam.
“Ada kalanya pasangan yang niatnya mau menyelesaikan masalahnya sendiri ternyata tidak bisa. Pada saat gagal, baru pasangannya tahu. Dalam kondisi pasangannya tahu setelah gagal, ini tidak ideal. Seyogyanya ya bareng, stresnya dibagi,” tutur Tika.
Selanjutnya, mengapa pola asuh masa kecil penting untuk mereka yang sudah berkeluarga?