TEMPO.CO, Jakarta - Anak muda Indonesia semakin banyak yang berprestasi. Banyak sekali karya pemimpin muda yang sudah diakui secara nasional maupun internasional. Nutrifood Human Resources Manager Dian Mariani mengatakan Nutrifood sebagai organisasi yang mengutamakan pembelajaran terus berupaya untuk menanamkan semangat belajar, terutama untuk generasi muda. Menurut Dian, Nutrifood percaya bahwa dampak positif di era disrupsi adalah dengan kolaborasi dan bukan kompetisi.
Baca: Mau Jadi Artis Magang di Korea Selatan? Siapkan Rp 1,3 Miliar
Baca Juga:
Sebelumnya, Nutrifood menggelar Nutrifood Leadership Award 2018 dengan tema tahun ini “Leading Positive Change in Disruptive Era”. Kegiatan itu memberikan apresiasi kepada pemimpin muda di bidang pendidikan dan kepemimpinan untuk para mahasiswa. "Dengan beragam bidang dan latar belakang, para Finalis NLA 2018 diharapkan dapat berkolaborasi dan berkontribusi lebih lagi untuk negeri,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 19 November 2018.
Tahun ini para finalis berkesempatan untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan diri secara inside-out. Sebagai pemimpin muda, mereka belajar cara mengenali diri, mengembangkan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan dengan mengikuti berbagai pelatihan interaktif dan difasilitasi oleh Impact Factory. Mereka pun dipertemukan dengan berbagai contoh pemimpin masa kini yang telah berkontribusi secara nyata melalui kegiatannya.
Salah satu pembicara Founder Sandya Institute, Diovio Alfath, mengatakan seorang pemimpin perlu menciptakan masyarakat yang damai. Untuk mencapainya diperlukan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat, terutama pemuda. Pemuda perlu menumbuhkan rasa toleransi dan penghargaan terhadap hak asasi manusia melalui cara yang inovatif. "Kita harus memiliki empati yang tinggi terhadap kelompok minoritas dan pengungsi yang mengalami diskriminasi juga persekusi. Intoleransi masih menjadi masalah yang serius di Indonesia, terlebih dengan meningkatnya ekstremisme berbasis agama, hal ini menyebabkan Indonesia mengalami krisis toleransi,” katanya.
Pembicara Kepemimpinan dalam Acara Nutrifood Leadership Award 2018/Istimewa
Diovio menambahkan lembaganya hadir untuk memfasilitasi semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga perdamaian dengan memberdayakan dan memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas. "Agar tercipta masyarakat Indonesia yang hidup dengan harmonis dalam perdamaian,” kata Diovio yang lembaganya fokus untuk memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas dan pengungsi.
Baca: Bukan Hanya IQ, EQ pun Dibutuhkan untuk Kemajuan Karier
Co-Founder HeyStartic! Ecopreneurship, Vania Santoso, lain lagi. Vania mengatakan sebagai anak muda, seringkali terdengar istilah 'Follow your passion'. Sayang, masih banyak orang yang merasa bingung dalam proses menemukan passion dan menjadikan hal itu sebagai hambatan untuk berkembang. "Bagaimana jika kita mengubah mindset kita sedikit menjadi lebih terbuka untuk mengeksplorasi ‘Bagaimana saya bisa mengerjakan berbagai hal dengan passionate?’ karena passion itu bisa dibangun,” katanya.
Bisnis Vania menghasilkan inovasi daur ulang bungkus kemasan dan sak semen menjadi barang-barang eco-fashion seperti tas dan dompet. Karyanya ini telah dipasarkan hingga ke mancanegara. Sebagai socio-preneur, Vania belajar untuk memiliki growth mindset untuk memberikan dampak bagi masyarakat melalui bisnis yang berkelanjutan. "Untuk membuat diri dan organisasi berkembang, saya membutuhkan role model dan mentorship. Dari Nutrifood Leadership Award 2015, saya bertemu dengan banyak sekali role model, salah satunya di bidang kepemimpinan dan manajemen adalah Bapak Mardi Wu – CEO Nutrifood," kata Vania Santoso.
Baca: Generasi Milenial Sering Terjebak Passion? Cek Kunci Sukses Ini
Nutrifood Leadership Award 2018 diikuti ribuan pendaftar mahasiswa dari seluruh Indonesia. Mereka diaudisi di 4 kota, hingga akhirnya terpilih 20 finalis dengan potensi besar di bidang kepemimpinan serta berbagai latar belakang prestasi dan organisasi.
Pada tahun ini, Arga Putra Panatagama dari Institut Pertanian Bogor berhasil menjadi pemenang Nutrifood Leadership Award 2018, disusul kemudian oleh Jamie Wijaya Halim dari Universitas Parahyangan sebagai 1st Runner-Up, dan 2nd Runner-Up, yaitu Fatmawati Tri Tuwuhingtyas dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tidak hanya itu, Muhammad Bagaskara Reza Pratama dari Universitas Gadjah Mada berhasil menerima The Most Favorite Finalist hasil pilihan para finalis lainnya.