TEMPO.CO, Jakarta - Masalah keuangan, bila tidak dibicarakan dan diatur dengan baik sejak awal, berpotensi memantik ketegangan dalam rumah tangga dengan pasangan Anda. Berikut nasihat dari perencana keuangan sekaligus penulis buku Mengelola Keuangan Keluarga, Safir Senduk, agar uang tak menjadi sumber masalah dalam pernikahan Anda.
Baca: Bertengkar dengan Pasangan LDR, Atasi dengan 4 Tips Berikut
Safir menyarankan agar pasangan yang menikah membuat kesepakatan di awal pernikahan—lebih baik lagi, sebelum menikah. “Tentukan dari awal, siapa yang membayar apa? Siapa yang membayar sekolah anak, rumah, cicilan mobil, dan sebagainya? Apakah semuanya dibebankan kepada suami sebagai kepala keluarga? Atau bila istri juga bekerja, istri bisa ikut membiayai beberapa kebutuhan. Ini harus disepakati. Kesalahan yang sering terjadi, pasangan tidak membahas dan menentukan hal ini sejak awal,” kata Safir.
Pasangan harus terbuka soal penghasilan mereka. Ini penting agar masing-masing mengenali kesanggupan dalam menopang keuangan keluarga. Pasangan juga perlu terbuka soal hobi—khususnya yang melibatkan uang.
Baca: Waktu yang Dibutuhkan Seseorang Memutuskan Menikahi Pasangannya
“Kita harus membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Yang namanya hobi, hati-hati, bisa tak ada batasnya. Misalnya, istri hobi belanja dan suami hobi koleksi mobil-mobilan. Ini harus ada batasnya. Masing-masing boleh melanjutkan hobi, dengan ketentuan, misalnya sebelum menikah bisa belanja setiap minggu, setelahnya belanja sebulan dua kali saja,” kata Safir.